Saturday, 6 February 2010

Alzheimer

Alzheimer
Alzheimer adalah jenis penyakit yang membuat daya kerja otak manusia menurun, sampai pada suatu tingkattertentu akan membuat seseorang kehilangan kemampuan untuk berpikir dengan jernih dan mengendalikan apa pun yang hendak diperbuatnya.

Alzheimer biasa terjadi pada orang-orang lansia. Alzheimer merupakan penyakit yang menyebabkan penderitanya mengalami kepikunan. Ada berbagai hal yangmenyebabkan terjadinya kepikunan ini, tetapi masih belum diungkapkan secara jelas penyebab terjadinya Alzheimer atau demensia pada orang tua ini.

Tanda-Tanda
  1. Kehilangan memori atau cepat lupa.
  2. Hilangnya kemampuan berkomunikasi.
  3. Kehilangan kemampuan atau kapabilitas fisiknya.



Penyebab
  1. Tingginya kadar alumunium dalam jaringan otak.
  2. Tingginya kadar tembaga, zat besi, dan seng dalam jaringan otak. Unsur-unsur logam tersebut diasumsikan sebagai katalisator (zat pemercepat reaksi) yang mempercepat terjadinya penyakit ini karena meningkatkan stres oksidatif pada sel.
  3. Adanya penumpukan sampah metabolisme, berupa radikal bebas yang dihasilkan sel otak pada sel otak itu sendiri, dapat mengganggu produksi energi sehingga produksinya menurun. Selain itu, radikal bebas yang dihasilkan oleh sel juga dapat menyerang saraf sehingga membuat kemampuan komunikasi sel menjadi berkurang. Pada otak yang rentan, pukulan radikal bebas dapat menghancurkan saraf dan berujung pada kepikunan.
  4. Ada satu hipotesis yang menyatakan kepikunan memiliki keterkaitan baik secara langsung ataupun tidak dengan hiperhomosisteinemia pada lansia. Hiperhomosfsteinemia adalah kadar homosistein yang berlebih dalam darah. Hiperhomosisteinemia ini berkaitan dengan rendahnya konsentrasi asam folat, vitamin B12, dan vitamin B6.
  5. Sebagaimana diketahui bahwa karbohidrat, protein, dan lemak merupakan komponen gizi yang berperan sebagai makanan otak. Akan tetapi, optimalisasi perannya perlu ditunjangdengan vitamin dan mineral yang berfungsi untuk mengoptimalkan metabolisme komponen gizi tersebut. Sementara kita juga memahami bahwa proses penuaan juga berkaitan dengan menurunnya kemampuan daya cerna.
  6. Kurang berolahraga dan melatih otak.

Pencegahan
  1. Banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang kaya antioksidan.
  2. Teratur berolahraga.
  3. Banyak melatih otak dengan cara membaca, berpikir, atau aktivitas otak lainnya.
  4. Bersosialisasi dengan cara membentuk atau bergabung dengan suatu kelompok.
  5. Banyak mengonsumsi ikan yang mengandung omega 3 dan omega 6.
  6. Menghindari lemak yang jahat, lemak jenuh, atau makanan cepat saji yang tinggi lemak dan natrium.
  7. Menjaga keseimbangan berat badan.

Tuesday, 2 February 2010

Cemas

Cemas
Cemas bisa dialami oleh siapa saja. Namun, pada umumnya wanita lebih mudah cemas daripada laki-laki. Rasa cemas adalah lawan dari kata nyaman. Biasanya jika seseorang berada dalam lingkungan atau hal apa pun yang membuatnya tidak nyaman, akan membuatnya lebih mudah untuk merasa cemas.

Rasa cemas juga berhubungan dengan rasa takut yang sebenarnya tidak berhubungan dengan situasi yang sesungguhnya. Jika dihadapkan lagi dengan pengalaman yang tidak menyenangkan dan mirip dengan kejadian yang hampir serupa, maka kecenderungan seseorang untuk mengalami kecemasan akan semakin tinggi.



Tanda-Tanda
  1. Gelisah dan sulit berkonsentrasi.
  2. Terlihat gejala ketegangan secara fisik (motorik).
  3. Telapak tangan berkeringat.
  4. Jantung yang berdebar-debar dengan cepat.
  5. Kesulitan bernapas.
  6. Gangguantidur(insomnia).
  7. Perasaan tegang berlebihan.
  8. Mudah tersinggung atau menjadi sangat sensitif.

Penyebab
  1. Kemungkinan ada penyebab trauma pada masa lalu, terutama masa kecil.
  2. Kebiasaan hidup yang buruk, seperti terlalu banyak mengonsumsi kopi, alkohol, obat-obatan terlarang, dan obat-obatan untuk pengobatan penyakit tertentu, serta merokok.
  3. Orang yang memiliki sifat dasar sebagai pemalu.
  4. Fobia atau ketakutan berlebihan terhadap sesuatu.

Pencegahan
  1. Untuk penyebab kecemasan yang berkaitan dengan kebiasaan hidup yang buruk, sebaiknya mulai menghentikan kebiasaan buruk tersebut.
  2. Meminta kepada dokter agar diberi resep obat-obatan untuk pengobatan tertentu yang tidak menimbulkan gangguan kecemasan.
  3. Menjalani hidup dengan lebih ringan dan lebih menikmati hidup.
  4. Banyak bergaul dengan teman-teman baru.
  5. Banyak berolahraga.

Depresi

Depresi
Depresi yang dialami seseorang biasanya tidak tampak secara langsung. Penderitanya pun bahkan terkadang tidak mengetahui bahwa dirinya tengah mengalami depresi.

Ada tiga jenis depresi, yaitu:
  1. Major depression, depresi yang paling parah. Depresi semacam ini timbul karena bertumpuknya berbagai masalah sehari-hari atau pernah mengalami kejadian traumatis.
  2. Dysthymia, depresi semacam ini lebih ringan dari yang pertama. Ciri-cirinya hampir sama dengan major depression, tetapi penderita biasanya tidak sadar kalau dirinya terkena depresi karena masih bisa mengatur kehidupan dengan baik.
  3. Bipolar disorder atau maniac depressive, penderita depresi jenis ini biasanya mempunyai mood yang berubah-ubah, terkadang terlihat sedih atau mendadak gembira.



Tanda-Tanda
  1. Gelisah, terlalu bersemangat dan gembira, aktif, cerewet, kurang tidur, berani saat menghadapi sesuatu, dan merasa tidak mempunyai masalah.
  2. Cemas, sedih, malas beraktivitas, mudah lelah, sulit berkonsentrasi, bingung, mudah lupa, sulittidur atau sebaliknya malah tidurterus, mudah terganggu meski dengan hal-ha! yang kecil, selera makan berkurang atau malah makan terus, dan terkadang selalu berpikir tentang kematian atau bunuh diri.
  3. Pola berpikir terdistorsi.

Penyebab

Ada beberapa hal yang dianggap oleh para psikolog turut berkontribusi dalam menyebabkan depresi. Berikut ini adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya depresi bahkan sampai ke tingkat kronis.
  1. Faktor genetis. Jika ada keluarga yang pernah mengalami depresi maka kemungkinan anggota keluarga yang lain untuk mengalami depresi cenderung lebih besar karena ada faktor kesamaan genetik untuk gen tertentu yang menjadi penyebab seseorang rentan terkena depresi. Gen tersebut dapat memengaruhi kadar seroton/’n dan kort/sol (hormon penyebab stres).
  2. Pengalaman hidup juga dapat meningkatkan risiko mengalami depresi. Pengalaman tersebut meliputi tindak kekerasan, masalah dengan pekerjaan dan anggota keluarga, kemiskinan, diskriminasi, atau kekerasan seksual.
  3. Kehilangan hubungan yang bermakna dan penting bagi diri seseorang dan kehidupannya. Hal tersebut juga rentan menimbulkan depresi. Sebagai contoh, banyak kasus seorang ibu mengalami depresi ketika harus kehilangan anaknya yang meninggal akibat tertabrak mobil atau banyak penyebab lainnya.
  4. Kebiasaan kognitif juga berperan penting dalam menyebabkan depresi. Hal ini disebabkan jika kita selalu berpikir negatif dan bersifat pesimis pada banyak hal yang terjadi dalam kehidupan yang sedang kita jalani. Jika hal tersebut terus-menerus dipelihara, maka hal itu akan membuat kita menjadi mudah putus asa dan kehilangan harapan.

Pencegahan
  1. Selalu berpikir positif dan optimis atas semua hal yang terjadi dalam hidup.
  2. Selalu bersyukur atas semua yang kita dapatkan saat ini.
  3. Banyak berteman dan ramah pada banyak orang.
  4. Beribadah kepada Tuhan dengan ikhlas sesuai agama dan kepercayaan masing-masing.
  5. Bersabar atas cobaan yang menimpa saat ini.

Wednesday, 27 January 2010

Insomnia

Insomnia
Insomnia merupakan suatu keadaan ketika mengalami kesulitan untuk tidur atau tidak dapat tidur dengan nyenyak. Setiap orang pasti pernah mengalami insomnia.

Insomnia adalah salah satu penyakit yang ramah usia atau bisa menyerang semua golongan usia. Angka kejadian insomnia biasanya terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang.

Tanda-Tanda
  1. Sulit tidur ketika malam hari dan baru bisa tidur ketika hampir pagi. Pada insomnia yang parah, bisa saja penderita tidaktidur selama berhari-hari.
  2. Wajahnya terlihat kuyu akibat kurang tidur.
  3. Tidak bersemangat.
  4. Sering terlihat mengantuk pada siang hari.
  5. Sensitif dan mudah marah.

Penyebab
  1. Stres dengan berbagai penyebabnya, misalnya karena pekerjaan, kondisi keuangan, hubungan suami-istri, dan penyebab stres lainnya.
  2. Usia. Semakin bertambah usia biasanya menyebabkan seseorang cenderung mengalami insomnia. Dia sulit tidur dan mudah terbangun jika ada keributan di sekitarnya.
  3. Banyak mengonsumsi minuman berkafein, misalnya minuman berenergi atau kopi.
  4. Ritme kehidupan tidak teratur.


Pencegahan

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk menghalau serangan insomnia.
  1. Berolahraga secara teratur dapat membuat lebih nyenyak tidur. Berolahraga membuat kesehatan menjadi lebih optimal, aliran darah ke otak lancar, dan menjadi lebih mudah untuk beradaptasi dengan stres. Selain itu, berolahraga juga membuat tubuh lelah, sehingga kita akan lebih mudah tertidur pada malam hari. Meskipun demikian, olahraga berat sebaiknya tidak dilakukan menjelang tidur karena justru akan memperparah insomnia yang kita alami. Sebaiknya melakukan olahraga ringan hingga sedang pada sore hari, dengan demikian tubuh akan terasa lelah dan kita akan menjadi lebih mudah untuk tidur.
  2. Menghindari makan dan minum terlalu banyak menjelang tidur karena akan membuat perut menjadi tidak nyaman. Adapun minum yang terlalu banyak akan menyebabkan sering ke belakang untuk buang air kecil. Kedua hal tersebut tentu akan mengganggu kenyenyakan tidur.
  3. Tidur pada lingkungan dan suasana yang nyaman. Selain itu singkirkan jauh-jauh benda-benda yang dapat mengganggu tidur.
  4. Mengurangi atau menghindari minuman yang bersifat stimulan seperti teh, kopi, alkohol, minuman berenergi, dan rokok.
  5. Meminum segelas susu hangat akan membantu membuat tidur menjadi lebih nyenyak.
  6. Tiga puluh menit atau satu jam sebelum tidur sebaiknya mandi air hangat untuk membantu mengurangi ketegangan tubuh dan juga akan membuat tidur menjadi lebih nyenyak.
  7. Memiliki waktu tidur yang tetap.
  8. Berusaha untuk relaks pada setiap keadaan dan beradaptasi dengan stres yang alami sehari-hari.

Saturday, 23 January 2010

Migrain

Migrain
Migrain atau nyeri kepala sebelah adalah rasa sakit yang dirasakan pada satu bagian kepala sehingga kepala terasa berdenyut. Kadang migrain ini disertai dengan mual dan muntah sehingga bisa mengganggu kegiatan kita.

Berdasarkan penelitian, migrain lebih banyak diderita oleh wanita daripada pria. Penyakit ini juga banyak diderita oleh orang dewasa pada usia antara 20-50 tahun.

Terkadang gejala migrain memang sulit untuk dibedakan dengan jenis sakit kepala yang lainnya. Sebagai contoh, sakit kepala karena gangguan sinusitis atau karena ketegangan otot leher juga menunjukkan gejala yang hampir sama dengan gejala migrain.

Tanda-Tanda
  1. Sebagian kepala terasa sakit dan berdenyut. Kadang disertai rasa mual dan muntah serta menyerang di pagi hari.
  2. Lebih peka terhadap cahaya, suara, dan bau-bauan yang bisa memacu rasa sakit pada kepalanya.

Penyebab
  1. Penyebab pastinya belum diketahui, tapi ada kemungkinan penyebabnya adalah aktivitas yang berlebih dari impuls listrik pada otak sehingga aliran darah pada otak meningkat. Akibatnya, pembuluh darah otak melebar dan terjadilah peradangan.
  2. Faktor makanan. Migrain dapat terjadi jika kita mengonsumsi makanan tertentu atau bahkan terjadi karena kita belum makan.
  3. Faktor hormonal. Perubahan hormonal yang drastis pada wanita menyebabkan wanita lebih rentan mengalami migrain daripada laki-laki. Masa-masa menjelang haid atau pada saat haid, masa kehamilan, melahirkan, dan menyusui juga rawan menyebabkan migrain.
  4. Faktor emosional, berupa tekanan emosi seperti stres.
  5. Faktor lingkungan seperti perubahan cuaca atau tekanan udara dan bau yang sangat menyengat, seperti bau asap rokok atau parfum yang berlebihan.
  6. Melihat sinar yang terlalu terang atau pantulan sinar matahari.

Pencegahan
  1. Menghindari konsumsi makanan tertentu yang dapat menyebabkan migrain.
  2. Cukup beristirahat.
  3. Beradaptasi dengan stres dan selalu berpikiran positif.
  4. Berolahraga secara teratur.
  5. Menghindari hal-hal lain yang dapat menyebabkan migrain.

Friday, 22 January 2010

Multiple Sclerosis (MS)

Multiple Sclerosis (MS)
Multiple sclerosis (MS) merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf. Secara fisiologis, kerusakan terjadi pada selubungmielin yang menutupi sel saraf. Hal ini akan menyebabkan pembentukan plak. Penyakit ini juga disebut penyakit demielinisasi saraf.

MS merupakan penyakit yang bersifat progresif dan berfluktuasi, bergantung pada perasaan penderita. Banyak pasien penderita MS yang mengalami kegagalan disabilitas atau sulit bergerak, bahkan pada tingkatan yang parah dapat menyebabkan kematian. Pada wanita, risiko terjadinya MS tiga kali lebih besar dibandingkan pada pria.

Tanda-Tanda

Gejala-gejala MS sangat bervariasi dan setiap penderita memiliki gejalanya sendiri. Meskipun demikian, tetap ada gejala-gejala yang umum yang dialami oleh penderita MS. Berikut ini adalah gejala-gejala tersebut.
  1. Penglihatan berbayang.
  2. Kemampuan berjalan tidak stabil (ataksia).
  3. Otot terasa kaku (spastisitas) dan mengalami kelelahan yang berlebihan. 
  4. Sensitif terhadap udara panas.
  5. Terasa nyeri atau kebas pada salah satu atau lebih anggota tubuh.
  6. Pada kondisi ekstrem (jarang terjadi), muncul gangguan kemampuan berbicara, sulit menelan (disfagia), dan gangguan kemampuan kognitif berupa kehilangan memori jangka pendek.
Penyebab
  1. Penyebab pasti MS belum diketahui, tetapi diduga MS disebabkan oleh faktor genetis yang dipicu oleh faktor lingkungan tertentu.
  2. Ada beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa MS disebabkan oleh vaksinasi hepatitis B.
Pencegahan

Belum ada metode spesifik yang bisa dilakukan untuk mencegah penyakit ini, tapi pencegahan sementara bisa dilakukan, misalnya dengan cara menerapkan pola hidup sehat serta mengonsumsi makanan dan minuman yang menyehatkan.

Cara ini membantu untuk menjaga jaringan-jaringan saraf, sehingga bisa terjaga dengan baik dan tidak akan mengalami demiefinisasi (kerusakan mielin), yaitu selubung pelindung yang mengelilingi serabut saraf pada sistem saraf pusat.

Panik

Panik
Panik dapat didefinisikan sebagai rasa bingung, gugup, atau takut yang datang secara mendadak. Hal ini bisa membuat orang yang mengalami perasaan tersebut tidak dapat berpikir dengan tenang dan jernih karena yang muncul adalah perasaan cemas. Rasa panik dapat membuat seseorang kehilangan akal sehat dan bertindak secara spontan tanpa berpikir panjang. Dalam kondisi tertentu, panik dapat memperburuk keadaan bahkan bisa bersifat destruktif (merusak).

Tanda-Tanda

Berikut ini adalah tanda-tanda yang akan dialami jika mengalami serangan panik.
  1. Jantung berdetak kencang.
  2. Tubuh gemetar dan berkeringat dingin.
  3. Tiba-tiba mengalami sakit kepala, mual, dada terasa sakit, dan napas menjadi berat dan tersengal-sengal, seperti kehabisan napas.
  4. Tubuh terasa kebas dan tidak terasa, merasa dingin, atau merasa demam.
  5. Merasa akan menjadi gila, ingin mati, atau bunuh diri.

Penyebab 
  1. Pengaruh genetik.
  2. Sakit fisik, misalnya sakit jantung.
  3. Stres hidup yang berat.
  4. Konsumsi obat-obatan yang meningkatkan aktivitas bagian otak yang berhubungan dengan reaksi takut.

Pencegahan
  1. Mengkaji apa penyebab serangan panik yang dialami dengan meminta bantuan psikolog atau psikiater.
  2. Menghindari stres yang dialami.
  3. Mengonsumsi makanan yang banyak mengandung neurotransmitter serotonin dan triptofan, di antaranya adalah pisang dan susu.
  4. Mengenali tanda-tanda jika serangan panik itu menghampiri dan pada situasi yang bagaimana hal tersebut terjadi. Dengan begitu kita bisa menghindarkan diri atau mengendalikan diri dari serangan panik jika berhadapan pada situasi yang sama.

Parkinson

Parkinson
Parkinson adalah salah satu jenis penyakit degeneratif dan biasanya terjadi pada masa tua. Parkinson merupakan penyakit yang disebabkan oleh terjadinya kerusakan pada otak. Jika dilihat dengan menggunakan MRI (Magnetic Resonance Imaging) pada otak, orang yang mengalami Parkinson biasanya mengalami kerusakan pada bagian otak yang berkaitan dengan kontrol pergerakan tubuhnya.

Orang yang mengalami Parkinson, salah satu ciri utamanya adalah sulit mengontrol pergerakan tubuhnya, sehingga tubuh mereka sering mengalami tremor atau bergetar dengan sendirinya. Muhammad Ali merupakan salah satu contoh tokoh besar yang mengalami Parkinson ini. Parkinson bisa menyerang sekitar 1 di antara 250 orang yang berusia di atas 40 tahun dan sekitar 1 dari 100 orang yang berusia di atas 65 tahun.

Tanda-Tanda
  1. Ditandai dengan adanya tremor pada saat beristirahat.
  2. Kesulitan untuk memulai pergerakan dan kekakuan otot.
  3. Sering kehilangan keseimbangan tubuh.
  4. Mengalami perubahan cara berjalan.
  5. Mengalami rigiditas otot sehingga sulit untuk menekuk tangan atau kaki.
  6. Bergerak sangat lambat dan jika berjalan langkahnya pendek-pendek untuk menjaga keseimbangan tubuhnya.
  7. Mulai mengalami kesulitan untuk memulai berjalan atau bangun dari tempat duduk.
  8. Mengalami myalgia (lihat bahasan fibromyalgia).
  9. Perubahan ekspresi muka, sulit menunjukkan ekspresi muka sehingga wajah cenderung menjadi tanpa ekspresi atau hanya ada satu ekspresi saja di wajahnya, matanya melotot, sulit menutup mulut, dan matanya menjadi jarang berkedip.
  10. Mengalami kesulitan berbicara yang awalnya dimulai dengan semakin pelan suara ketika berbicara.
  11. Hilangnya kemampuan motorik halus seperti menulis.
  12. Sering terjatuh.
  13. Mengalami kemunduran intelektualitas.
  14. Mengalami gangguan pencernaan.

Penyebab

Penyebab utama dari Parkinson masih belum dapat diketahui, tetapi ada beberapa hal yang diduga merupakan penyebabnya, di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. Adanya gangguan pada ganglia basalis, yaitu salah satu bagian otak yang berfungsi untuk mengolah sinyal dan mengantarkan pesan ke talamus untuk kemudian menyampaikan pesan itu ke korteks serebri. Gangguan pada ganglia basalis tersebut menyebabkan sel-selnya mengalami kemunduran dan pembentukan dopomin (neurotramsmitter yang mengantarkan rangsang di sepanjang jalur saraf) menjadi berkurang.
  2. Pada beberapa kasus, Parkinson merupakan komplikasi yang sangat lanjut dari ensefalitis karena virus (suatu infeksi yang menyebabkan peradangan otak).
  3. Parkinson juga bisa terjadi jika ada penyakit degeneratif lainnya, narkotika, atau racun yang memengaruhi atau menghalangi kerja dopamin di dalam otak. Misalnya obat antipsikosis yang digunakan untuk mengobati paranoia berat dan skizofrenia dapat menghambat kerja dopamin pada sel saraf.

Pencegahan
  1. Menjaga otak dengan baik dengan mengonsumsi makanan yang baik dan higienis.
  2. Banyak berolahraga, tetapi olahraga yang minimal dari benturan di kepala, sebagai contoh, menyundul bola diasumsikan dapat menyebabkan terjadinya Parkinson pada masa tuanya. Demikian pula dengan bertinju. Petinju memiliki potensi risiko mengalami Parkinson yang lebih tinggi.