Friday, 5 February 2010

Arthritis

Arthritis
Arthritis secara umum dikenal sebagai pengapuran tulang. Arthritis merupakan penyakit autoimun yang menyerang persendian manusia, sehingga mengakibatkan peradangan.

Arthritis inilah yang menyebabkan timbulnya rasa sakit pada persendian tulang. Pada tingkatan yang parah, arthritis dapat menyebabkan perubahan struktur persendian dan dan berkurangnya fungsi persendian tersebut.

Ada dua jenis arthritis yang biasa kita kenal dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
  1. osteoarthritis khususnya yang terjadi pada persendian lutut.
  2. rheumatoid orthritis yang terjadi pada tulang secara umum. Rheumatoid arthritis ini rawan menyerang siapa saja dan pada usia berapa pun.



Tanda-Tanda
  1. Banyak dialami oleh orangtua.
  2. Jika bergerak persendian terasa sakit dan linu.
  3. Rasa sakit itu akan bertambah jika cuaca dingin atau karena perubahan cuaca lainnya.
  4. Rata-rata penderitanya memiliki berat badan lebih dari berat badan normal (overweight atau obesitas).

Penyebab
  1. Umur yang sudah semakin bertambah menyebabkan berkurang atau mengeringnya cairan persendian yang bertugas sebagai pelumas persendian. Hal tersebut menyebabkan jaringan kartilago dan ujung tulang mengalami disintegrasi sehingga persendian mengalami perubahan bentuk dan orang yang mengalaminya merasakan rasa sakit ketika bergerak.
  2. Kelebihan berat badan atau obesitas.
  3. Adanya infeksi pada jaringan tulang.
  4. Adanya gangguan metabolisme.
  5. Kecelakaan.
  6. Malfungsi dari sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh menganggap bahwa lapisan tulang terluar sebagai zat asing.

Pencegahan

Cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya arthritis adalah sebagai berikut.
  1. Mengurangi konsumsi lemak atau menjaga keseimbangan berat badan.
  2. Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin E dan C karena dapat membantu mengurangi progresi atau pengeringan pelumas tulang dan membantu mengurangi rasa sakit, terutama akibat osteoarthritis.
  3. Memperbanyak konsumsi vitamin D baik dari makanan atau dari sinar matahari untuk mengurangi pengapuran cairan sendi tersebut.

Asam Urat

Asam Urat
Asam urat juga dikenal dengan penyakit gout. Penyakit ini merupakan penyakit yang lumayan sering dikeluhkan oleh mereka yang berusia separuh baya. Sebenarnya, penyakit ini sudah dikenal lama bahkan sudah dikenal sejak zaman Hippocrates.

Kata gout sebenarnya berasa dari kata gutta yang berarti tetesan. Konon, gout atau asam urat ini muncul akibat adanya "tetesan-tetesan jahat". Belakangan "tetesan-tetesan jahat" tersebut sudah dapat diidentifikasi, yaitu hasil akhir buangan metabolisme purin (salah satu jenis asam amino) yang berlebihan.

Jadi, pada dasarnya asam urat merupakan produk akhir dari metabolisme purin. Normalnya, setiap hari kita membuang 700 mg asam urat melalui ginjal.


Tanda-Tanda
  1. Nyeri sendi terutama di bagian jempol kaki yang kemudian merambat ke persendian kaki.
  2. Biasanya dialami oleh orang yang berusia lebih dari 35 tahun.
  3. Awalnya serangan asam urat berlangsung hanya beberapa hari saja, kemudian mereda selama beberapa bulan. Setelah itu datang serangan berikutnya yang lebih parah dan lebih menyakitkan dengan frekuensi yang lebih sering dan lebih lama.
  4. Terkadang diikuti juga oleh bengkak dan kaku sendi.
  5. Terdapat kristal urat (thopi) yang khas dalam cairan sendi.
  6. Oligoarthritis (jumlah sendi yang meradang kurang dari empat).
  7. Kemerahan di sekitar sendi yang meradang.
  8. Kadar asam urat dalam darah lebih dari 7,5 mg/dl (hiperurikemia).
  9. Pembengkakan sendi secara asimetris.

Penyebab

Seperti telah diungkapkan sebelumnya, asam urat atau gout ini disebabkan oleh metabolisme purin yang berlebihan. Sebenarnya produksi purin tidak dapat dihindari karena asam amino tersebut selalu diproduksi ketika terjadi metabolisme dalam sel.

Namun, jika jumlah asam amino melebihi ambang batas 7,5 mg/dl maka ancaman gout sudah di ambang pintu. Gout juga biasanya diderita oleh mereka yang gemuk dan sering mengonsumsi makanan yang tinggi purin. Berikut ini akan disajikan kandungan purin dari beberapa macam makanan yang umum dikonsumsi oleh kita.

Tabel 1. Kandungan purin dalam 100 gram makanan
MakananPurin (mg)
Usus854
Babat470
Paru398
Daging sapi385
Daun melinjo366
Kangkung298
Bayam290
Kacang tanah236
Melinjo223
Tempe141
Tahu106

Pencegahan

Mencegah selalu lebih baik dari mengobati, demikian pula dengan asam urat. Kita tidak bisa menghentikan produksi purin dalam tubuh kita, tetapi kita bisa memodifikasi makanan sehingga purin yang diproduksi oleh tubuh tidak berlebihan yang akan berakibat pada produksi asam urat di dalam tubuh.

Berikut ini adalah hal-hal yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya asam urat pada tubuh.
  1. Membatasi konsumsi makanan yang mengandung asam urat tinggi, contohnya soto atau gulai jeroan (lihat kandungan purin dalam jeroan pada tabel).
  2. Menghindari mengonsumsi secara berlebihan makanan-makanan hasil olahan yang diawetkan, seperti kornet dan sardin kalengan.
  3. Menghindari mengonsumsi lemak secara berlebihan karena akan mengganggu ekskresi asam urat lewat air seni.
  4. Rajin berolahraga.
  5. Banyak meminum air dan mengonsumsi buah-buahan dengan kandungan air yang tinggi.
  6. Menghindari konsumsi alkohol.

Tuesday, 2 February 2010

Buncit Perut

Buncit Perut
Perut buncit bisa dibilang merupakan masalah hampir semua orang, baik pria maupun wanita, tua ataupun muda. Bedanya, orang sering menganggap perut buncit pada pria sebagai simbol kemakmuran walau sebenarnya risiko terkena penyakit jantung justru jauh lebih besar.

Bagi wanita, hal ini sama sekali tidak berlaku. Jadi, jangan heran bila banyak wanita yang merasa ini adalah masalah besar, terutama bila sudah menyangkut soal pemilihan busana. Intinya, perut buncit dirasa benar-benar merusak penampilan.

Tanda-Tanda
  1. Perut membuncit.
  2. Terkadang ada lipatan lemak pada bagian perut.



Penyebab

Berikut ini adalah beberapa hal yang dicurigai menjadi penyebab membuncitnya perut.
  1. Lemak yang menumpuk dan terkonsentrasi di bagian perut.
  2. Sering makan larut malam kemudian langsung tidur.
  3. Banyak meminum minuman yang dingin dan bersoda.
  4. Jarang berolahraga.
  5. Cacingan.

Pencegahan
  1. Mengurangi konsumsi makanan yang banyak mengandung lemak.
  2. Banyak mengonsumsi sayur, buah-buahan, dan menerapkan pola makan yang benar.
  3. Melakukan olahraga yang dapat membakar kalori dalam tubuh, seperti joging, skipping, basket, dan olahraga lainnya yang bersifat aerobik.
  4. Makan perlahan-lahan. Jika makan dan menelan terlalu cepat, udara akan tertahan dalam usus dan membentuk gas yang dapat memicu penggelembungan perut. Berada dalam posisi duduk ketika makan, kemudian mengunyah makanan tersebut perlahan-lahan secara sempurna sehingga semua bagian makanan dapat tercerna dengan sempurna dan tidak menimbulkan rasa kembung.
  5. Mengurangi konsumsi garam dalam diet karena terlalu banyak garam akan menyebabkan air tertahan dalam sel sehingga perut terasa penuh dan menggelembung.
  6. Mengonsumsi serat dengan tepat, terutama serat alami yang berasal dari buah-buahan yang mengandung banyak air.
  7. Menghindari sembelit karena dapat mengakibatkan bertambahnya volume perut Untuk merangsang isi perut, kita harus meningkatkan konsumsi serat dari sayur dan buah secara bertahap.
  8. Berhati-hati dengan konsumsi obat terutama aspirin dan pil kontrasepsi karena ada kemungkinan dapat menyebabkan timbulnya sembelit dan masalah perut lainnya.

Thursday, 28 January 2010

Fibromyalgia

Fibromyalgia
Fibromyalgia merupakan salah satu sindrom yang menyebabkan rasa nyeri dan rasa kaku pada jaringan lunak, termasuk otot, tendon (jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang), dan ligamen (jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang).

Rasa nyeri dan kaku ini bisa timbul di seluruh tubuh atau hanya terjadi di daerah tertentu saja. Penyakit ini lebih sering dialami oleh perempuan daripada laki-laki.

Ketegangan emosional dan stres diduga menjadi faktor utama yang menyebabkan terjadinya sindrom ini. Meskipun tidak berbahaya, tetapi rasa nyerinya dapat mengganggu aktivitas harian penderitanya.



Tanda-Tanda
  1. Penderita mengalami rasa nyeri dan kaku di bagian persendian maupun otot.
  2. Timbul rasa kaku pada otot, tendon, atau ligamen. Rasa kaku ini biasanya menyerang penderita pada pagi hari.
  3. Sering merasa gelisah dan tidur kurang nyenyak.
  4. Rasa sakit cenderung meluas dan berlangsung lebih dari tiga bulan.
  5. Sering mengeluh mengalami sakit kepala, sindrom iritasi usus besar, dan panggul terasa nyeri.

Penyebab

Hingga saat ini penyebab terjadinya fibromyalgia masih belum dapat diidentifikasi secara jelas. Namun, ada kemungkinan fibromyalgia dipicu oleh beberapa faktor berikut ini.
  1. Stres fisik dan mental.
  2. Kurang tidur.
  3. Cedera atau terkena infeksi tertentu.
  4. Dingin atau terpapar oleh kelembapan yang tinggi.
  5. Menderita rheumatoid arthritis (rematik).

Pencegahan
  1. Menikmati hidup untuk mengurangi stres.
  2. Mencegah stres.
  3. Rutin berolahraga terutama olahraga low impact, seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau melakukan latihan peregangan.
  4. Memperbaiki pola tidur dan pola makan.

Friday, 22 January 2010

Obesitas

Obesitas
Obesitas merupakan istilah untuk orang yang memiliki indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 25,5 menurut standar indeks massa tubuh (lihat bagian Indeks Massa Tubuh). Prevalensi obesitas di dunia terus bertambah. Gaya hidup yang serba mudah dan santai membuat tubuh menjadi jarang bergerak.

Padahal dari makanan yang dikonsumsi, sebagian besarnya seharusnya dibakar agar tidak menumpuk menjadi lemak. Penumpukan lemak secara terus-menerus akan membuat ukuran tubuh menjadi terus bertambah dan bertambah. Ini tentu saja akan menambah pundi-pundi lemak di bawah kulit kita.

Tanda-Tanda
  1. Indeks massa tubuh lebih dari 25,5 menurut standar indeks massa tubuh.
  2. Lingkar pinggang kurang dari 87,5 cm dan 100 cm. Jika lingkar pinggang melebihi nilai itu, maka sudah mengalami kegemukan.
  3. Wanita dikatakan obesitas bila komposisi lemak tubuhnya lebih dari 25% berat badan, sedangkan laki-laki disebut obesitas bila komposisi lemak tubuhnya lebih dari 20% berat badannya.


Penyebab
  1. Ketidakseimbangan asupan energi dengan keluaran energi. Asupan energi tinggi bila konsumsi makanan berlebihan, sedangkan keluaran energi jadi rendah bila metabolisme tubuh dan aktivitas fisik rendah.
  2. Mengonsumsi makanan cepat saji.
  3. Faktor keturunan.
  4. Gaya hidup santai (sedentary).
  5. Terjadi penimbunan lemak di bagian bawah tubuh yang disebut bentuk ginoid dan penimbunan lemak di bagian perut yang disebut bentuk android atau lebih dikenal dengan istilah obesitas abdominal/obesitas sentral.
  6. Wanita berisiko lebih tinggi mengalami obesitas daripada laki-laki.


Pencegahan
  1. Obesitas dapat dicegah dengan melakukan aktivitas fisik secara teratur.
  2. Menjaga pola makan dengan baik.
  3. Banyak mengonsumsi makanan berserat.
  4. Tidak melakukan emotional eating (makan karena mengikuti hawa nafsu saja).

Osteoporosis

Osteoporosis
Osteoporosis disebut juga sebagai penyakit pengeroposan tulang atau berkurangnya kepadatan tulang. Penyakit ini dikenal sebagai salah satu silent killer karena secara fisik tanda-tandanya tidak tampak. Secara anatomis, osteoporosis akan menyerang tulang-tulang trabekular.

Tulang trabekular rentan mengalami pengeroposan karena merupakan tulang yang strukturnya berbentuk seperti jaring laba-laba dengan kalsium sebagai penyusun utama struktur tersebut.

Selain itu tulang trabekular juga menjadi tempat penyimpanan kalsium dalam tubuh sehingga jika tubuh kekurangan kalsium maka cadangan mineral kalsium dalam tulang inilah yang digunakan.


Osteoporosis biasanya dialami oleh wanita yang telah menopause. meskipun pria juga rentan mengalami menopause, tetapi wanita lebih berisiko karena berkaitan dengan menurunnya kadar hormon estrogen yang juga merupakan salah satu hormon yang turut berperan dalam penyimpanan kalsium dalam tulang.

Tanda-Tanda
  1. Jika dilakukan pemeriksaan kepadatan tulang maka nilai kepadatan tulangnya berada di bawah nilai normal kepadatan tulang yang seharusnya.
  2. Pada usia 80 tahun biasanya mengalami pemendekan tinggi badan hingga 15 cm.
  3. Mengalami patah tulang dibagian panggul akibat pengeroposan tulang.
  4. Badan terasa sakit dan linu.

Penyebab
  1. Usia lebih dari 45 tahun.
  2. Wanita yang mengalami menopause.
  3. Tulang tidak sampai pada kepadatan tulang yang maksimal ketika remaja.
  4. Kurang mengonsumsi kalsium, kurang berolahraga, dan kurang mendapatkan paparan sinar matahari.
  5. Kurus atau berat badan di bawah berat badan normal.
  6. Perokok berat dan peminum alkohol.
Pencegahan
  1. Untuk wanita pascamenopause, penggunaan terapi sulih hormon atau HRT (lihat pembahasan HRT) dapat memperlambat laju pengeroposan tulang.
  2. Rajin mengonsumsi makanan yang berkalsium tinggi seperti susu dan produk olahan susu lainnya sejak kecil.
  3. Memperbanyak aktivitas fisik seperti aerobik, lari, berjalan, dan lainnya karena olahraga dapat menguatkan tulang.
  4. Sering berjemur di pagi hari juga baik untuk kepadatan tulang karena pembentukan tulang juga memerlukan vitamin D.
  5. Menghindari merokok dan mengonsumsi minumal beralkohol.

Thursday, 21 January 2010

Phlebitis

Phlebitis
Phlebitis merupakan pembengkakan yang terjadi dalam pembuluh darah dan disebabkan oleh penggumpalan darah. Phlebitis juga disebut sebagai tromboplebitis.

Tanda-Tanda
  1. Rasa hangat dan lunak pada seluruh pembuluh darah vena.
  2. Rasa sakit pada bagian tubuh yang terpengaruh.
  3. Terjadi pembengkakan pada bagian tubuh yang terkena.
Penyebab

Kurang banyak melakukan aktivitas fisik seperti duduk tanpa bangun dalam jangka waktu yang lama. Contohnya, mereka yang duduk dalam pesawat untuk jangka waktu yang lama lebih rentan mengalami phlebitis. Selain itu, kurangnya cairan juga dapat memperparah terjadinya phlebitis.

Pencegahan

Ketika duduk terlalu lama, ada baiknya setiap dua puluh menit sekali meregangkan kaki dan tubuh ditambah lagi dengan banyak minum air putih.

Wednesday, 20 January 2010

Varises

Varises
Varises merupakan pembuluh darah balik yang mengalami pelebaran. Kita bisa melihat varises di bawah kulit kita. Bentuknya biasanya memanjang dan menonjol, menyerupai bentuk kabel yang agak panjang. Pembuluh darah tersebut berwarna biru gelap bahkan cenderung ungu karena kadar oksigennya sedikit.

Varises tidak hanya timbul pada kaki (betis), tetapi bisa juga timbul pada vulva (bibir vagina), testis, anus (pada anus bisa menyebabkan terjadinya ambeien), dan pada daerah kerongkongan. Pada dasarnya varises tidak berbahaya, tetapi varises dapat mengganggu penampilan, terutama bagi mereka yang menyukai memakai rok atau celana pendek.

Tanda-Tanda
  1. Terlihatnya pembuluh darah yang berwarna biru gelap atau keunguan pada beberapa bagian bawah kulit di kaki, betis, dan bagian tubuh lainnya.
  2. Pada umumnya menimbulkan rasa pegal, gatal, dan nyeri pada daerah yang terkena varises.
  3. Terjadi pembengkakan dan kekejangan otot serta rasa lelah di tungkai belakang lutut.

Penyebab
  1. Varises merupakan salah satu jenis penyakit yang diturunkan karena berhubungan dengan kecenderungan lemahnya katup di pembuluh vena.
  2. Wanita dua kali beresiko mengalami varises daripada pria. Perubahan hormonal terutama hormon estrogen dan progesteron berpengaruh pada timbulnya urat-urat halus tersebut. Karena itu, wanita yang sedang hamil, mengalami sindrom pramestruasi, menopause, sedang mengonsumsi pil KB, atau melakukan terapi sulih hormon berisiko lebih tinggi untuk mengalami varises.
  3. Pekerjaan yang menuntut kita untuk berdiri dan selalu menggunakan high heels atau sepatu berhak tinggi berisiko lebih tinggi terkena varises karena pembuluh darah vena akan mendapat beban lebih lama sehingga muncullah varises.
  4. Jika kita kelebihan berat badan, hal itu akan berpengaruh pada tubuh berupa tekanan berlebih pada vena sehingga fungsinya menurun. Inilah sebabnya mengapa orang yang gemuk cenderung mudah terserang varises.
  5. Hilangnya elastisitas vena akibat dimakan usia. Penuaan mengakibatkan vena kehilangan elastisitasnya sehingga mudah meregang dan melebar. Mereka yang masih berusia muda pun sebenarnya memiliki kemungkinan untukmengalami varises. Apalagi jika ia memiliki faktor-faktor risiko yang bisa menyebabkan varises dan menerapkan pola hidup yang tidak sehat.

Pencegahan

  1. Menjaga pola makan agar berat badan tidak melebihi batas normal.
  2. Rajin berolahraga untuk memperlancar peredaran darah.
  3. Memakai stocking khusus untuk varises jika memang berisiko tinggi untuk mengalami varises. Stocking ini bisa membantu memperlancar peredaran darah sehingga darah tidak mengumpul atau menggumpal pada satu bagian tubuh saja.
  4. Setelah beraktivitas atau berdiri dalam jangka waktu yang lama, baik menggunakan high heels atau tidak, sebaiknya segera berbaring di atas tempat tidur lalu mengangkat lurus kedua kaki dan tempelkan ke tembok hingga tubuh membentuk huruf L Cara lainnya adalah dengan menumpuk 3-4 buah bantal dan meletakkan kedua kaki di atas bantal tersebut sambil berbaring. Tahan selama beberapa menit karena posisi ini dapat memperlancar aliran darah.