Bagi setiap orang, konsumsi gula memang sangat diperlukan sebagai energi tubuh. Selain itu juga sebagai pemanis rasa supaya menggugah selera makan lebih lezat dan nikmat. Tetapi, jika konsumsi gula berlebihan setiap hari, bukan manfaat sehat yang didapatkan, namun sebaliknya.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli di University of New South Wales, Australia, konsumsi gula terlalu banyak tak hanya menyebabkan obesitas, tetapi berdampak buruk bagi otak. Peneliti menemukan adanya perubahan hippocampus atau bagian otak yang mengatur fungsi memori dan stres, pada anak yang terlalu banyak makan makanan manis.
Anak-anak yang sering makan makanan manis setiap hari akan berisiko mengalami stres lebih awal. Dalam penelitian terhadap tikus, peneliti menemukan hippocampus yang sama antara tikus stres yang tidak diberi gula dan tikus yang sebelumnya tidak stres tetapi terus diberi gula.
Jayanthi Maniam dan Profesor farmakologi Margaret Morris daribUniversity of New South Wales, Australia mengatakan, penelitian ini seharusnya dapat mendorong semua orang untuk segera mengurangi asupan gula per hari, termasuk anak-anak atau remaja. Sebab gula berlebihan tak hanya menjadi masalah bagi kesehatan fisik, tetapi juga mental.
Konsumsi gula yang dianjurkan hanya 50 gram gula atau 4 sendok makan per hari. Sayangnya, banyak orang khususnya anak-anak mulai dari usia 9 tahun hingga 16 tahun yang asupan gulanya berlebihan. Dari makanan dan minuman manis yang dikonsumsi setiap hari itu tidak diketahui berapa banyak gula yang masuk ke dalam tubuh.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun merekomendasikan tidak lebih dari 10 persen dari energi harian seseorang berasal dari tambahan gula. Sebaiknya gunakan pemanis alami sebagai pengganti gula yang biasa digunakan. Selain lebih sehat, pemanis alami yang berasal dari buah-buahan maupun madu juga memiliki kandungan yang bermanfaat bagi tubuh.
0 komentar: