Monday, 25 January 2010

Ketombe

Ketombe
Setiap orang yang memiliki rambut pasti pernah mengalami masalah ketombe pada rambutnya. Pada dasarnya, ketombe adalah sel kulit kepala yang telah mati.

Sel-sel tersebut akan digantikan oleh sel-sel yang baru secara alami. Sel-sel kulit mati dalam jumlah yang sedikit bukan masalah. Masalah baru akan timbul jika serpihan kulit mati tersebut ada pada jumlah yang banyak. Pada saat itulah, ketombe menjadi masalah.

Tanda-Tanda
  1. Banyak serpihan putih yang berjatuhan ketika menyisir rambut.
  2. Pada ketombe yang parah, jika meraba kulit kepala, kita akan menemukan gunungan-gunungan sel kulit mati pada kulit kepala.
  3. Kepala terasa gatal, lengket, lembap, dan panas.
  4. Rambut lepek dan mudah rontok.

Penyebab

Penyebab ketombe hingga saat ini masih belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab timbulnya ketombe.

  1. Stres, emosional, fisik, dan cuaca.
  2. Kurang menjaga kebersihan rambut.
  3. Adanya populasi Phytosporum ovale sejenis ragi lebih dari 74% pada kepala akan menyebabkan timbulnya ketombe. Jumlah normal Phytosporum ovale pada rambut adalah 45%.
  4. Ketombe juga bisa disebabkan oleh Mallassezia, sejenis jamur mikroskopis yang hidup di kulit kepala. Jamur tersebut hidup dari sebum di kulit kepala saat terjadi ketidakseimbangan akibat kulit kepala yang lembap dan kualitas air yang buruk. Jika kulit kepala dijaga dengan baik, maka ketombe akan hilang meskipun ada kemungkinan timbul kembali.
  5. Orang yang gemuk biasanya berisiko tinggi terkena ketornbe. Jika daerah sekitar hidung tampak mengilat, berarti ia mempunyai risiko berketombe karena kulit wajah dan kulit kepala sebenarnya menyatu.

Pencegahan
  1. Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala dengan cara mencuci rambut minimal dua kali seminggu.
  2. Menghindari konsumsi lemak yang terlalu banyak karena akan mengganggu keseimbangan produksi minyak sebum oleh kelenjar sebum di kulit kepala.
  3. Menghindari stres.
  4. Orang dengan kulit berminyak sebaiknya menghindari makanan berkalori tinggi karena akan merangsang produksi lemak secara berlebihan. Oleh karena itu, kesehatan rambut sangat bergantung pada nutrisi yang diserap oleh tubuh.

Thursday, 21 January 2010

Rambut Rontok

Rambut Rontok
Rata-rata manusia memiliki total jumlah rambut lebih kurang 100.000 helai. Rambut, seperti halnya kuku dan gigi, merupakan bagian tubuh yang tumbuh dengan sangat cepat. Setiap helainya tumbuh dalam waktu 2-6 tahun. Namun, rambut juga sangat mudah rontok jika terjadi gangguan pada tubuh dan lingkungannya.

Tanda-Tanda
  1. Rambut mudah patah saat disisir.
  2. Ketika bangun tidur, helaian rambut banyak yang menempel pada bantal.
  3. Banyak rambut yang terlepas seusai mencuci rambut.
  4. Sebanyak 1/3 dari rambut rontok tersebut tercabut hingga akarnya.
  5. Mengalami kerontokan parah jika jumlah rambut yang rontok lebih dari seratus helai setiap harinya.
  6. Rambut terlihat makin menipis di beberapa tempat tertentu, pada kulit kepala mudah terlihat garis batas rambut yang semakin mundur, dan rambut mudah putus.

Penyebab
  1. Melahirkan. Ketika seluruh energi yang terdapat dalam tubuhnya dipusatkan pada proses kelahirannya, distribusi makanan ke rambut jadi terhenti. Terhentinya pasokan makanan akan menyebabkan rambut terhenti pula pertumbuhannya.
  2. Stres.
  3. Sedang menjalani terapi radiasi (misalnya pada para penderita kanker).
  4. Faktor keturunan.
  5. Kulit kepala tidak sehat akibat rambut yang terlalu sering mengalami proses kimia seperti pengeritingan, pelurusan, pewamaan, perubahan hormon, atau penggunaan hairdryer.
  6. Penurunan berat badan secara drastis misalnya penurunan berat badan lebih dari 9 kg dalam jangka waktu 3 bulan.
  7. Terlalu sering mengikat rambut dengan kuat, serta kekurangan vitamin B dan mineral.
  8. Lingkungan (polusi, sinar matahari, dan asap) yang membuat rambut kehilangan protein.

Pencegahan
  1. Pemakaian sampo sekaligus kondisioner akan sangat bermanfaat dalam mencegah kerontokan rambut.
  2. Mencuci rambut secara teratur minimal dua hari sekali.
  3. Pemakaian sisir bergigi jarang usai keramas juga sangat membantu untuk mencegah rambut kusam dan bercabang.
  4. Sebaiknya menghindari hair dryer untuk mengeringkan rambut. Perlu diingat, hair dryer tidak boleh digunakan pada rambut yang masih basah kuyup karena akan menyebabkan rambut kusam dan bercabang. Keringkan dahulu rambut dengan handuk kering hingga lembap.
  5. Kerontokan rambut juga dapat diantisipasi dengan menghindari pemakaian kosmetik rambut secara berlebihan, misalnya hair spray, highlight, pengeritingan, dan pelurusan rambut.
  6. Menghindarkan rambut dari paparan sinar matahari langsung dalam kurun waktu yang lama.
  7. Memilih produk perawatan rambut yang mengandung ginseng untuk menguatkan akar rambut.
  8. Merawat rambut dengan menggunakan hair tonic dan creambath secara teratur untuk menguatkan rambut.
  9. Cara tradisional yang bisa digunakan untuk menguatkan akar rambut adalah dengan memanfaatkan daun lidah buaya. Caranya dengan membelah daun lidah buaya dan mengusapkan bagian yang berlendir pada kulit kepala sambil dipijat-pijat. Setelah itu, diamkan selama beberapa lama baru kemudian dibilas dengan air hingga bersih.