Thursday, 28 January 2010

Fibroadenoma

Fibroadenoma adalah tumor non kanker yang terjadi pada payudara. Fibroadenoma banyak dialami oleh wanita berusia di bawah 30 tahun.

Berdasarkan kajian histologist (jaringan), fibriadenoma terbagi menjadi dua macam, yaitu:
  1. fibroadenoma pericanaliculare, yaitu kelenjar berbentuk bulat dan lonjong yang dilapisi jaringan epitel selapis atau beberapa lapis.
  2. fibroadenoma intracanaliculare, yaitu jaringan ikat yang mengalami proliferasi (berkembang biak, memperbanyak diri, memperkuat, dan memperbesar), sehingga bentuk jaringan menjadi tidak teratur (panjang-panjang) dengan ruang yang sempit atau menghilang.


Saat menjelang haid dan kehamilan, terlihat sedikit pembesaran pada payudara dan pada saat menopause terjadi pengecilan. Hal tersebut terjadi karena sensitivitas jaringan payudara terhadap aktivitas dan jumlah hormon-hormon kewanitaan yang naik-turun. Perlu diketahui juga bahwa wanita berkulit hitam lebih rentan untuk memiliki fibroadenoma pada usia yang lebih muda daripada wanita berkulit putih.

Sampai saat ini penyebab pasti fibroadenoma masih belum diketahui. Akan tetapi, ada kemungkinan penyakit ini disebabkan oleh sensitivitas jaringan terhadap hormon estrogen.

Tanda-Tanda
  1. Terdapat benjolan pada payudara. Benjolan tersebut bisa berpindah-pindah serta tidak terasa sakit Benjolan tersebut bisa terdapat di satu payudara atau dikeduanya.
  2. Ukuran benjolan tersebut bisa bertambah besar selama kehamilan.
  3. Benjolan tersebut akan mengecil setelah menopause (jika tidak menggunakan terapi hormon).
  4. Jaringannya berwarna putih keabu-abuan dan pada penampang tampak jaringan ikat berwarna putih dan kenyal.
  5. Ada bagian yang menonjol ke permukaan dan ada batas yang tegas.
  6. Jika diameter benjolan mencapai 10-15 cm muncul fibroadenoma raksasa.
  7. Pertumbuhannya lambat dan mudah diangkat dengan operasi lokal.

Pencegahan
  1. Melakukan mamografi (pemeriksaan payudara dengan alat khusus).
  2. Menghindari faktor-faktor risiko terjadinya fibriadenoma.
  3. Rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri.
  4. Melakukan pemeriksaan klinis dan melaporkan adanya tanda atau gejala-gejala fibroadenoma kepada ahlinya atau dokter.

0 komentar: