Stres juga memicu pelepasan dari kelenjar kortisol. Jika kadar kortisol dalam darah tinggi, maka tubuh akan beradaptasi dengan cara menguras kalsium, magnesium, dan kalium dari tulang. Pada saat yang sama, kortisol ini juga menahan garam dalam tubuh. Pada intinya, naiknya kortisol pada tubuh akan melumpuhkan sistem kekebalan tubuh, sehingga mengundang berbagai penyakit.
Tanda-Tanda
- Terlalusedihatauterlalugembiradalammeresponssesuatuatau tidak bereaksi apa-apa terhadap kesulitan yang dialaminya.
- Jantung berdetak lebih cepat dan usus pun terangsang sehingga kita bisa menderita diare.
- Kulit berkeringat dan saluran pernapasan pun melebar sehingga oksigen yang masuk lebih banyak.
Penyebab
- Situasi emosional yang tidak sehat.
- Perceraian atau ditinggalkan oleh orang yang dicintai.
- Tekanan pekerjaan, ekonomi, atau rumah tangga.
- Perselingkuhan.
Pencegahan
- Beradaptasi dengan stres yang dialami dan mencoba mencari penyelesaian masalah tersebut secara mandiri atau dengan meminta bantuan dari pihak lain.
- Beristirahat cukup untuk menghindari rasa sakit kepala yang disebabkan oleh stres.
- Menjaga pola makan dan gaya hidup. Orang yang memiliki pola makan yang baik dan rajin melakukan aktivitas fisik biasanya lebih tahan terhadap stres daripada orang yang tidak melakukannya.
- Mengonsumsi makanan antistres. Meskipun tidak bisa menghilangkan stres, tetapi makanan ini dapat membantu mengurangi gejala stres terutama efeknya bagi tubuh agar tidak rentan terkena penyakit akibat stres. Di antara makanan tersebut adalah pisang, buah ceri, susu, buah labu, dan masih banyak lagi.
- Mencuri waktu untuk diri sendiri. Jika merasa bahwa gejala stres muncul, sebaiknya cobalah untuk beristirahat sejenak. Pergilah berjalan-jalan seorang diri atau mungkin berbelanja untuk menghindari kepenatan dan ketegangan.
- Menghindari minuman yang mengandung alkohol. Minuman beralkohol dapat membuat stres dan menambah tekanan stres.
0 komentar: