Monday, 25 January 2010

Kanker

Kanker merupakan salah satu penyakit pembunuh di dunia. Ada berbagai jenis penyakit kanker yang telah dideteksi oleh dunia kesehatan, mulai dari kanker mulut sampai kanker kulit.

Sel kanker memiliki kemampuan berkembang biak yang luar biasa jika dibandingkan dengan sel normal. Jika sel normal hanya mampu membelah dua kali, sel kanker bisa sepuluh kali lipatnya.

Parahnya lagi kanker bisa terjadi dan berkembang di bagian tubuh yang mana pun tanpa kita sadari. Terkadang, kita baru akan menyadarinya ketika kanker itu sudah pada stadium lanjut dan pengobatannya pun akan semakin sulit.

Tanda-Tanda

Tanda-tanda kanker biasanya spesifik, bergantung pada lokasi tempat kanker itu berada. Namun pada umumnya, gejala-gejala tersebut tidak pernah jauh dari tahapan-tahapan kanker, mengingat poin besarnya sama, yang berbeda hanya implikasi di lokasinya saja.

Berikut ini adalah tahapan kanker yang perlu kita ketahui.
  1. Induksi. Pada stadium ini sel mengalami perubahan bentuk atau istilah medis lebih dikenal dengan displasia. 
  2. Kanker in situ. Pada stadium ini, pertumbuhan sel kanker masih terbatas pada jaringan tempat asalnya tumbuh. Sel tersebut masih berupa massa (kumpulan sel) yang masih bisa dijinakkan. 
  3. Kanker invasif. Tahapan ini sudah merupakan stadium yang cukup lanjut. Sel kanker telah memiliki karakter progresif dan dia mulai menjajah sel-sel yang ada di sekitarnya karena jaringan tempat awalnya tumbuh sudah tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan dan reproduksinya. 
  4. Metastasis. Pada stadium ini sel-sel kanker telah merambah dan menjelajahi organ internal tubuh kita hingga ke kelenjar getah bening dan atau organ lain yang letaknya jauh (misa! kanker usus besar menyebar ke hati). Penyebaran ini bisa terjadi melalui aliran darah, aliran getah bening, atau langsung dari tumor.

Penyebab

Faktor risiko penyebab kanker di antaranya adalah faktor keturunan atau genetis, faktor pemicu kanker baik dari makanan maupun dari lingkungan yang disebut sebagai zat karsinogen, ketidakseimbangan hormon dalam tubuh kita, dan faktor virus yang bisa mempercepat terjadinya kanker dalam tubuh.

Jenis Kanker Pembunuh Wanita


1. Kanker Leher Rahim/Serviks

Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang letaknya di antara rahim (uterus) dengan vagina.
Kanker ini biasa terjadi pada wanita berusia di atas 35 tahun, tetapi beberapa data menemukan kasus ini juga pernah dialami oleh wanita berusia 20-30 tahun.

Tanda-Tanda Kanker Serviks

  • Kanker serviks pada stadium dini sering tidak menunjukkan gejala atau tanda-tandanya yang khas, bahkan acapkali tanpa gejala sama sekali (silence).
  • Salah satu gejala tidak khas yang sebenarnya kerap dijumpai adalah keputihan. Namun, karena keputihan kerap dianggap sebagai masalah kewanitaan yang “biasa-biasa” saja, maka gejala dan tanda awal keganasan ini kerap luput dari perhatian. Padahal,   keputihan  adalah  peringatan  dini  dari  berbagai kelainan di sistem reproduksi.
  • Pendarahan  sesudah  melakukan  hubungan  intim  (contact bleeding).
  • Adanya keputihan atau cairan encer yang keluar dari kelamin wanita.
  • Pendarahan pasca menopause.
  • Pada tahap lanjut dapat keluar cairan kekuning-kuningan, berbau atau bercampur darah, nyeri panggul atau tidak dapat buang air kecil. Pada stadium ini sel-sel kanker telah merambah dan menjelajahi organ internal tubuh kita hingga ke kelenjar getah bening dan atau organ lain yang letaknya jauh (misal kanker usus besar menyebar ke hati). Penyebaran ini bisa terjadi melalui aliran darah, aliran getah bening, atau langsung dari tumor.

Penyebab Kanker Serviks
  • Faktor penyebab kanker ini salah satunya adalah Human Papiloma Virus (HPV). Virus ini dapat masuk dan memicu jika kita “mengundangnya” dengan beberapa aktivitas yang berisiko tinggi. Hal itulah yang dapat menjadi jalan masuk ataupun memicu pertumbuhan sel-sel kanker. Lebih dari 70% kanker leher rahim disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18. Selain menyebabkan kanker leher rahim, HPV juga dapat menyebabkan kanker anus, vagina, vulva, penis, bahkan kanker kerongkongan.
  • Mulai melakukan hubungan seksual pada usia muda.
  • Sering berganti-ganti pasangan seksual.
  • Sering menderita infeksi di daerah kelamin.
  • Melahirkan banyak anak.
  • Kebiasaan merokok (risiko dua kali lebih besar).
  • Kurang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan sehingga menyebabkan defisiensi (penghilangan satu atau lebih segmen gen pada kromosom) vitamin A, C, dan E yang merupakan sumber zat antioksidan.

Pencegahan Kanker Serviks

  • Menghindari semua faktor penyebab kanker.
  • Melakukan proses pemeriksaan kesehatan organ reproduksi kita secara rutin dan berkala.
  • Menghindari stres.
  • Memiliki pola makan dan pola hidup yang baik dan sehat.

2. Kanker Payudara


Kanker payudara merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara juga termasuk salah satu penyakit pembunuh terbesar pada wanita selain kanker serviks. Kanker ini bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara.

Dalam payudara jika terdapat cairan di dalamnya, dengan mudah cairan dari jaringan payudara mengalir melalui aliran getah bening menuju kelenjar getah bening di bawah ketiak.

Oleh karena itu, ketika sel kanker payudara mulai menyebar (metastatis), lokasi penyebaran pertama yang paling umum adalah pada kelenjar getah bening (terletak di bagian bawah lengan).

Jika sel kanker telah menyebar ke bagian tersebut, akhirnya akan muncul benjolan. Namun, jika benjolan tersebut tidak terdeteksi, ada kemungkinan sel kanker telah menyebar hingga ke bagian tubuh lainnya, seperti paru-paru, tulang, dan otak.

Seperti kanker lain pada umumnya, kanker payudara juga terdiri atas 4 tingkatan (stadium) perkembangan sel kanker. Tingkatan tersebut terdiri atas stadium dini (stadium o, 1, dan 2) dan stadium lanjut (stadium 3 dan 4).

Pada stadium o, sel kanker masih berada pada lapisan kelenjar susu atau saluran susu dan belum menyebar ke jaringan lemak di sekitarnya. Pada stadium 1 dan 2, kanker mulai menyebar dari jaringan susu ke jaringan terdekat di sekitarnya. Terkadang pada stadium 2, kanker mulai menyebar ke dalam kelenjar getah bening.

Pada stadium 3, diameter tumor sudah berukuran lebih dari 5 cm dan kadang telah menyebar juga ke dalam kelenjar getah bening dekat payudara.

Pada stadium 4, kanker mulai bermetastasis, artinya kanker sudah menyebar dari payudara dan kelenjar getah bening di sekitar ketiak, hingga mencapai bagian lain dari tubuh seperti tulang, hati, paru-paru, dan otak.

Pada stadium ini, kanker bisa saja membengkak dan pecah sehingga payudara mengeluarkan nanah yang berbau busuk dan anyir. Penderita juga bisa merasa sesak napas karena kanker mulai menekan paru-paru.


Tanda-Tanda Kanker Payudara

Gejala-gejala   yang   menandakan   adanya   serangan   kanker payudara yang umum dapat dilihat dan dirasakan adalah sebagai berikut.
  • Timbul benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan, makin lama benjolan ini makin mengeras dan bentuknya tidak beraturan.
  • Bentuk, ukuran, atau berat kedua payudara tidak sama.
  • Di bawah ketiak muncul benjolan.
  • Putting susu mengeluarkan darah, nanah, atau cairan encer.
  • Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk.
  • Bentuk atau arah puting berubah, misalnya puting susu tertekan ke dalam.

Penyebab Kanker Payudara

Penyebab dan pemicu kanker payudara hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti. Berikut ini adalah beberapa hal yang diduga sebagai penyebab terjadinya kanker payudara.
  • Konsumsi makanan yang mengandung bahan-bahan pemicu kanker atau zat karsinogen. Zat tersebut berupa aflatoksin B1 yang biasa terdapat pada makanan yang mengandung protein tinggi, etionin, sakarin, asbestos, nikel, krom, arsen, arang, tar, asap rokok, dan kontrasepsi oral. b.     Faktor fisik, seperti radiasi matahari, sinar-x, dan nuklir.
  • Virus, seperti RNA virus (retrovirus), DNA virus (papiloma virus, adeno virus, herpes virus), atau EB virus.
  • Iritasi kronis dan inflamasi kronis yang bisa berkembang menjadi kanker.
  • Kelemahan genetik pada sel-sel tubuh sehingga memudahkan munculnya kanker.
  • Diet tinggi lemak.
  • Tidak pernah melahirkan dan menopause yang tertunda.
  • Usia pada saat pertama kali haid yang terlalu dini juga dianggap bertanggung jawab terhadap terjadinya kanker payudara.
  • Usia, karena sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia di atas 60 tahun. Risiko terbesar ditemukan pada wanita berusia di atas 75 tahun.
  • Pernah menderita kanker payudara sebelumnya. Setelah payudara yang terkena diangkat, maka risiko terjadinya kanker pada  payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1% per tahun.
  • Memiliki keluarga yang pernah menderita penyakit kanker payudara.
  • Mengalami kelebihan berat badan pasca menopause.
  • Sering mengonsumsi alkohol.

Pencegahan Kanker Payudara

Cara preventif yang paling efektif  adalah melakukan pemeriksaan payudara sendiri (sadari) secara rutin. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya benjolan (tumor), lesi atau borok kecil, rasa nyeri, dan keluarnya cairan abnormal dari puting susu.

Cara  lain  yang  dapat  dilakukan   untuk  mencegah  kanker payudara adalah sebagai berikut.
  • Jangan menggunakan bra yang ketat terlalu lama. Kalau bisa, ketika tidur bra dilepas.
  • Hilangkan kebiasaan merokok dan meminum alkohol.
  • Periksa payudara sendiri secara rutin, misalnya satu bulan sekali.
  • Hindari  radiasi  dari  sinar-x  atau  berbagai  macam  radiasi lainnya.
  • Rajin mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin  sebagai  zat  antioksidan. Selain  itu, banyak-banyaklah mengonsumsi kacang kedelai beserta produk olahannya, seperti susu kedelai, tempe, tahu, dan sebagainya. Kacang kedelai mengandung fitoestrogen genistein yang dapat membantu mengurangi risiko tumbuhnya kanker payudara.
  • Rajin berolahraga meski hanya sebatas olahraga ringan seperti joging.
  • Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak, terutama lemak hewani.
  • Hindari stres.

3. Kanker Kolon

Kanker kolon adalah kanker yang terjadi di daerah usus besar. Daerah yang rentan mengalami kanker adalah daerah kolon yang berdekatan dengan rektum.

Mengapa? Karena hampir setengah dari kasus kanker kolorektal terjadi di daerah rektum dan rektosigmoid. Sebesar 98% tumor jahat yang ada di kolon dan rektum adalah adenokarsinoma. Di Amerika, kanker kolon ini merupakan kanker pembunuh terbesar kedua setelah kanker serviks.

Tanda-Tanda Kanker Kolon

  • Kanker ini tidak diketahui awal mulanya. Sebagian besar penderita kanker kolon tidak merasakan gejala bahwa mereka mengalami kanker tersebut.
  • Ada darah pada kotoran yang dikeluarkan melalui anus.
  • Sering merasa sakit atau kram pada perut tanpa mengetahui apa penyebabnya.
  • Terjadi perubahan kebiasaan pencernaan. Contohnya ukuran kotoran yang lebih kecil daripada biasanya.
  • Terjadi penurunan berat badan tanpa mengetahui penyebabnya.
  Penyebab Kanker Kolon

  • Faktor genetis, terutama bagi kita yang memiliki keluarga yang pernah memiliki riwayat kanker kolorektal, kanker kolon, dan pencetusnya.
  • Memiliki penyakit gangguan usus.
  • Kekurangan serat dalam konsumsi makan hariannya. Selain itu, banyak mengonsumsi makanan sumber protein dan lemak yang tidak diimbangi dengan konsumsi serat yang cukup dan olahraga yang teratur.
  • Proses pencernaan kurang lancar dan buang air besar tidak teratur.
  • Kekurangan asam folat, vitamin B6, dan B12.
  • Kadar homosistein (asam amino hasil demetifasi metionin dalam proses metabolisme lemak dan protein) yang tinggi dalam darah.
  • Kurang melakukan aktivitas fisik atau berolahraga secara teratur.

Pencegahan Kanker Kolon

  • Banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan berserat tinggi dan kaya akan vitamin B6 dan asam folat, seperti pisang, alpukat, apel, mangga, brokoli, dan lain-lain.
  • Memiliki jadwal rutin buang air besar, minimal sehari sekali dan maksimal dua hari sekali.
  • Konsumsi kopi dalam jumlah tertentu menurut beberapa penelitian dapat mencegah terjadinya kanker kolon.

0 komentar: