Thursday, 28 January 2010

Endometriosis

Endometriosis
Endometriosis merupakan suatu keadaanjaringanyangnormalnyaberada di dinding uterus (endometrium) justru tumbuh di lokasi lain dan menyebabkan rasa sakit, perdarahan yang tidak teratur, dan kemungkinan juga dapat menyebabkan terjadinya infertilitas (mandul).

Pertumbuhan jaringan tersebut biasanya terjadi pada daerah pelvis, di luar uterus, dalam ovarium, usus, rektum, empedu, dan jaringan pembatas halus di pelvis. Namun, jaringan tersebut juga bisa tumbuh di daerah tubuh yang lain.

Tanda-Tanda
  1. Menstruasi disertai rasa sakit yang semakin dengan meningkat.
  2. Kram di bagian pelvis atau rasa sakit di perut bagian bawah yang dirasakan seminggu atau dua minggu sebelum menstruasi.
  3. Merasa sakit di perut bagian bawah selama menstruasi (rasa sakit dan kram rutin dirasakan setiap bulan, bahkan setiap bulan semakin parah).
  4. Merasa sakit ketika melakukan hubungan intim.
  5. Terdapat bercak kecokelatan sebelum menstruasi tiba.
  6. Penderita kemungkinan akan mengalami infertilitas (mandul).



Penyebab

Penyebab utama terjadinya endometriosis masih belum diketahui hingga saat ini, tetapi berikut ini adalah beberapa faktor risiko yang menyebabkan seorang wanita rentan mengalami endometriosis.
  1. Faktor keturunan. Jika mempunyai ibu atau anggota keluarga lain yang mengalami endometriosis, maka akan berisiko enam kali lebih tinggi untuk mengalami endometriosis daripada mereka yang tidak memiliki riwayat keluarga yang terkena endometriosis.
  2. Menstruasi pertama kali terjadi pada usia yang masih sangat muda.
  3. Menstruasi yang tidak teratur.
  4. Periode siklus menstruasi yang lama.
  5. Kegagalan sistem imun yang menyebabkan jaringan menstruasi menjadi implant dan tumbuh di tempat lain selain dinding uterus.
  6. Dinding sel di rongga abdominal dapat secara spontan berkembang menjadi endometriosis.
  7. Setiap bulan ovarium memproduksi hormon yang menstimulasi perkembangan dan penebalan dinding uterus. Jika sel endometrial tumbuh di luar uterus atau di tempat lain, maka hal itu akan menjadi masalah karena sel tersebut juga turut merespons stimulasi hormon bulanan tersebut. Mereka turut meluruh bersama dinding uterus ketika siklus menstruasi tiba, tetapi mereka tumbuh lagi bersama dengan penebalan dinding uterus, demikian siklus tersebut berulang terus-menerus.

Pencegahan

Belum ada cara pencegahan yang terbukti dapat mencegah terjadinya endometriosis. Wanita dengan riwayat endometriosis yang turun-temurun, dianjurkan untuk mengonsumsi pi! kontrasepsi sebagai pengobatan untuk mencegah atau memperlambat perkembangan penyakit ini.

Fibroadenoma

Fibroadenoma
Fibroadenoma adalah tumor non kanker yang terjadi pada payudara. Fibroadenoma banyak dialami oleh wanita berusia di bawah 30 tahun.

Berdasarkan kajian histologist (jaringan), fibriadenoma terbagi menjadi dua macam, yaitu:
  1. fibroadenoma pericanaliculare, yaitu kelenjar berbentuk bulat dan lonjong yang dilapisi jaringan epitel selapis atau beberapa lapis.
  2. fibroadenoma intracanaliculare, yaitu jaringan ikat yang mengalami proliferasi (berkembang biak, memperbanyak diri, memperkuat, dan memperbesar), sehingga bentuk jaringan menjadi tidak teratur (panjang-panjang) dengan ruang yang sempit atau menghilang.


Saat menjelang haid dan kehamilan, terlihat sedikit pembesaran pada payudara dan pada saat menopause terjadi pengecilan. Hal tersebut terjadi karena sensitivitas jaringan payudara terhadap aktivitas dan jumlah hormon-hormon kewanitaan yang naik-turun. Perlu diketahui juga bahwa wanita berkulit hitam lebih rentan untuk memiliki fibroadenoma pada usia yang lebih muda daripada wanita berkulit putih.

Sampai saat ini penyebab pasti fibroadenoma masih belum diketahui. Akan tetapi, ada kemungkinan penyakit ini disebabkan oleh sensitivitas jaringan terhadap hormon estrogen.

Tanda-Tanda
  1. Terdapat benjolan pada payudara. Benjolan tersebut bisa berpindah-pindah serta tidak terasa sakit Benjolan tersebut bisa terdapat di satu payudara atau dikeduanya.
  2. Ukuran benjolan tersebut bisa bertambah besar selama kehamilan.
  3. Benjolan tersebut akan mengecil setelah menopause (jika tidak menggunakan terapi hormon).
  4. Jaringannya berwarna putih keabu-abuan dan pada penampang tampak jaringan ikat berwarna putih dan kenyal.
  5. Ada bagian yang menonjol ke permukaan dan ada batas yang tegas.
  6. Jika diameter benjolan mencapai 10-15 cm muncul fibroadenoma raksasa.
  7. Pertumbuhannya lambat dan mudah diangkat dengan operasi lokal.

Pencegahan
  1. Melakukan mamografi (pemeriksaan payudara dengan alat khusus).
  2. Menghindari faktor-faktor risiko terjadinya fibriadenoma.
  3. Rutin melakukan pemeriksaan payudara sendiri.
  4. Melakukan pemeriksaan klinis dan melaporkan adanya tanda atau gejala-gejala fibroadenoma kepada ahlinya atau dokter.

Fibrokistik

Fibrokistik
Fibrokistik juga dikenal sebagai mamary displasia. Hampir sama dengan fibroadenoma, fibrokistik ini merupakan benjolan pada payudara yang sering dialami sebagian besar wanita. Penyakit ini umumnya terjadi pada wanita berusia 25-50 tahun.

Tanda-Tanda
  1. Benjolan ini biasanya bersifat multiple, artinya lebih dari satu, keras, dan teraba oleh jari.
  2. Aktivitas benjolan tersebut mengalami perubahan mengikuti siklus menstruasi.
  3. Sebelum menstruasi tiba, biasanya payudara membesar, dan menghilang seminggu setelah menstruasi selesai.
  4. Benjolan biasanya menghilang setelah wanita memasuki fase menopause.



Penyebab

Penyebab utama fibrokistik hingga saat ini diduga karena siklus hormonal pada wanita. Wanita dengan siklus hormonal yang tidak stabil diduga rentan mengalamifibrokistik.

Pencegahan

Jika mekanisme hormonal dianggap sebagai penyebab utama fibrokistik, maka tidak ada pencegahan yang bisa dilakukan. Namun secara sistemik, pencegahan ketidakstabilan mekanisme hormonal dalam tubuh bisa dibantu distabilkan dengan mengonsumsi makanan yang sehat dan banyak mengandung antioksidan atau fitoestrogen.

Selain melakukan hal tersebut, hal lain yang perlu dilakukan adalah menghindari stres dan melakukan aktivitas fisik atau berolahraga secara teratur.

Fibromyalgia

Fibromyalgia
Fibromyalgia merupakan salah satu sindrom yang menyebabkan rasa nyeri dan rasa kaku pada jaringan lunak, termasuk otot, tendon (jaringan yang menghubungkan otot dengan tulang), dan ligamen (jaringan yang menghubungkan tulang dengan tulang).

Rasa nyeri dan kaku ini bisa timbul di seluruh tubuh atau hanya terjadi di daerah tertentu saja. Penyakit ini lebih sering dialami oleh perempuan daripada laki-laki.

Ketegangan emosional dan stres diduga menjadi faktor utama yang menyebabkan terjadinya sindrom ini. Meskipun tidak berbahaya, tetapi rasa nyerinya dapat mengganggu aktivitas harian penderitanya.



Tanda-Tanda
  1. Penderita mengalami rasa nyeri dan kaku di bagian persendian maupun otot.
  2. Timbul rasa kaku pada otot, tendon, atau ligamen. Rasa kaku ini biasanya menyerang penderita pada pagi hari.
  3. Sering merasa gelisah dan tidur kurang nyenyak.
  4. Rasa sakit cenderung meluas dan berlangsung lebih dari tiga bulan.
  5. Sering mengeluh mengalami sakit kepala, sindrom iritasi usus besar, dan panggul terasa nyeri.

Penyebab

Hingga saat ini penyebab terjadinya fibromyalgia masih belum dapat diidentifikasi secara jelas. Namun, ada kemungkinan fibromyalgia dipicu oleh beberapa faktor berikut ini.
  1. Stres fisik dan mental.
  2. Kurang tidur.
  3. Cedera atau terkena infeksi tertentu.
  4. Dingin atau terpapar oleh kelembapan yang tinggi.
  5. Menderita rheumatoid arthritis (rematik).

Pencegahan
  1. Menikmati hidup untuk mengurangi stres.
  2. Mencegah stres.
  3. Rutin berolahraga terutama olahraga low impact, seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau melakukan latihan peregangan.
  4. Memperbaiki pola tidur dan pola makan.

Flek

Flek
Flek yang menempel di wajah bisa membuat wajah terlihat lebih kusam dan tidak segar. Flek merupakan pigmentasi yang berlebihan di beberapa bagian kulit, terutama pada bagian wajah. Umumnya flek terjadi pada wanita yang berusia di atas 30 tahun.

Berdasarkan bentuknya, flek terbagi menjadi dua, yaitu flek besar yang disebut sebagai melasma dan yang berbentuk titik-titik disebut sebagai freckles atau ephelides.

Tanda-Tanda

Muncul bercak cokelat pada wajah baik berupa titik-titik kecil maupun besar.



Penyebab

Berikut ini adalah beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya flek pada wajah.
  1. Perubahan hormon (bisa disebabkan karena kehamilan atau penggunaan kontrasepsi).
  2. Pengobatan jangka panjang, seperti penggunaan obat antibiotik, obat antiepilepsi, dan anti peradangan.
  3. Perokok aktif dan sering keluar malam.
  4. Penggunaan kosmetik yang mengandung merkuri dan asam salisilat.
  5. Faktor genetis atau keturunan.

Pencegahan
  1. Menerapkan pola hidup yang sehat.
  2. Mengonsumsi makanan yang bergizi.
  3. Berolahraga secara teratur dan cukup beristirahat.
  4. Menghindari stres dan sinar matahari langsung.

Gonorrhoea

Gonorrhoea
Gonorrhoea merupakan penyakit kelamin yang lebih dikenal dengan nama sifilis alias raja singa. Gonorrhoea juga disebut sebagai penyakit kencing nanah. Penyakit ini merupakan penyakit infeksi nomor satu di dunia.

Umumnya penyakit ini lebih banyak diderita oleh laki-laki yang suka berganti-ganti pasangan atau "jajan" dan perempuan biasanya tertular dari laki-laki tersebut. Awalnya penyakit ini banyak ditemui pada para pelaut yang sering melakukan hubungan seks yang tidak aman (bergonta-ganti pasangan dan tidak memakai alat kontrasepsi).

Tanda-Tanda
  1. Gejala mulai muncul dalam waktu 4-20 hari pasca infeksi.
  2. Vagina akan mengeluarkan cairan berwarna kuning kehijauan atau abu-abu dan berbusa dalam jumlah yang banyak.
  3. Kadang-kadang disertai dengan perdarahan dan bau tidak sedap.
  4. Terasa gatal pada vulva.
  5. Sering buang air kecil dan terasa sakit ketika buang air kecil.
  6. Terasa tidak nyaman selama berhubungan seksual dan terasa sakit di wilayah perut.

Penyebab
  1. Berhubungan seks dengan penderita gonorrhoea.
  2. Sering berganti-ganti pasangan.
  3. Tidak menggunakan kondom ketika berhubungan seksual.
  4. Infeksi virus Neisseria gonorhoea.


Pencegahan
  1. Setia terhadap pasangan.
  2. Selalu menjaga kebersihan organ kewanitaan.
  3. Berhubungan seks dengan aman (tidak bergonta-ganti pasangan).
  4. Jika aktif secara seksual, pilih-pilihlah pasangan dan gunakan pengaman.
  5. Perkuat daya tahan tubuh dari infeksi dengan olahraga teratur dan makan makanan bergizi agar tidak mudah terkena paparan penyakit.

Hamil

Hamil
Hamil merupakan anugerah dan keistimewaan yang diberikan Tuhan kepada wanita. Mengalami kehamilan merupakan salah satu di antara perbedaan wanita dengan laki-laki. Selama sembilan bulan pada rahim wanita dititipkan seorang calon manusia baru.

Tanda-Tanda
  1. Terlambat datang bulan atau tidak mengalami haid.
  2. Muncul gejala-gejala mengidam.
  3. Denyut jantung meningkat.

Gangguan yang Menyertai Ibu Hamil
  1. Mual dan muntah.
  2. Sembelit dan wasir.
  3. Anemia.
  4. Bengkak pada tungkai bawah dan kaki.
  5. Gigi sakit.

Perubahan Fisik yang Terjadi pada Ibu Hamil
  1. Berat badan mengalami peningkatan. Umumnya kenaikan berat badan mulai dari waktu hamil sampai melahirkan berkisar 10-30 kilogram dari berat badan normal sebelum hamil. Faktor berat badan ibu akan berpengaruh pada berat badan bayi yang dilahirkan.
  2. Payudara akan membesar dan menegang akibat perubahan hormon yang terjadi selama hamil meskipun ibu belum mengeluarkan air susu. Membesarnya payudara disebabkan oleh pertumbuhan kelenjar susu dan penumpukan lemak di sekitar kelenjar tersebut. Puting ibu juga tampak semakin besar, menghitam, dan lebih menonjol.
  3. Ibu hamil banyak mengeluarkan keringat.
  4. Sering mengantuk.

Hal-hal yang Harus Dilakukan oleh Ibu Hamil
  1. Menjauhi kucing agar terhindar dari bakteri toksoplasma yang bisa menyebabkan terjadinya keguguran.
  2. Kalau sakit dan diharuskan meminum obat, mintalah resep obat yang aman bagi janin. Oleh karena itu, ibu hamil dilarang meminum obat yang dijual bebas di pasaran.
  3. Berolahraga secara teratur agar tubuh tetap bugar dan sehat.
  4. Banyak beristirahat terutama pada bulan-bulan pertama kehamilan.
  5. Memeriksakan diri secara rutin ke dokter kandungan untuk memantau kesehatan ibu dan janinnya.
  6. Menghindari penggunaan sepatu berhak atau bertumit tinggi.
  7. Mengonsumsi makanan yang bergizi untuk sang ibu dan janinnya agar tetap sehat dan bisa melahirkan bayi yang sehat.
  8. Melakukan stimulus pembelajaran untuk bayi dengan cara sering mengajak bayi bercakap-cakap atau memperdengarkan musik atau pengajian kepada bayi.
  9. Ibu hamil harus tenang dan menghindarkan diri dari stres.
  10. Banyak berkomunikasi dengan suami tentang perasaan atau tentang banyak hal.

Hamil Anggur

Hamil Anggur
Hamil anggur atau dikenal juga dengan istilah mola hidatidosa merupakan suatu kehamilan yang berkembang tidak wajar karena pada rahim ibu tidak ditemukan janin. Selain itu, hampir seluruh vili korialis (gantungan/jonjotan) mengalami perubahan hidropik (mengandung banyak cairan). Pada rahim ibu, yang tampak hanya gelembung-gelembung putih tembus pandang dan berisi cairan jernih mirip buah anggur.

Hamil anggur terjadi karena sel telur yang sudah dibuahi sebelumnya oleh sel sperma mengalami perkembangan yang tidak sempurna. Sel-sel yang seharusnya berkembang dan membelah untuk menjadi janin, perkembangannya terhenti. Yang malah berkembang adalah sel-sel tropoblas yang kelak akan menjadi plasenta janin.

Padahal sel-sel yang terbentuk dari tropoblas tidak memiliki pembuluh darah. Kelompok sel tropoblas tersebut kemudian membengkak membentuk gelembung-gelembung cairan mirip anggur. Ukuran gelembungnya bervariasi antara 1 mm dan 1-2 cm.

Hamil anggur diklasifikasikan menjadi dua macam, yaitu:
  1. complete mole atau mola klasik. Ini adalah hamil palsu seluruhnya karena pada kehamilan ini janin sama sekali tidak terbentuk.
  2. Partial mole. Pada kasus ini, janin atau bagian janin dapat ditemukan dalam rahim ibu. Sayangnya, janin yang terbentuk tidak normal, contohnya meskipun bagian tubuhnya terbentuk, tetapi ukurannya tidak proporsional.

Tanda-Tanda
  1. Umumnya menunjukkan gejala yang sama dengan kehamilan normal.
  2. Perkembangan hamil anggur lebih cepat dari kehamilan normal, sehingga rahim terlihat lebih besar daripada usia kehamilannya.
  3. Terkadang wanita yang mengalami hamil anggur mengalami mual dan muntah yang lebih hebat (hiperemesis gravidarum) dan juga sakit kepala.
  4. Terjadi perdarahan dari vagina. Darah yang keluar bisa sangat banyak, tetapi bisa juga hanya sedikit. Perdarahan ini biasanya terjadi pada minggu ke-12 sampai ke-14. Jika perdarahan terjadi sangat banyak, bisa mengakibatkan anemia.
  5. Tekanan darah cukup tinggi, tetapi terjadinya lebih awal (di bawah 20 minggu) daripada kehamilan biasa.
  6. Pada saat pemeriksaan kehamilan, detak jantung janin tidak dapat ditemukan.
  7. Terjadi peningkatan kadar hormon tiroid dalam darah. Di dalam air seninya pun biasanya ditemukan kadar protein yang tinggi.

Penyebab
  1. Pernah mengalami hamil anggur sebelumnya dan kemungkinannya juga akan lebih besar.
  2. Ibu hamil berusia di bawah 20 tahun atau di atas 34 tahun serta memiliki anak lebih dari tiga orang.
  3. Ada kecenderungan faktor ras, orang Asia lebih berisiko mengalami hamil anggur daripada orang Amerika.
  4. Sering mengalami keguguran.
  5. Status gizi kurang baik.
  6. Kekurangan vitamin (misalnya vitamin A atau asam folat).
  7. Memiliki gangguan peredaran darah di rahim.

Deteksi Dini Hamil Anggur
  1. Jika mengalami tanda-tanda kehamilan, jangan hanya melakukan tes urine karena pada kasus hamil anggur, tes urine tetap akan menunjukkan hasil yang positif.
  2. Hamil anggur bisa diketahui dari awal, jika dokter melakukan pemeriksaan pada bagian perut secara teliti. Apalagi jika rahim kita berukuran lebih besar daripada ukuran normal pada usia kehamilan tersebut.
  3. Lakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) karena hasilnya cukup akurat.
  4. Lakukan tes untuk mengukur kadar hormon Human Chorionic Gonadotrophrn (HCG) dalam urine atau darah. HCG merupakan hormon yang dikeluarkan oleh zigot, yaitu hasil peleburan antara sel telur dan sperma.

Pencegahan
  1. Menikah pada usia tidak terlalu muda (<20 tahun) dan tidak terlalu tua (>40 tahun).
  2. Mengonsumsi makanan yang bergizi karena di beberapa negara, mereka yang mengalami hamil anggur adalah wanita yang mengalami kekurangan gizi dan memiliki status ekonomi yang rendah.
  3. Menjaga kehamilannya dengan baik.
  4. Mencukupi kebutuhan vitamin.

Hamil Ektopik (Hamil di Luar Kandungan)

Hamil Ektopik (Hamil di Luar Kandungan)
Kehamilan ektopik merupakan kehamilan, tetapi janin tidak menempel pada dinding rahim, melainkan di luar dinding tersebut. Sebanyak 90% calon janin tersebut menempel pada tuba falopii (saluran telur).

Terkadang tanda kehamilan ini mirip dengan terjadinya abortus atau keguguran, yaitu ada perdarahan, bahkan mungkin cuma perdarahan bercak pada saat hamil muda. Kehamilan ektopik lebih berbahaya karena dapat mengancam jiwa ibu jika tidak segera ditangani.

Tanda-Tanda
  1. Sebagian besar kehamilan ektopik terjadi tanpa gejala.
  2. Nyeri pada bagian perut (abdomen).
  3. Amenorea atau perdarahan pada vagina.
  4. Demam.

Penyebab
  1. Adanya riwayat infertilitas dan kehamilan ektopik.
  2. Penggunaan kontrasepsi dan kegagalan penggunaan kontrasepsi tersebut.
  3. Adanya gangguan pada tuba falopii atau saluran reproduksi.
  4. Gangguan hormonal.
  5. Kelainan embrional.

Pencegahan

Kehamilan ektopik sulit dicegah dan baru dapat diketahui pada tahapan lebih lanjut dari kehamilan. Oleh karena itu, dianjurkan memeriksakan kehamilan secara rutin pada dokterkandungan untuk memastikan kehamilan benar-benar sehat dan sesuai harapan.

Hemangioma

Hemangioma
Hemangioma adalah salah satu jenis kelainan pembuluh darah. Orang lebih mengenalnya sebagai tanda lahir, sebenarnya hemangioma adalah tumor pembuluh darah, tetapi tidak berbentuk benjolan. Hemangioma ini bisa dijumpai pada bayi baru lahir.

Hemangioma, sekitar 60 % berada di sekitar kepala dan leher. Sekitar 25 % berada di tubuh, dan 15 % terdapat di lengan atau kaki. Hemangioma juga bisa muncul di lapisan bawah kulit ataupun organ dalam tubuh, seperti hati, saluran pencernaan, dan otak.

Secara pasti, sampai saat ini belum diketahui apa yang menyebabkan hemangioma ini. Akan tetapi, penyakit ini lebih cenderung menyerang:
  1. Hemangioma lebih sering terjadi pada perempuan daripada laki-laki.
  2. Lebih sering terjadi pada anak kembar.
  3. Lebih sering dijumpai pada ras Kaukasia daripada ras Asia atau Afrika

Tanda-Tanda
  1. Tampak seperti tanda lahir, tetapi pertumbuhannya terjadi secara cepat pada usia 6-12 bulan.
  2. Pertumbuhan ini mulai menyusut dan melambat pada usia 1-7 tahun dan tumor ini menciut pada usia 10-12 tahun, kebanyakan ada pula yang menghilang pada usia 10-13 tahun.
  3. Adanya pola merah terang yang timbul, terkadang dengan permukaan bertekstur (kadang disebut hemangioma stroberi karena berwarna merah seperti buah stroberi).
  4. Pembuluh darah vena yang menyebar dari tumor juga bisa terlihat di bawah kulit. Saat hemangioma mulai menyusut, warna merahnya akan memudar. Bekas warna akhir itu umumnya akan hilang saat anak berusia 7 tahun.
  5. Untuk hemangioma yang muncul pada lapisan kulit lebih bawah (hemangioma dalam), terlihat seperti lebam atau kebiru-biruan pada kulit tapi terkadang juga malah tidak tampak sama sekali. Lebam ini biasanya terlihat pada saat anak berusia 2-4 bulan.

Pencegahan

Untuk mendeteksi timbulnya hemangioma secara dini mungkin agak sulit. Akan tetapi, jika anak telah lahir dan terlihat ada kelainan pada kulitnya, seperti keterangan yang disebutkan pada tanda-tanda hemangioma, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter untuk mengatasi atau mencegah perkembangan hemangioma lebih lanjut.

Wednesday, 27 January 2010

Herpes Zoster

Herpes Zoster
Herpes adalah nama penyakit yang disebabkan oleh virus Varicella zoster. Virus ini pula yang menyebabkan cacar air. Sebagaimana virus lainnya, virus Varicella zoster bisa aktif lagi jika sistem pertahanan tubuh sedang lemah. Herpes zoster sendiri hidup dalam jaringan saraf dan bisa kambuh kapan saja tanpa sebab yang jelas.

Tanda-Tanda
  1. Kambuhnya penyakit herpes zoster ini dimulai dengan gatal, mati rasa, kesemutan atau rasa nyeri yang parah pada daerah bentuk tali lebar di dada, punggung, atau hidung dan mata.
  2. Herpes zoster dapat menular pada saraf wajah dan mata. Ini dapat menyebar di sekitar mulut, wajah, leher dan kulit kepala, dalam dan sekitar telinga, atau pada ujung hidung.
  3. Herpes zoster hampir selalu terjadi hanya pada satu sisi tubuh.
  4. Beberapa hari setelah virus aktif, ruam muncul pada daerah kulit yang berhubungan dengan saraf yang meradang. Lepuh kecil terbentuk dan berisi cairan. Setelah itu, lepuh pecah dan menjadi koreng.
  5. Jika lepuh digaruk, infeksi kulit dapat terjadi. Ini membutuhkan pengobatan dengan antibiotik dan mungkin menimbulkan bekas.
  6. Biasanya, ruam hilang dalam beberapa minggu, tetapi kadang-kadang rasa nyeri yang parah dapat bertahan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Kondisi ini disebut neuralgia pasca herpes.
  7. Luka akibat herpes ini terasa sangat nyeri dan menyakitkan bagi penderitanya.



Penyebab
  1. Infeksi virus Vancella zoster.
  2. Lemahnya sistem kekebalan tubuh.
  3. Rentan terjadi pada penderita HIV.
  4. Tidak menjaga kebersihan tubuh dan pakaian.
  5. Berinteraksi aktif atau secara tidak sengaja dengan ruam herpes pada penderita tanpa sarung tangan atau alat pengaman lainnya.

Pencegahan
  1. Menjauhi semua faktor risiko yang dapat menyebabkan HIV/ AIDS.
  2. Menjaga kebersihan tubuh, pakaian, dan lingkungan.
  3. Menjaga sistem kekebalan tubuh dengan banyak mengonsumsi makanan bergizi dan makanan yang mengandung kadar antioksidan yang tinggi.
  4. Melakukan vaksinasi agar terhindar dari penyakit ini.

Hipertensi

Hipertensi
Hipertensi biasa dikenal juga sebagai penyakit darah tinggi atau tekanan darah tinggi. Penyakit ini merupakan pembunuh pelan-pelan (silent killer) yang bisa mengantarkan penderitanya menderita penyakit lain yang lebih berbahaya seperti stroke atau aterosklerosis.

Oleh karena itu, tekanan darah harus diukur secara rutin agar bisa mengetahui apakah kita memiliki tekanan darah yang tinggi atau rendah.

Dalam pengukuran tekanan darah ada dua hal yang menjadi parameter penting, tekanan sistole dan tekanan diastole. Tekanan sistole ini merupakan tekanan darah jantung ketika berkontraksi dan diastole merupakan tekanan jantung ketika dia berelaksasi.


Angka tekanan darah yang normal ada pada kisaran 120 (sistole)/8o (diastole) sampai 140/90. Jika nilai tekanan darahnya berada di atas nilai tertinggi 140/90, maka harus berhati-hati karena kita sudah mengalami tekanan darah tinggi apalagi jika hal tersebut terjadi selama enam bulan berturut-turut.

Tanda-Tanda
  1. Memiliki tekanan darah lebih dari 140/90.
  2. Kepala terasa panas dan pusing.
  3. Emosi meningkat.
  4. Merasa lelah dan sesak napas.
  5. Terkadang jika tekanan darah terlalu tinggi maka penderita bisa pingsan.

Penyebab
  1. Mengalami kelebihan berat badan (overweight) atau obesitas.
  2. Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung kadar garam/natrium tinggi.
  3. Usia. Semakin bertambah usia, maka risiko untuk mengalami hipertensi semakin tinggi.
  4. Faktor keturunan. Keluarga yang mempunyai riwayat darah tinggi, anggota keluarga pun memiliki kecenderungan yang lebih tinggi untuk mengalami hipertensi daripada anggota keluarga yang tidak memiliki riwayat hipertensi.
  5. Resistensi insulin (sensitivitas insulin menurun), aterosklerosis (pengerasan pembuluh darah) juga turut berperan menyebabkan tingginya tekanan darah.
  6. Stres.
  7. Kurang beraktivitas fisik atau olahraga.

Pencegahan
  1. Membatasi konsumsi garam dan makanan olahan yang kaya akan natrium.
  2. Menjaga kestabilan berat badan.
  3. Sering melakukan aktivitas fisik atau berolahraga.
  4. Menghindari konsumsi alkohol dan merokok.
  5. Banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang kaya kalium untuk mengimbangi natrium dalam tubuh. Hal tersebut dapat menstabilkan tekanan darah.

Histerektomi

Histerektomi
Histerektomi adalah operasi pengangkatan kandungan (rahim dan uterus) pada seorang wanita, sehingga setelah menjalani operasi ini dia tidak bisa lagi hamil dan mempunyai anak. Histerektomi biasanya disarankan oleh dokter untuk dilakukan karena berbagai alasan. Alasan utama dilakukannya histerektomi adalah kanker mulut rahim atau kanker rahim.

Adapun penyebab lainnya adalah sebagai berikut.
  1. Adanya fibroid yang merupakan tumor jinak pada rahim. Histerektomi perlu dilakukan karena tumor ini dapat menyebabkan perdarahan berkepanjangan, nyeri panggul, anemia, dan tekanan pada kandung kemih.
  2. Endometriosis, suatu kelainan yang disebabkan dinding rahim bagian dalam yang seharusnya tumbuh di rahim saja, juga ikut tumbuh di indung telur, tuba fallopii, atau bagian tubuh lainnya. Hal ini bisa membahayakan bagi ibu. Oleh karena itu, biasanya dianjurkan untuk melakukan histerektomi oleh dokter.

Ada beberapa jenis histerektomi yang perlu kita ketahui. Berikut ini adalah penjelasannya.
  1. Histerektomi parsial (subtotal). Pada histerektomi jenis ini, rahim diangkat, tetapi mulut rahim (serviks) tetap dibiarkan. Oleh karena itu, penderita masih dapat terkena kanker mulut rahim sehingga masih perlu pemeriksaan pap smear (pemeriksaan leher rahim) secara rutin.
  2. Histerektomi total. Pada histerektomi ini, rahim dan mulut rahim diangkat secara keseluruhannya.
  3. Histerektomi dan salfingo-ooforektomi bilateral. Histerektomi ini mengangkat uterus, mulut rahim, kedua tuba fallopii, dan kedua ovarium. Pengangkatan ovarium menyebabkan keadaan penderita seperti menopause meskipun usianya masih muda.
  4. Histerektomi radikal. Histerektomi ini mengangkat bagian atas vagina, jaringan, dan kelenjar limfe disekitar kandungan. Operasi ini biasanya dilakukan pada beberapa jenis kanker tertentu untuk bisa menyelamatkan nyawa penderita.

Histerektomi dapat dilakukan melalui irisan pada bagian perut atau melalui vagina. Pilihan ini bergantung pada jenis histerektomi yang akan dilakukan, jenis penyakit yang mendasari, dan berbagai pertimbangan lainnya

HRT (Hormon Replacement Therapy / Terapi Sulih Hormon)

HRT (Hormon Replacement Therapy / Terapi Sulih Hormon)
HRT disebut juga terapi sulih/mengganti hormon. Terapi ini biasanya diberikan kepada wanita yang sudah menopause sebagai pengganti dari estrogen yang menurun drastis akibat menopause tersebut.

Terapi sulih hormon ini penting bagi kehidupan wanita, karena pascamenopause, sebagian besar wanita tidak merasa percaya diri lagi lantaran tidak bisa "melayani" lagi suaminya dengan baik.

Selain itu, keluhan akibat menopause yang disebabkan drastisnya penurunan estrogen dalam tubuh wanita amat banyak dan hal tersebut menimbulkan ketidaknyamanan bagi wanita.


Mereka yang Bisa Melakukan Terapi Sulih Hormon
  1. Wanita yang masih memiliki rahim, bisa diberikan sulih hormon estrogen kombinasi progesteron.
  2. Bagi yang sudah tidak memiliki rahim cukup diberikan hormon estrogen.
  3. Perempuan yang masih mengalami haid diberi hormon gabungan estrogen dan progesteron.

Cara Pemberian Terapi Sulih Hormon


Cara pemberian terapi sulih hormon bisa melalui tablet oral, krim yang dioles di paha atau perut, plester/koyo di punggung, semprotan hidung, krim yang dimasukkan ke vagina, susuk, dan suntikan.

Efek Samping


Terapi sulih hormon ini bukannya tanpa risiko dan aman. Ada beberapa efek samping yang juga harus diperhatikan seperti terjadinya bercak (spotting), penambahan berat badan, nyeri di payudara, sakit kepala, keputihan, dan gatal-gatal.

Efek samping yang lebih berat adalah terapi ini membuat wanita yang menggunakannya berisiko tinggi mengalami stroke, kanker payudara, dan penyumbatan pada pembuluh darah.

In Vitro Fertilization (IVF)

In Vitro Fertilization (IVF)
Metode IVF atau lebih dikenal metode bayi tabung merupakan suatu teknik pembuahan yang dilakukan di luar tubuh wanita, tepatnya pada sebuah tabung yang dikondisikan sedemikian rupa agar mirip rahim wanita.

Pada prinsipnya, metode ini digunakan dokter untuk mempertemukan sel telur dan sel sperma agar terjadi pembuahan. Metode bayi tabung ini banyak dilakukan oleh pasangan yang sulit untuk mendapatkan keturunan secara alami.

Akan tetapi, memang hanya orang-orang tertentu saja yang dapat melakukannya karena biaya yang harus dikeluarkan untuk proses ini cukup mahal.


Proses Pelaksanaan Bayi Tabung
  1. Tim dokter mengambil sel telur wanita yang baru saja mengalami ovulasi alias pelepasan sel telur dari indung telur dengan menggunakan suatu alat khusus.
  2. Sel telur yang siap dibuahi tersebut kemudian dipertemukan dengan sel sperma yang sudah diambil dari sel sperma ayah. Sel telur dan sel sperma dipertemukan secara in vitro, yaitu di dalam tabung yang telah dikondisikan sedemikian rupa agar mirip dengan suasana dalam rahim.
  3. Setelah proses pembuahan in vitro berhasil dilakukan, sel telur yang telah dibuahi oleh sel sperma tersebut akan dibiarkan beberapa saat sampai siap untuk ditanam di rahim ibu.
  4. Dokter melakukan penanaman sel telur yang telah dibuahi ke dalam rahim ibu.
  5. Sel telur yang telah dibuahi, ditandai dengan adanya dua sel inti, segera membelah menjadi embrio. Maksimal empat embrio yang berkembang ditanamkan ke rahim.
  6. Proses selanjutnya tak jauh berbeda dengan kehamilan biasa.

Ada dua metode yang dilakukan oleh dokter ketika menerapkan proses in vitro ini, yaitu sebagai berikut.

1. Metode konvensional.


Metode ini memiliki tingkat keberhasilan sebesar 15%. Metode konvensional bisa dilakukan jika sel sperma masih bisa bergerak sendiri dan membuahi sel telurnya.

Langkah awal yang harus dilakukan dalam metode ini adalah merangsang indung telur (superovulasi). Proses ini dilakukan selama 5-6 minggu hingga sel telur dirasa cukup matang untuk bisa dibuahi.

Setelah itu, sel telur akan diambil melalui vagina dengan bantuan alat ultrasonografi (USG). Setelah diambil, sel telur kemudian disimpan di dalam inkubator.

Selama proses penyimpanan, sperma dikeluarkan, dibersihkan, kemudian diambil sebanyak 50.000-100.000 sel. Sperma tersebut kemudian disebarkan di sekitar sel telur di dalam sebuah tempat khusus.

2. Metode Intra Cytoplasmic Sperm Injection (ICSI).


Metode ini dapat dilakukan jika pasangan memiliki sperma yang bermasalah, misalnya jumlahnya berada di bawah batas normal.
Dalam metode ini, sperma yang dibutuhkan hanya satu buah, tetapi dengan kualitas terbaik.

Sperma tersebut kemudian disuntikkan ke dalam satu sel telur terbaik pula dengan menggunakan pipet khusus. Jika pembuahan telah terjadi dan embrio mulai terbentuk, maka penanaman di dalam rahim pun bisa dilakukan.

Dengan demikian, kemungkinan proses bayi tabung ini akan berhasil, meningkat menjadi 30-40% apalagi jika yang melakukannya adalah pasangan usia subur.

Program bayi tabung ini relatif mahal karena peralatan yang digunakan merupakan peralatan dengan teknologi tinggi. Belum lagi obat-obat stimulasi yang dipakai harganya bisa mencapai Rpi8-20 juta karena merupakan barang impor.

Minimal biaya yang harus dikeluarkan untuk program ini sekitar Rp18-20 juta (perkiraan tahun 2010). Beberapa rumah sakit di lndonesia yang telah berhasil melakukan program ini di antaranya yaitu RS Anak & Bersalin Harapan Kita Jakarta, RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta, RS Hasan Sadikin Bandung, dan RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.

Persyaratan Mengikuti Program Bayi Tabung


Pasangan suami istri yang berminat mengikuti program bayi tabung ini harus memenuhi beberapa persyaratan, antara lain sebagai berikut.
  1. Merupakan pasangan suami istri sah dan sudah menikah selama 12 bulan atau lebih.
  2. Istri harus berusia kurang dari 42 tahun dan mengikuti pemeriksaan kesuburan (fertilitas). Lebih baik lagi jika sang istri berusia antara 30-35 tahun karena persentase keberhasilannya lebih besar.
  3. Suami istri juga harus mendapatkan konseling khusus mengenai program fertilisasi in vitro, yang meliputi prosedur, biaya, kemungkinan keberhasilan atau kegagalan, serta komplikasinya. Oleh karena itu, jika ingin mengikuti program ini maka harus sudah siap biaya, siap hamil, melahirkan, dan memelihara bayinya.

Infertilitas

Infertilitas
Infertilitas adalah hilangnya kemampuan untuk hamil setelah menikah selama minimal setahun. Infertilitas terbagi menjadi dua, yaitu infertilitas primer dan infertilitas sekunder.

Infertilitas primer adalah istilah untuk pasangan yang belum bisa memiliki anak dari kehamilannya dalam jangka waktu setahun, sedangkan infertilitas sekunder merupakan istilah yang ditujukan pada pasangan yang baru memiliki satu anak dan belum dapat lagi memiliki anak dari kehamilan yang kedua.


Penyebab

Ada banyak hal yang dapat menyebabkan terjadinya infertilitas pada seorang wanita, di antaranya adalah sebagai berikut.
  1. Endometriosis, disfungsi ovulasi, kekurangan gizi, ketidakseimbangan hormon, infeksi pelvis, tumor, dan abnormalitas sistem transportasi dari serviks hingga ke tuba fallopii. Semua penyakit tersebut merupakan female factoryang menyebabkan 40-50% terjadinya infertilitas pada pasangan.
  2. Telah berusia lebih dari 35 tahun.
  3. Berganti-ganti pasangan.
  4. Menderita penyakit menular seksual (PMS).
  5. Menderita gangguan makan seperti anoreksia nervosa atau bulimia nervosa.
  6. Menderita diabetes.
  7. Siklus menstruasi anovulatori (tanpa sel telur).

Pencegahan
  1. Melakukan hubungan seks yang aman dan setia kepada pasangan.
  2. Tidakmenggunakan IUD karena penggunaan IUD lebih berisiko bagi wanita untuk mengalami infertilitas.
  3. Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin E dan seng untuk menyehatkan sistem reproduksi.

Insomnia

Insomnia
Insomnia merupakan suatu keadaan ketika mengalami kesulitan untuk tidur atau tidak dapat tidur dengan nyenyak. Setiap orang pasti pernah mengalami insomnia.

Insomnia adalah salah satu penyakit yang ramah usia atau bisa menyerang semua golongan usia. Angka kejadian insomnia biasanya terus meningkat seiring dengan bertambahnya usia seseorang.

Tanda-Tanda
  1. Sulit tidur ketika malam hari dan baru bisa tidur ketika hampir pagi. Pada insomnia yang parah, bisa saja penderita tidaktidur selama berhari-hari.
  2. Wajahnya terlihat kuyu akibat kurang tidur.
  3. Tidak bersemangat.
  4. Sering terlihat mengantuk pada siang hari.
  5. Sensitif dan mudah marah.

Penyebab
  1. Stres dengan berbagai penyebabnya, misalnya karena pekerjaan, kondisi keuangan, hubungan suami-istri, dan penyebab stres lainnya.
  2. Usia. Semakin bertambah usia biasanya menyebabkan seseorang cenderung mengalami insomnia. Dia sulit tidur dan mudah terbangun jika ada keributan di sekitarnya.
  3. Banyak mengonsumsi minuman berkafein, misalnya minuman berenergi atau kopi.
  4. Ritme kehidupan tidak teratur.


Pencegahan

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat kita lakukan untuk menghalau serangan insomnia.
  1. Berolahraga secara teratur dapat membuat lebih nyenyak tidur. Berolahraga membuat kesehatan menjadi lebih optimal, aliran darah ke otak lancar, dan menjadi lebih mudah untuk beradaptasi dengan stres. Selain itu, berolahraga juga membuat tubuh lelah, sehingga kita akan lebih mudah tertidur pada malam hari. Meskipun demikian, olahraga berat sebaiknya tidak dilakukan menjelang tidur karena justru akan memperparah insomnia yang kita alami. Sebaiknya melakukan olahraga ringan hingga sedang pada sore hari, dengan demikian tubuh akan terasa lelah dan kita akan menjadi lebih mudah untuk tidur.
  2. Menghindari makan dan minum terlalu banyak menjelang tidur karena akan membuat perut menjadi tidak nyaman. Adapun minum yang terlalu banyak akan menyebabkan sering ke belakang untuk buang air kecil. Kedua hal tersebut tentu akan mengganggu kenyenyakan tidur.
  3. Tidur pada lingkungan dan suasana yang nyaman. Selain itu singkirkan jauh-jauh benda-benda yang dapat mengganggu tidur.
  4. Mengurangi atau menghindari minuman yang bersifat stimulan seperti teh, kopi, alkohol, minuman berenergi, dan rokok.
  5. Meminum segelas susu hangat akan membantu membuat tidur menjadi lebih nyenyak.
  6. Tiga puluh menit atau satu jam sebelum tidur sebaiknya mandi air hangat untuk membantu mengurangi ketegangan tubuh dan juga akan membuat tidur menjadi lebih nyenyak.
  7. Memiliki waktu tidur yang tetap.
  8. Berusaha untuk relaks pada setiap keadaan dan beradaptasi dengan stres yang alami sehari-hari.

Monday, 25 January 2010

Jamur

Jamur
Indonesia memiliki iklim yang lembap dan itu membuat jamur tumbuh subur di mana-mana, baik jamur yang bisa dirnakan maupun jamur yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia. Spora jamur bisa berada di mana-mana. Siapa yang tahu ada jamur yang ada di kulit, tempat minum, atau tempat lainnya.

Sebagai contoh adalah jamur Candida albicans. Jamur ini merupakan penyebab keputihan pada wanita. Selain itu, jamur ini acapkali tumbuh pada kulit selangkangan, lipatan payudara, dan bagian tubuh lainnya. Masih ada banyak lagi jamur yang ada di sekitar kita yang mungkin berbahaya bagi diri kita sendiri.

Penyakit yang Diakibatkan Oleh Jamur

  1. Keputihan.
  2. Penyakit kulit seperti panu, kadas, dan kurap.
  3. Gatal pada daerah yang ditumbuhi oleh jamur.
  4. Batuk atau sesak napas akibat jamur tumbuh di paru-paru.


Penyebab

  1. Kurang menjaga kebersihan pakaian, tubuh, dan lingkungan tempat tinggal.
  2. Tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah melakukan sesuatu dan mengeringkan tangan dengan lap atau handuk yang bersih.
  3. Tinggal di lingkungan yang lernbap.
  4. Tertular orang yang menderita penyakit karena jamur.
  5. Melakukan hubungan seks yang tidak aman.
  6. Air minum, makanan, atau tempat minum dan makan yang kurang bersih dan higienis.

Jantung Koroner

Jantung Koroner
Penyakit jantung koroner merupakan penyebab kematian nomor satu di negara maju. Pada umumnya, penyakit jantung koroner ini lebih didominasi oleh laki-laki, tetapi perempuan pascamenopause pun rentan terkena penyakit jantung koroner ini. Penyakit jantung koroner ini berkembang dari aterosklerosis.

Aterosklerosis merupakan penyakit yang disebabkan oleh terjadinya proses fisiologis berupa penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) pada dinding pembuluh darah bagian dalam di pembuluh arteri di jantung akibat kolesterol yang teroksidasi.

Jika hal tersebut terus-menerus berlangsung, akibatnya pembuluh darah bagian dalam akan tertutup oleh pengapuran gumpalan tersebut. Ibarat selang yang diikat, sementara kran airnya tidak ditutup maka akan terjadi penggelembungan atau terjadi bottle neck.

Hal tersebut dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah yang dapat mengakibatkan kematian. Jika pasokan darah saja yang berkurang, akan terjadi serangan jantung, tetapi jika pecah maka akan mengakibatkan kematian.

Tanda-tanda
  1. Susah diketahui kecuali jika sudah parah.
  2. Kadar kolesterol total dalam darah tinggi melebihi batas normalnya, yaitu 240 mg/dl.
  3. Sering terasa nyeri pada dada bagian kiri (lokasi tempat jantung berada).
  4. Sakit dada disertai dengan sesak napas, berkeringat dingin, mata berkunang-kunang, dan mual.
  5. Sakit kepala berat dan parah tanpa sebab pasti yang diketahui.
  6. Sakit di dada yang menyebar hingga ke bahu, leher, dan lengan.

Penyebab

  1. Merokok merupakan salah satu faktor utama penyebab penyakit jantung koroner. Para perokokmemiliki kemungkinan 2-4 kali lebih tinggi untuk terkena penyakit jantung koroner daripada mereka yang bukan perokok.
  2. Usia. Semakin bertambah usia seseorang, risiko terkena penyakit jantung koroner pun akan semakin tinggi. Demikian pula dengan wanita pascamenopause.
  3. Terjadinya penggumpalan (trombosis) dan pengapuran (aterosklerosis) pada dinding pembuluh darah sebagai akibat dari gaya hidup dan pola makan yang tidak sehat, sehingga menyebabkan serangan radikal bebas pada pembuluh darah jantung.
  4. Banyak mengonsumsi makanan berkalori tinggi dan kolesterol tinggi.
  5. Kurang berolahraga.
  6. Kegemukan atau obesitas.
  7. Penderita diabetes mellitus tipe dua dan hipertensi berisiko lebih tinggi mengalami penyakit jantung koroner.

Pencegahan

  1. Menjaga stabilitas berat badan.
  2. Mengurangi konsumsi makanan dengan kandungan kolesterol, gula, dan garam yang tinggi. Contohnya jeroan, daging yang berlemak, makanan daging olahan seperti kornet dan sosis, atau makanan-makanan cepat saji.
  3. Banyak melakukan aktivitas fisik dengan cara berolahraga secara teratur.
  4. Banyak mengonsumsi buah-buahan, sayur-sayuran, dan minuman yang mengandung antioksidan yang tinggi.
  5. Bertoleransi dengan stres dan tekanan hidup lainnya.

Jerawat

Jerawat
Kita pasti selalu mendambakan memiliki kulit wajah yang bersih tanpa jerawat. Jerawat akan membuat wajah menjadi tidak sedap dipandang (setidaknya bagi kita sendiri).

Jerawat adalah gangguan kulit yang lebih banyak terjadi di wajah, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa jerawat juga terjadi di bagian tubuh yang lain seperti punggung dan kaki atau bagian tubuh lainnya.

Jerawat dapat juga muncul dalam bentuk jerawat batu. Jerawat ini tidak terasa sakit dan bentuknya pun kecil-kecil tidak berwarna kemerahan, tetapi agak hitam. Biasanya tumbuh bergerombol dalam jumlah yang banyak. Selain itu, komedo juga merupakan bentuk lain dari jerawat

Tanda-Tanda Jerawat
  1. Muncul bintik atau benjolan kecil yang lama-kelamaan akan meradang, sehingga benjolan tersebut menjadi berwarna kemerahan.
  2. Terasa sakit dan berdenyut pada benjolan kecil tersebut.

Penyebab

  1. Penyebab utama jerawat adalah menumpuknya minyak hasil ekskresi dari kelenjar minyak (sebum) pada wajah. Minyak sebum tersebut merupakan rumah para bakteri penyebab jerawat.
  2. Pembelahan sel secara berlebihan pada folikel sel kulit. Hormon androgen seperti estrogen dan testosteron turut berperan sebagai pemicu pembelahan sel tersebut. Hal tersebut membuat sel kulit mati banyak terdapat di wajah dan jika tidak dibersihkan, maka hal tersebut juga akan menjadi santapan bagi bakteri yang mampir ke kulit wajah dan menyebabkan timbulnya jerawat.
  3. Bakteri Propionibacterium acnes. Bakteri ini ditemukan pada lesi jerawat yang ada pada wajah. Bahkan dalam tingkatan yang parah bisa menyebabkan terjadinya peradangan pada wajah.
  4. Stres juga dapat memacu timbulnya jerawat.

Pencegahan

Berikut ini adalah beberapa tips yang dapat digunakan untuk menghindari jerawat.
  1. Untuk menghindari jerawat, sebaiknya kita sering membersihkan wajah dengan air bersih. Hal ini disebabkan karena wajah lebih banyak mengandung minyak daripada bagian tubuh yang lain. Jika minyak wajah tersebut tidak sering-sering dibersihkan akan membuat debu-debu halus menempel pada kulit wajah dan menutupi pori-pori dan pada akhirnya akan dapat menyebabkan timbulnya jerawat.
  2. Menghindari terlalu banyak mengonsumsi makanan yang pedas dan berlemak.
  3. Rajin berolahraga karena berolahraga akan membuat tubuh kita berkeringat. Keringat tersebut akan membantu mengeluarkan kotoran dari pori-pori wajah. Selain itu, pori-pori wajah akan terbuka dan membuatnya bernapas sehingga kotoran pada wajah akan lebih mudah dibersihkan.
  4. Hindari stres.

Kanker

Kanker
Kanker merupakan salah satu penyakit pembunuh di dunia. Ada berbagai jenis penyakit kanker yang telah dideteksi oleh dunia kesehatan, mulai dari kanker mulut sampai kanker kulit.

Sel kanker memiliki kemampuan berkembang biak yang luar biasa jika dibandingkan dengan sel normal. Jika sel normal hanya mampu membelah dua kali, sel kanker bisa sepuluh kali lipatnya.

Parahnya lagi kanker bisa terjadi dan berkembang di bagian tubuh yang mana pun tanpa kita sadari. Terkadang, kita baru akan menyadarinya ketika kanker itu sudah pada stadium lanjut dan pengobatannya pun akan semakin sulit.

Tanda-Tanda

Tanda-tanda kanker biasanya spesifik, bergantung pada lokasi tempat kanker itu berada. Namun pada umumnya, gejala-gejala tersebut tidak pernah jauh dari tahapan-tahapan kanker, mengingat poin besarnya sama, yang berbeda hanya implikasi di lokasinya saja.

Berikut ini adalah tahapan kanker yang perlu kita ketahui.
  1. Induksi. Pada stadium ini sel mengalami perubahan bentuk atau istilah medis lebih dikenal dengan displasia. 
  2. Kanker in situ. Pada stadium ini, pertumbuhan sel kanker masih terbatas pada jaringan tempat asalnya tumbuh. Sel tersebut masih berupa massa (kumpulan sel) yang masih bisa dijinakkan. 
  3. Kanker invasif. Tahapan ini sudah merupakan stadium yang cukup lanjut. Sel kanker telah memiliki karakter progresif dan dia mulai menjajah sel-sel yang ada di sekitarnya karena jaringan tempat awalnya tumbuh sudah tidak bisa lagi memenuhi kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan dan reproduksinya. 
  4. Metastasis. Pada stadium ini sel-sel kanker telah merambah dan menjelajahi organ internal tubuh kita hingga ke kelenjar getah bening dan atau organ lain yang letaknya jauh (misa! kanker usus besar menyebar ke hati). Penyebaran ini bisa terjadi melalui aliran darah, aliran getah bening, atau langsung dari tumor.

Penyebab

Faktor risiko penyebab kanker di antaranya adalah faktor keturunan atau genetis, faktor pemicu kanker baik dari makanan maupun dari lingkungan yang disebut sebagai zat karsinogen, ketidakseimbangan hormon dalam tubuh kita, dan faktor virus yang bisa mempercepat terjadinya kanker dalam tubuh.

Jenis Kanker Pembunuh Wanita


1. Kanker Leher Rahim/Serviks

Kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada serviks uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang letaknya di antara rahim (uterus) dengan vagina.
Kanker ini biasa terjadi pada wanita berusia di atas 35 tahun, tetapi beberapa data menemukan kasus ini juga pernah dialami oleh wanita berusia 20-30 tahun.

Tanda-Tanda Kanker Serviks

  • Kanker serviks pada stadium dini sering tidak menunjukkan gejala atau tanda-tandanya yang khas, bahkan acapkali tanpa gejala sama sekali (silence).
  • Salah satu gejala tidak khas yang sebenarnya kerap dijumpai adalah keputihan. Namun, karena keputihan kerap dianggap sebagai masalah kewanitaan yang “biasa-biasa” saja, maka gejala dan tanda awal keganasan ini kerap luput dari perhatian. Padahal,   keputihan  adalah  peringatan  dini  dari  berbagai kelainan di sistem reproduksi.
  • Pendarahan  sesudah  melakukan  hubungan  intim  (contact bleeding).
  • Adanya keputihan atau cairan encer yang keluar dari kelamin wanita.
  • Pendarahan pasca menopause.
  • Pada tahap lanjut dapat keluar cairan kekuning-kuningan, berbau atau bercampur darah, nyeri panggul atau tidak dapat buang air kecil. Pada stadium ini sel-sel kanker telah merambah dan menjelajahi organ internal tubuh kita hingga ke kelenjar getah bening dan atau organ lain yang letaknya jauh (misal kanker usus besar menyebar ke hati). Penyebaran ini bisa terjadi melalui aliran darah, aliran getah bening, atau langsung dari tumor.

Penyebab Kanker Serviks
  • Faktor penyebab kanker ini salah satunya adalah Human Papiloma Virus (HPV). Virus ini dapat masuk dan memicu jika kita “mengundangnya” dengan beberapa aktivitas yang berisiko tinggi. Hal itulah yang dapat menjadi jalan masuk ataupun memicu pertumbuhan sel-sel kanker. Lebih dari 70% kanker leher rahim disebabkan oleh HPV tipe 16 dan 18. Selain menyebabkan kanker leher rahim, HPV juga dapat menyebabkan kanker anus, vagina, vulva, penis, bahkan kanker kerongkongan.
  • Mulai melakukan hubungan seksual pada usia muda.
  • Sering berganti-ganti pasangan seksual.
  • Sering menderita infeksi di daerah kelamin.
  • Melahirkan banyak anak.
  • Kebiasaan merokok (risiko dua kali lebih besar).
  • Kurang mengonsumsi sayuran dan buah-buahan sehingga menyebabkan defisiensi (penghilangan satu atau lebih segmen gen pada kromosom) vitamin A, C, dan E yang merupakan sumber zat antioksidan.

Pencegahan Kanker Serviks

  • Menghindari semua faktor penyebab kanker.
  • Melakukan proses pemeriksaan kesehatan organ reproduksi kita secara rutin dan berkala.
  • Menghindari stres.
  • Memiliki pola makan dan pola hidup yang baik dan sehat.

2. Kanker Payudara


Kanker payudara merupakan tumor ganas yang tumbuh di dalam jaringan payudara. Kanker payudara juga termasuk salah satu penyakit pembunuh terbesar pada wanita selain kanker serviks. Kanker ini bisa tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak, maupun jaringan ikat pada payudara.

Dalam payudara jika terdapat cairan di dalamnya, dengan mudah cairan dari jaringan payudara mengalir melalui aliran getah bening menuju kelenjar getah bening di bawah ketiak.

Oleh karena itu, ketika sel kanker payudara mulai menyebar (metastatis), lokasi penyebaran pertama yang paling umum adalah pada kelenjar getah bening (terletak di bagian bawah lengan).

Jika sel kanker telah menyebar ke bagian tersebut, akhirnya akan muncul benjolan. Namun, jika benjolan tersebut tidak terdeteksi, ada kemungkinan sel kanker telah menyebar hingga ke bagian tubuh lainnya, seperti paru-paru, tulang, dan otak.

Seperti kanker lain pada umumnya, kanker payudara juga terdiri atas 4 tingkatan (stadium) perkembangan sel kanker. Tingkatan tersebut terdiri atas stadium dini (stadium o, 1, dan 2) dan stadium lanjut (stadium 3 dan 4).

Pada stadium o, sel kanker masih berada pada lapisan kelenjar susu atau saluran susu dan belum menyebar ke jaringan lemak di sekitarnya. Pada stadium 1 dan 2, kanker mulai menyebar dari jaringan susu ke jaringan terdekat di sekitarnya. Terkadang pada stadium 2, kanker mulai menyebar ke dalam kelenjar getah bening.

Pada stadium 3, diameter tumor sudah berukuran lebih dari 5 cm dan kadang telah menyebar juga ke dalam kelenjar getah bening dekat payudara.

Pada stadium 4, kanker mulai bermetastasis, artinya kanker sudah menyebar dari payudara dan kelenjar getah bening di sekitar ketiak, hingga mencapai bagian lain dari tubuh seperti tulang, hati, paru-paru, dan otak.

Pada stadium ini, kanker bisa saja membengkak dan pecah sehingga payudara mengeluarkan nanah yang berbau busuk dan anyir. Penderita juga bisa merasa sesak napas karena kanker mulai menekan paru-paru.


Tanda-Tanda Kanker Payudara

Gejala-gejala   yang   menandakan   adanya   serangan   kanker payudara yang umum dapat dilihat dan dirasakan adalah sebagai berikut.
  • Timbul benjolan pada payudara yang dapat diraba dengan tangan, makin lama benjolan ini makin mengeras dan bentuknya tidak beraturan.
  • Bentuk, ukuran, atau berat kedua payudara tidak sama.
  • Di bawah ketiak muncul benjolan.
  • Putting susu mengeluarkan darah, nanah, atau cairan encer.
  • Kulit payudara mengerut seperti kulit jeruk.
  • Bentuk atau arah puting berubah, misalnya puting susu tertekan ke dalam.

Penyebab Kanker Payudara

Penyebab dan pemicu kanker payudara hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti. Berikut ini adalah beberapa hal yang diduga sebagai penyebab terjadinya kanker payudara.
  • Konsumsi makanan yang mengandung bahan-bahan pemicu kanker atau zat karsinogen. Zat tersebut berupa aflatoksin B1 yang biasa terdapat pada makanan yang mengandung protein tinggi, etionin, sakarin, asbestos, nikel, krom, arsen, arang, tar, asap rokok, dan kontrasepsi oral. b.     Faktor fisik, seperti radiasi matahari, sinar-x, dan nuklir.
  • Virus, seperti RNA virus (retrovirus), DNA virus (papiloma virus, adeno virus, herpes virus), atau EB virus.
  • Iritasi kronis dan inflamasi kronis yang bisa berkembang menjadi kanker.
  • Kelemahan genetik pada sel-sel tubuh sehingga memudahkan munculnya kanker.
  • Diet tinggi lemak.
  • Tidak pernah melahirkan dan menopause yang tertunda.
  • Usia pada saat pertama kali haid yang terlalu dini juga dianggap bertanggung jawab terhadap terjadinya kanker payudara.
  • Usia, karena sekitar 60% kanker payudara terjadi pada usia di atas 60 tahun. Risiko terbesar ditemukan pada wanita berusia di atas 75 tahun.
  • Pernah menderita kanker payudara sebelumnya. Setelah payudara yang terkena diangkat, maka risiko terjadinya kanker pada  payudara yang sehat meningkat sebesar 0,5-1% per tahun.
  • Memiliki keluarga yang pernah menderita penyakit kanker payudara.
  • Mengalami kelebihan berat badan pasca menopause.
  • Sering mengonsumsi alkohol.

Pencegahan Kanker Payudara

Cara preventif yang paling efektif  adalah melakukan pemeriksaan payudara sendiri (sadari) secara rutin. Pemeriksaan ini dilakukan untuk mendeteksi adanya benjolan (tumor), lesi atau borok kecil, rasa nyeri, dan keluarnya cairan abnormal dari puting susu.

Cara  lain  yang  dapat  dilakukan   untuk  mencegah  kanker payudara adalah sebagai berikut.
  • Jangan menggunakan bra yang ketat terlalu lama. Kalau bisa, ketika tidur bra dilepas.
  • Hilangkan kebiasaan merokok dan meminum alkohol.
  • Periksa payudara sendiri secara rutin, misalnya satu bulan sekali.
  • Hindari  radiasi  dari  sinar-x  atau  berbagai  macam  radiasi lainnya.
  • Rajin mengonsumsi sayuran dan buah-buahan yang banyak mengandung vitamin  sebagai  zat  antioksidan. Selain  itu, banyak-banyaklah mengonsumsi kacang kedelai beserta produk olahannya, seperti susu kedelai, tempe, tahu, dan sebagainya. Kacang kedelai mengandung fitoestrogen genistein yang dapat membantu mengurangi risiko tumbuhnya kanker payudara.
  • Rajin berolahraga meski hanya sebatas olahraga ringan seperti joging.
  • Kurangi makanan yang banyak mengandung lemak, terutama lemak hewani.
  • Hindari stres.

3. Kanker Kolon

Kanker kolon adalah kanker yang terjadi di daerah usus besar. Daerah yang rentan mengalami kanker adalah daerah kolon yang berdekatan dengan rektum.

Mengapa? Karena hampir setengah dari kasus kanker kolorektal terjadi di daerah rektum dan rektosigmoid. Sebesar 98% tumor jahat yang ada di kolon dan rektum adalah adenokarsinoma. Di Amerika, kanker kolon ini merupakan kanker pembunuh terbesar kedua setelah kanker serviks.

Tanda-Tanda Kanker Kolon

  • Kanker ini tidak diketahui awal mulanya. Sebagian besar penderita kanker kolon tidak merasakan gejala bahwa mereka mengalami kanker tersebut.
  • Ada darah pada kotoran yang dikeluarkan melalui anus.
  • Sering merasa sakit atau kram pada perut tanpa mengetahui apa penyebabnya.
  • Terjadi perubahan kebiasaan pencernaan. Contohnya ukuran kotoran yang lebih kecil daripada biasanya.
  • Terjadi penurunan berat badan tanpa mengetahui penyebabnya.
  Penyebab Kanker Kolon

  • Faktor genetis, terutama bagi kita yang memiliki keluarga yang pernah memiliki riwayat kanker kolorektal, kanker kolon, dan pencetusnya.
  • Memiliki penyakit gangguan usus.
  • Kekurangan serat dalam konsumsi makan hariannya. Selain itu, banyak mengonsumsi makanan sumber protein dan lemak yang tidak diimbangi dengan konsumsi serat yang cukup dan olahraga yang teratur.
  • Proses pencernaan kurang lancar dan buang air besar tidak teratur.
  • Kekurangan asam folat, vitamin B6, dan B12.
  • Kadar homosistein (asam amino hasil demetifasi metionin dalam proses metabolisme lemak dan protein) yang tinggi dalam darah.
  • Kurang melakukan aktivitas fisik atau berolahraga secara teratur.

Pencegahan Kanker Kolon

  • Banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan berserat tinggi dan kaya akan vitamin B6 dan asam folat, seperti pisang, alpukat, apel, mangga, brokoli, dan lain-lain.
  • Memiliki jadwal rutin buang air besar, minimal sehari sekali dan maksimal dua hari sekali.
  • Konsumsi kopi dalam jumlah tertentu menurut beberapa penelitian dapat mencegah terjadinya kanker kolon.

Katarak

Katarak
Katarak merupakan penyakit yang terjadi pada mata. Pada lensa mata terdapat selaput yang menutupi kornea mata sehingga mengganggu penglihatan dan pada tingkatan yang sudah parah dapat menyebabkan terjadinya kebutaan.

Lensa mata adalah salah satu jaringan tubuh yang sangat mudah teroksidasi. Mereka yang jarang mengonsumsi sayur dan buah-buahan lebih berisiko tinggi untuk mengalami katarak daripada mereka yang rajin mengonsumsinya. Kandungan fitokimia, zat gizi, dan antioksidannya mampu menjaga mata dari gempuran oksidasi dan radikal bebas.

Tanda-Tanda
  1. Adanya selaput putih yang menutupi kornea mata yang membuat mata seolah tertutup awan.
  2. Sulit melihat ketika malam tiba atau di tempat yang cahayanya kurang.
  3. Matanya menjadi sensitif terhadap cahaya, sehingga mudah merasa silau atau seperti melihat bayangan ketika melihat cahaya.
  4. Sensitivitas mata menurun.
  5. Mengeluhkan bahwa semua yang dilihatnya menjadi buram dan berkabut atau pandangannya menjadi berkabut.

Penyebab

Berikut ini adalah beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab katarak.
  1. Gangguan genetis (katarak kongenital).
  2. Penuaan.
  3. Cidera pada mata.
  4. Infeksi virus dan paparan zat beracun.
  5. Defisiensi atau ketidakseimbangan zat gizi terutama vitamin A dan zat antioksidan lainnya.
  6. Mengalami penyakit degeneratif, seperti diabetes atau hipertensi.
  7. Sering terkena sinar matahari.

Pencegahan

  1. Menjaga pola makan dan menerapkan gaya hidup sehat.
  2. Selalu menggunakan kacamata yang mampu menahan paparan radiasi sinar UV pada mata.
  3. Tidak merokok.
  4. Banyak mengonsumsi makanan yang mengandung antioksidan tinggi, seperti sayur dan buah-buahan yang berwarna.

Keguguran

Keguguran
Keguguran atau abortus spontan (spontaneous abortion) adalah kehamilan yang terhenti atau keluarnya janin sebelum usia kehamilan mencapai 20 minggu. Kebanyakan ibu hamil mengalami keguguran pada 13 minggu pertama kehamilan.

Risiko keguguran memiliki persentase sebesar 15-40% dari ibu hamil dan 60-75% keguguran terjadi sebelum usia kehamilan 3 bulan. Namun, jumlah kejadian atau risiko keguguran akan menurun pada usia kehamilan di atas 3 bulan.



Tanda-Tanda
  1. Mengalami perdarahan ringan maupun berat pada vagina, baik yang teratur maupun yang tidak teratur. Perdarahan itu bisa juga terjadi secara terus-menerus, paling tidak selama 3 hari.
  2. Rasa sakit yang terasa seperti kram di panggul, sakit pada perut bagian tengah atau bagian bawah punggung. Sakit mungkin akan dirasakan selama beberapa jam hingga beberapa hari setelah pendarahan dimulai.
  3. Penggumpalan darah atau keabu-abuan pada jaringan lunak (pada janin) yang melewati vagina. Ketika melihat adanya gumpalan darah tersebut, segera kunjungi dokter kandungan untuk mengetahui kepastian apakah mengalami keguguran atau tidak.
  4. Merasa sangat lelah, loyo, tidak bertenaga, lemas, dan bahkan tidak bisa menahan tubuh sendiri dengan baik.
  5. Nyeri pada punggung dengan tingkat sedang sampai parah, lebih parah dari nyeri saat menstruasi normal, berat badan menyusut, keluar lendir putih-merah muda, kontraksi yang menyakitkan yang terjadi setiap 5-20 menit.

Penyebab
  1. Faktor hormonal.
  2. Janin mengalami kelainan kromosom yang membuatnya tidak bisa bertahan hidup dalam kandungan ibu pada usia lebih dari tiga bulan.
  3. Infeksi Torch. Torch adalah istilah untuk menggambarkan gabungan dari empat jenis penyakit infeksi, yaitu Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. Keempat jenis penyakti infeksi ini, sama-sama berbahaya bagi janin bila infeksi diderita oleh ibu hamil.
  4. Perbedaan darah rhesus antara ibu dan ayah.
  5. Janin tidak menempel secara sempurna pada rahim.
  6. Aktivitas fisik yang terlalu tinggi pada awal kehamilan, sementara rahim kurang kuat dalam menahan guncangan akibat aktivitas fisik tersebut.
  7. Hamil di usia 35 tahun ke atas.

Pencegahan
  1. Keguguran yang disebabkan kelainan kromosom pada janin tidak bisa dicegah.
  2. Menjaga tubuh tetap sehat dan bugar agar bisa menjalani masa kehamilan dalam kondisi baik.
  3. Mengonsumsi makanan sehat dan banyaklah mengonsumsi asam folat, seperti sayuran berwarna hijau tua, kacang-kacangan, dan buah-buahan.
  4. Menghindari merokok dan membatasi konsumsi kafein.
  5. Menjaga kebersihan tubuh.
  6. Rajin berkonsultasi dengan dokter kandungan baik ketika mempersiapkan kehamilan atau selama kehamilan berlangsung.

Keputihan

Keputihan
Keputihan kerap dianggap sebagai masalah kewanitaan yang biasa-biasa saja dan sering dialami oleh wanita. Jika memerhatikan, keputihan terjadi ketika merasa lelah atau stres. Keputihan dapat dianggap sebagai salah satu alarm tubuh, terutama untuk masalah reproduksi.

Jika kita melihat keputihan tidak berupa lendir yang berwarna bening, segera koreksi kembali gaya hidup kita. Sudahkah kita menjaga personal hygiene (kebersihan diri) dan genital hygiene (kebersihan organ kewanitaan)? Keputihan adalah "peringatan" dini dari berbagai kelainan di sistem reproduksi.

Tanda-Tanda

Keputihan terbagi menjadi keputihan yang normal dan keputihan yang tidak normal dan merupakan tanda penyakit. Berikut ini adalah perbedaan antara keduanya.

Tanda keputihan normal
  • Cairan yang keluar dari vagina berupa lendir berwarna bening.
  • Cairan tersebut tidak menimbulkan gatal dan tidak berbau.
  • Terjadi pada masa subur (20-40 tahun).
  • Terjadi menjelang haid.
  • Terjadi ketika wanita merasa stres, kelelahan, atau menggunakan celana dalam terlalu ketat.

Tanda keputihan tidak normal
  • Dari vagina keluar lendir secara berlebihan dan disertai infeksi.
  • Lendir yang keluar bisa berwarna keruh, kecokelatan, kuning, atau berwarna kehijauan. Warna ini biasanya bergantung pada jenis organisme penyebab infeksi atau radang yang terjadi pada organ reproduksi.
  • Lendir tersebut dapat menyebabkan rasa gatal dan pedih, sehingga menyebabkan vagina menjadi kemerahan.

Penyebab
  1. Jamur, bakteri, dan virus. Virus yang paling ditakuti adalah Humon Papiloma Virus (HPV) dan Herpes Simplex Virus (HSV). Virus dari kelompok tersebut dapat mengakibatkan kanker ganas pada alat genitalia, terutama pada perempuan.
  2. Tidak terjaganya kebersihan diri dan daerah kewanitaan.
  3. Hubungan seksual yang tidak aman.

Pencegahan
  1. Selalu menjaga kebersihan diri dan daerah kewanitaan.
  2. Menjaga celana dalam agar selalu bersih dan tidak dalam keadaan lembap.
  3. Menggunakan celana dalam berbahan katun.
  4. Rajin berganti celana dalam minimal dua kali sehari.
  5. Menghindari stres.

Ketombe

Ketombe
Setiap orang yang memiliki rambut pasti pernah mengalami masalah ketombe pada rambutnya. Pada dasarnya, ketombe adalah sel kulit kepala yang telah mati.

Sel-sel tersebut akan digantikan oleh sel-sel yang baru secara alami. Sel-sel kulit mati dalam jumlah yang sedikit bukan masalah. Masalah baru akan timbul jika serpihan kulit mati tersebut ada pada jumlah yang banyak. Pada saat itulah, ketombe menjadi masalah.

Tanda-Tanda
  1. Banyak serpihan putih yang berjatuhan ketika menyisir rambut.
  2. Pada ketombe yang parah, jika meraba kulit kepala, kita akan menemukan gunungan-gunungan sel kulit mati pada kulit kepala.
  3. Kepala terasa gatal, lengket, lembap, dan panas.
  4. Rambut lepek dan mudah rontok.

Penyebab

Penyebab ketombe hingga saat ini masih belum diketahui, namun ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab timbulnya ketombe.

  1. Stres, emosional, fisik, dan cuaca.
  2. Kurang menjaga kebersihan rambut.
  3. Adanya populasi Phytosporum ovale sejenis ragi lebih dari 74% pada kepala akan menyebabkan timbulnya ketombe. Jumlah normal Phytosporum ovale pada rambut adalah 45%.
  4. Ketombe juga bisa disebabkan oleh Mallassezia, sejenis jamur mikroskopis yang hidup di kulit kepala. Jamur tersebut hidup dari sebum di kulit kepala saat terjadi ketidakseimbangan akibat kulit kepala yang lembap dan kualitas air yang buruk. Jika kulit kepala dijaga dengan baik, maka ketombe akan hilang meskipun ada kemungkinan timbul kembali.
  5. Orang yang gemuk biasanya berisiko tinggi terkena ketornbe. Jika daerah sekitar hidung tampak mengilat, berarti ia mempunyai risiko berketombe karena kulit wajah dan kulit kepala sebenarnya menyatu.

Pencegahan
  1. Menjaga kebersihan rambut dan kulit kepala dengan cara mencuci rambut minimal dua kali seminggu.
  2. Menghindari konsumsi lemak yang terlalu banyak karena akan mengganggu keseimbangan produksi minyak sebum oleh kelenjar sebum di kulit kepala.
  3. Menghindari stres.
  4. Orang dengan kulit berminyak sebaiknya menghindari makanan berkalori tinggi karena akan merangsang produksi lemak secara berlebihan. Oleh karena itu, kesehatan rambut sangat bergantung pada nutrisi yang diserap oleh tubuh.

Kista

Kista
Kista adalah tumor jinak yang terdapat di dalam organ reproduksi perempuan yang paling sering ditemui. Kista biasanya berbentuk kistik, berisi cairan kental, dan ada pula yang berbentuk anggur. Selain itu, kista juga ada yang berisi udara, cairan, nanah, ataupun bahan-bahan lainnya.

Kista termasuk salah satu jenis tumor jinak yang terbungkus selaput sejenis jaringan. Kumpulan sel-sel tumor itu terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Oleh karena itu, tumor jinak relatif lebih mudah diangkat melalui operasi, sehingga tidak membahayakan penderita.

Berdasarkan tingkat keganasannya, kista terbagi menjadi dua jenis, yaitu non-neoplastik dan neoplastik. Kista non-neoplastik bersifat jinak dan biasanya akan mengempis sendiri dalam jangka waktu 2-3 bulan.


Sementara itu, kista neoplastik umumnya bisa disembuhkan dengan cara operasi, tetapi itu pun bergantung pada ukuran dan sifatnya, apakah dapat membahayakan jiwa si penderita atau tidak.

Selain pada ovarium, kista juga bisa tumbuh di vagina dan di daerah vulva (bagian luar alat kelamin perempuan).

Kista yang tumbuh di daerah vagina, antara lain yaitu inkfusi, duktus gartner, endometriosis, dan adenosis. Untuk kista yang tumbuh di daerah vulva, biasanya terdapat pada bagian kelenjar bartholini, kelenjar sebasea, serta inklusi epidermal.

Selain tempat-tempat tersebut, kista juga bisa tumbuh di indung telur atau di ujung saluran telur (fimbria), kulit, paru-paru, usus, bahkan otak.

Tanda-Tanda
  1. Kista ini bersifat silence alias diam sehingga perkembangannya tidak kita ketahui, kecuali kista endometriosis yang menimbulkan rasa sakit ketika menjelang menstruasi dan pada hari-hari pertama menstruasi.
  2. Kista pada payudara tampak berupa benjolan yang bisa sakit ketika diraba, tetapi bisa juga tidak.
  3. Mengalami gangguan buang air kecil. Hal ini disebabkan oleh jaringan kista yang membesar menekan kandung kemih sehingga menyebabkan kantong kemih tidak bisa menampung banyak air seni.
  4. Rasa sakit seperti digigit semut di bagian kiri dan kanan bawah perut secara bergantian.
  5. Sakit pada pinggang bagian belakang.
  6. Sakit ketika berhubungan seksual.

Penyebab
  1. Pencemaran udara akibat debu dan asap pembakaran kendaraan atau pabrik. Zat racun yang dikandungnya dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.
  2. Keturunan. Jika dalam satu keluarga ada kerabat dekat yang mengidap miom (sebuah jaringan otot yang tumbuh abnormal dan ini terjadi karena otot rahim berkembang secara berlebihan) atau menderita endometriosis, maka berisiko lebih tinggi mengalami kista endometriosis.
  3. Konsumsi makanan yang berlemak tinggi bisa menjadi zat penyubur tumbuhnya kista. Lemak merupakan salah satu bahan baku yang menaikkan produksi hormon testosteron. Hal tersebut akan membuat keseimbangan hormon kewanitaan menjadi terganggu dan hal tersebut membuatnya menjadi rawan tumbuhnya kista, miom, dan lainnya dalam tubuh.

Pencegahan
  1. Menjaga pola makan yang sehat serta banyak mengonsumsi sayur dan buah-buahan yang mengandung antioksidan untuk meningkatkan kekebalan tubuh.
  2. Menghindari makanan-makanan yang mengandung zat karsinogen atau pemicu kanker.
  3. Menghindari makanan-makanan yang berlemak tinggi.
  4. Banyak melakukan aktivitas fisik, seperti olahraga secara teratur.
  5. Hindari stres karena stres dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan membuat tubuh rentan terkena berbagai penyakit.

Klamidia

Klamidia
Klamidia termasuk salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) pada manusia. Penyakit ini merupakan salah satu IMS yang paling umum di seluruh dunia. Istilah infeksi klamidia juga mengacu pada infeksi yang disebabkan oleh setiap jenis bakteri Chlamydiaceae. Sebagai contoh, bakteri C trachomatis hanya ditemukan pada manusia. Bakteri ini dapat merusak alat reproduksi manusia dan penyakit mata.

Klamidia dapat ditularkan melalui hubungan seksual secara vaginal, anal, atau oral. Selama persalinan, seorang ibu yang mengalami infeksi klamidia juga berpotensi untuk menularkan infeksi tersebut kepada bayinya.

Pada umumnya pada sebagian besar wanita yang mengidap klamidia pada awalnya tidak merasakan gejala yang berarti sehingga mereka tidak mengetahui kalau dirinya terinfeksi klamidia. Jika seorang wanita terinfeksi klamidia, kemungkinan besar dia pun akan mengalami penyakit radang panggul yang bisa berujung pada kemandulan.


Tanda-Tanda
1. Biasanya tidak terlihat gejala-gejala awal sehingga sebagian besar wanita yang mengidap klamidia tidak menyadari kalau dirinya telah terinfeksi.
2. Kadang-kadang gejala yang terasa adalah timbul rasa panas seperti terbakar pada panggul.

Penyebab
1. Sering berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seksual.
2. Hubungan seksual yang tidak aman.
3. Terinfeksi oleh bakteri C. Trachomatis.

Pencegahan
1. Setia pada pasangan dengan tidak berganti-ganti pasangan.
2. Menggunakan alat pengaman ketika berhubungan seksual tidak aman.

Sunday, 24 January 2010

Konstipasi

Konstipasi
Jika mengalami kesulitan untuk buang air besar selama lebih dari tiga hari, kemudian ketika duduk atau jongkok mengeluarkan feses butuh waktu yang lama hingga lebih dari sepuluh menit, maka bisa jadi mengalami konstipasi (sembelit). Jika terlalu lama berada dalam keadaan ini, bisa berisiko untuk mengalami kanker usus besar.

Tahapan awal konstipasi biasanya mengakibatkan buang air besar kurang lancar. Tahapan selanjutnya, jika terus berlanjut maka akan mengakibatkan terjadinya diverticulosis (penonjolan bagian usus besar berbentuk bisul, kadang-kadang terjadi peradangan atau pecah dan kemudian terjadi infeksi) dan tahapan yang ekstrem akibat kekurangan serat yang cukup banyak dapat menyebabkan terjadinya kanker kolorektal.

Tanda-Tanda
1. Perut terasa penuh dan keras.
2. Memerlukan waktu yang lebih  lama  untuk mengeluarkan feses.
3. Tidak melakukan buang air besar selama lebih dari tiga hari.

Penyebab
1. Kurang mengonsumsi makanan berserat dalam menu sehari-hari.
2. Kurang melakukan aktivitas fisik seperti olahraga.
3. Sering menunda buang air besar ketika hasrat untuk buang air besar muncul.
4. Kehamilan.
5. Mengalami sakit sistiklibrosis atau kelenjar tiroid kurang aktif.
6. Mengonsumsi obat-obatan yang menyebabkan konstipasi.
7. Stres atau sedang berada dalam perjalanan.

Pencegahan
1. Banyak mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran yang berserat tinggi.
2. Rajin melakukan aktivitas fisik atau  berolahraga  sehingga pergerakan usus akan menjadi lebih lancar.
3. Banyak minum air putih untuk membantu melancarkan pergerakan kotoran ketika melalui usus.

Saturday, 23 January 2010

Kontraksi

Kontraksi
Kontraksi disebut juga sebagai his. Ini merupakan serangkaian kontraksi rahim yang teratur dan secara bertahap akan mendorong janin melalui serviks (rahim bagian bawah) dan vagina (jalan lahir), sehingga janin bisa keluar dari rahim ibu.

Kontraksi ini akan menyebabkan serviks membuka secara bertahap (mengalami dilatasi), menipis, dan tertarik sampai hampir menyatu dengan rahim.

Perubahan inilah yang memungkinkan janin bisa melewati jalan lahir. Kontraksi biasanya mulai dirasakan oleh ibu hamil dalam waktu 2 minggu (sebelum atau sesudah) tanggal perkiraan persalinan.



Tanda-Tanda

Tanda-tanda kontraksi ketika akan melahirkan adalah rahim terasa kencang dan tegang. Mula-mula rasa kencang dan tegang itu berlangsung dalam jeda waktu yang lama, tetapi semakin mendekati waktu persalinan, kontraksi itu terjadi semakin cepat dan semakin teratur.

Penyebab

Penyebab yang pasti dari mulai timbulnya his tidak diketahui. Diperkirakan penyebab kontraksi ini adalah karena pengaruh dari oksitosin (hormon yang dilepaskan oleh kelenjar hipofisis dan menyebabkan kontraksi rahim selama persalinan). Kontraksi juga menjadi tanda kalau janin di dalam rahim sudah siap untuk dilahirkan.

Pencegahan

Kontraksi bukanlah suatu hal yang bisa dicegah. Dikhawatirkan jika selama kehamilan atau proses hendak melahirkan tidak terjadi kontraksi justru akan membahayakan kehamilan atau dikhawatirkan bayi meninggal dalam kandungan.

Kontrasepsi

Kontrasepsi
Kontrasepsi dibutuhkan oleh pasangan suami istri untuk merencanakan kehamilan dengan baik dan membatasi jumlah anak. Ada banyak alasan penggunaan kontrasepsi, mulai dari menunda kehamilan, mengatur jarak kehamilan, sampai menghentikan kehamilan.

Saat ini ada begitu banyak alat kontrasepsi. Secara garis besar, kontrasepsi itu dibagi dalam tiga bagian besar, yaitu kontrasepsi mekanik, hormonal, dan kontrasepsi mantap.

1. Kontrasepsi Mekanik

Dinamakan mekanik karena sifatnya yang melindungi. Alat kontrasepsi ini bisa digunakan untuk mencegah bertemunya sel telur dan sel sperma dalam rahim. Alat kontrasepsi yang tergolong mekanik ini adalah kondom, diafragma (seperti kondom, tetapi untuk wanita alias kondom vagina), IUD, dan spermisida.
  • Kondom.
    Awalnya kondom dibuat dari kulit atau usus binatang, tetapi sekarang kondom sudah diganti dengan karet yang sangat tipis dan bentuknya seperti kantong. Kondom berfungsi sebagai penampung sperma agar tidak masuk ke dalam vagina. Perlindungan ini efektivitasnya mencapai 90%, apalagi jika penggunaannya dipakai bersama dengan spermisida.
    Kondom merupakan alat kontrasepsi yang paling mudah untuk ditemui, tidak perlu resep dokter, tidak perlu diawasi, dan juga bisa mencegah penularan penyakit kelamin.
  • Diafragma adalah kontrasepsi wanita yang mirip kondom.
    Bentuknya seperti topi yang menutupi mulut rahim. Pada umumnya, diafragma terbuat dari bahan karet dan agak tebal. Cara penggunaan alat kontrasepsi ini, yaitu dimasukkan ke dalam vagina hingga menyerupai semacam sekat yang dapat mencegah masuknya sperma ke dalam rahim. Diafragma digunakan jika akan berhubungan seksual, setelah itu bisa dilepas lagi atau tetap pada tempatnya. Oleh karena bahannya lebih tebal dari kondom, kontrasepsi ini tidak mungkin bocor.
  • IUD lebih dikenal dengan nama spiral.
    Keuntungan dari pemakaian IUD yaitu bisa digunakan untuk jangka waktu yang panjang. Bentuknya kecil dan banyak macamnya. Ada yang terbuat dari plastik seperti bentuk huruf S (Lippes Loop), ada pula yang terbuat dari logam tembaga berbentuk seperti angka tujuh (Copper Seven), dan mirip huruf T (Copper T). Selain itu, ada juga yang berbentuk sepatu kuda (Multiload).
    Spiral yang paling banyak digunakan adalah Copper T dan Multiload. Kontrasepsi tersebut jadi pilihan karena kenyamanannya. Alat kontrasepsi ini dimasukkan ke dalam rahim oleh dokter dengan bantuan alat. Benda asing dalam rahim ini akan menimbulkan reaksi yang dapat mencegah bersarangnya sel telur yang telah dibuahi di dalam rahim. Alat ini bisa bertahan dalam rahim selama 2-5 tahun, bergantung pada jenisnya dan dapat dibuka sebelum waktunya.
    Jika sudah melakukan pemasangan kontrasepsi ini, jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan ulang, bisa setiap 2 minggu, setiap bulan, atau setiap enam bulan sampai satu tahun setelah pemasangan.
    Kekurangan dari alat kontrasepsi ini adalah kehamilan masih bisa terjadi, menimbulkan perdarahan, atau bahkan infeksi. Ini bisa saja terjadi akibat benang dari alat tersebut dapat merangsang mulut rahim sehingga menimbulkan luka dan mengganggu ketika berhubungan seksual. Pemakaian IUD juga bisa membuat lebih mudah mengalami keputihan. Oleh karena itu, jika terjadi infeksi pada organ kewanitaan, sebaiknya segera hentikan pemakaian alat kontrasepsi ini.
  • Spermisida.
    Alat kontrasepsi ini merupakan suatu senyawa kimia yang bisa melumpuhkan atau bahkan membunuh sperma. Spermisida bisa berupa busa, jeli, krim, tablet vagina, atau aerosol. Cara pemakaiannya cukup mudah, sebelum melakukan hubungan seksual, alat ini dimasukkan ke dalam vagina. Setelah itu, tunggulah selama 5-10 menit, barulah bisa melakukan hubungan seksual. Akan tetapi, pemakaian spermisida ini dinilai kurang efektif karena menimbulkan rasa tidak nyaman bagi si pemakai dan bahkan menyebabkan alergi.
 2. Kontrasepsi Hormonal

Ini adalah jenis kontrasepsi yang menggunakan hormon. Ada berbagai macam hormon yang digunakan, mulai dari progesteron sampai kombinasi estrogen dan progesteron. Penggunaan kontrasepsi ini dilakukan dalam bentuk pil, suntikan, atau susuk.

Pada prinsipnya, mekanisme kerja hormon progesteron yang digunakan sebagai komponen dasar kontrasepsi hormonal adalah mencegah pengeluaran sel telur dari indung telur. Caranya ialah dengan mengentalkan cairan di leher rahim, sehingga sulit ditembus sperma.

Hal tersebut membuat lapisan dalam rahim menjadi tipis dan tidak layak untuk tumbuhnya hasil konsepsi, serta memperlambat jalannya saluran telur, sehingga mengganggu saat bertemunya sperma dan sel telur.

Ada beberapa jenis alat kontrasepsi hormonal, di antaranya adalah sebagai berikut:
  • Pil atau tablet.
    Penggunaan pil ini bertujuan untukmeningkatkan efektivitas, mengurangi efek samping, dan meminimalkan keluhan yang dialami saat menggunakannya. Sebagian besar wanita dapat menerima kontrasepsi ini tanpa kesulitan. Di Indonesia, jenis ini menduduki jumlah kedua terbanyak dipakai setelah suntikan. Pil ini juga tersedia dalam berbagai variasi. Ada yang hanya mengandung hormon progesteron saja, namun ada pula yang merupakan kombinasi antara hormon progesteron dan estrogen.
  • Suntik.
    Kontrasepsi suntikan mengandung hormon buatan (sintetis). Penyuntikan ini bisa dilakukan sebanyak 2-3 kali dalam sebulan. Ada beberapa macam suntikan yang bisa digunakan, misalnya Depo Provera (suntikan tiap 3 bulan), Norigest (suntikan tiap 10 minggu), dan Cyclofem (suntikan tiap 10 minggu). Salah satu keuntungan suntikan adalah tidak mengganggu produksi ASI.
    Pemakaian kontrasepsi suntik ini juga bisa mengurangi rasa nyeri dan darah haid yang keluar. Sayangnya, efek sampingnya yaitu bisa membuat badan jadi gemuk karena nafsu makan meningkat. Kemudian, lapisan dari lendir rahim menjadi tipis sehingga haid sedikit, bercak, atau tidak haid sama sekali. Perdarahan juga tidak menentu. Tingkat kegagalannya hanya 3-5 wanita hamil dari setiap 1.000 pasangan dalam setahun.
  • Susuk
    Merupakan alat kontrasepsi yang dipasang di bawah kulit pada lengan kiri bagian atas. Prinsip kerjanya yaitu menghalangi terjadinya pembuahan dan menghalangi perpindahan sel sperma. Bentuknya seperti tabung-tabung kecil atau pembungkus silastik (plastik berongga) dan memiliki ukuran sebesar batang korek api. Susuk dipasang seperti kipas dengan enam buah kapsul. Di dalam kapsul tersebut terdapat zat aktif berupa hormon. Hormon tersebut kemudian akan dikeluarkan oleh susuk sedikit demi sedikit. Susuk tersebut akan mengeluarkan hormon tersebut sedikit demi sedikit.
    Untuk keamanan dan kenyamanan, susuk ini bisa diganti setiap 3 tahun (Implanon) atau 5 tahun (Norplant). Saat ini bahkan ada pula susuk yang bisa diganti setiap tahun. Biaya yang harus dikeluarkan pun relatif lebih murah. Jika memang ingin hamil lagi, susuk tersebut bisa dicabut sebelum waktunya. Efektivitas pemakaian susuk ini dengan perbandingan 4 kehamilan dari setiap 10.000 pasangan.

3. Kontrasepsi Mantap


Kontrasepsi ini dipilih karena biasanya pasangan suami istri tersebut merasa sudah cukup dengan jumlah anak yang dimiliki. Caranya, pasangan suami istri atau salah satunya dioperasi (vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita). Tindakan dilakukan pada saluran bibit pada pria dan saluran telur pada wanita, sehingga pasangan tersebut tidak akan mendapat keturunan lagi.

Penggunaan alat kontrasepsi biasanya berkaitan dengan adaptasi tubuh terhadap alat kontrasepsi tersebut. Hal ini membuat setiap orang memiliki kecocokan yang berbeda-beda untuksetiap alat kontrasepsi yang ada. Berikut ini adalah ciri-ciri yang menunjukkan alat kontrasepsi yang tidak cocok dengan tubuh kita.
  1. Berat badan tidak stabil sehingga tubuh menjadi terlalu kurus atau berubah menjadi gemuk yang menunjukkan adanya perubahan berat badan secara signifikan.
  2. Timbul rasa nyeri berupa nyeri kepala, otot, kram perut.
  3. Perubahan emosi, seperti mudah merasa gelisah, depresi, dan banyak hal lainnya.
  4. Pola haid terganggu karena ketika haid, darah yang keluar menjadi banyak sekali atau tidak ada sama sekali.
  5. Timbul keputihan yang banyak dan berbau.

Kurang Energi Kronik (KEK)

Kurang Energi Kronik (KEK)
Istilah KEK atau kurang energi kronik merupakan istilah lain dari Kurang Energi Protein (KEP) yang diperuntukkan untuk wanita yang kurus dan lemak akibat kurang energi yang kronis. Definisi ini diperkenalkan oleh World Health Organization (WHO).

Kurang energi kronik merupakan jenis KEP akibat kurang energi yang lebih menonjol dari kurang proteinnya. WHO juga menggunakan istilah kurus untuk KEK ini.

Kurus berdasarkan tingkat keparahannya terbagi menjadi tiga, yaitu kurus tingkat ringan (mild), sedang (moderate), dan berat (severe) atau orang yang kurus sekali.

Tanda-Tanda
  1. Lingkar lengan atas sebelah kiri kurang dari 12,5 cm.
  2. Kurang cekatan dalam bekerja.
  3. Sering terlihat lemah, letih, lesu, dan lunglai.
  4. Jika hamil cenderung akan melahirkan anak secara prematur atau jika lahir secara normal bayi yang dilahirkan biasanya berat badan lahirnya rendah atau kurang dari 2.500 gram.

Penyebab
  1. Kemiskinan, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
  2. Ingin kurus demi pekerjaan atau obsesi terhadap tubuh yang kurus.

Pencegahan
  1. Pemberdayaan ekonomi masyarakat sehingga mereka mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka, terutama dalam mencukupi kebutuhan akan makanan bergizi.
  2. Memberikan pengertian bagi mereka dengan profesi yang menuntut memiliki tubuh kurus tentang bahaya tubuh yang terlalu kurus apalagi jika mereka menguruskan badan dengan cara tidak lazim, seperti anoreksia atau bulimia.

Lupus

Lupus
Systemic Lupus Erythematosus atau yang lebih dikenal dengan penyakit lupus merupakan sejenis penyakit autoimun. Berbeda dengan penderita penyakit HIV/AIDS yang kehilangan sistem kekebalan tubuh akibat virus HIV, pada penderita lupus, sistem kekebalan tubuhnya justru menjadi hiperaktif dan balik menyerang organ tubuh yang sehat.

Untuk mendiagnosis penyakit ini dengan pasti, diperlukan pemeriksaan darah atau biopsi kulit. Keduanya untuk memeriksa antibodi-antibodi yang muncul ketika lupus sedang aktif. Lupus terbagi menjadi tiga jenis, yaitu:
  1. Lupus Eritematosus Sistemik (LES), dapat menimbulkan komplikasi seperti lupus otak, lupus paru-paru, lupus pembuluh darah jari-jari tangan atau kaki, lupus kulit, lupus ginjal, lupus jantung, lupus darah, lupus otot, lupus retina, lupus sendi, dan lain-lain.
  2. Lupus diskoid, yaitu lupus kulit dengan manifestasi beberapa jenis kelainan kulit.
  3. Lupus obat, bisa timbul akibat efek samping obat. Jenis lupus ini akan sembuh sendiri dengan memberhentikan obat terkait.

Tanda-Tanda

Tanda-tanda yang muncul pada penderita lupus bisa bermacam-macam, bergantung pada sistem tubuh yangterkena lupus. Namun, gejala umumnya adalah demam, rasa lelah yang berkepanjangan, rambut rontok, dan pegal-pegal otot.

Ciri-ciri yang mencolok adalah perubahan pada fisik penderita lupus. Biasanya, pada wajah penderita lupus akan muncul ruam-ruam merah yang menyerupai bentuk kupu-kupu, lemas, dan kerontokan rambut merupakan ciri yang paling sering terjadi pada penderita lupus. Ciri lainnya adalah mual, muntah, efusi pleural, terkadang sensitif terhadap sinar matahari, arthritis, kelenjar yang membengkak, dan psikosis.

Penyebab

Penyebab lupus adalah sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif. Hingga saat ini masih belum diketahui apa yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh tersebut menjadi terlalu aktif. Namun, diduga penyebab lupus adalah lingkungan, seperti paparan sinar matahari, stres, beberapa jenis obat dan virus.

Pencegahan
  1. Hindari stres.
  2. Menjaga pola makan yang baik.
  3. Berhati-hati dengan keamanan obat yang dikonsumsi.
  4. Cukup beristirahat dan tidak memforsir diri dengan kegiatan-kegiatan sehari-hari.
  5. Melakukan aktivitas fisik dan olahraga secara teratur.

Maag

Maag
Maag berasal dari bahasa Belanda yang artinya adalah lambung. Para pekerja dan pelajar banyak sekali yang mengeluhkan terjadinya penyakit maag ini dalam kehidupan mereka sehari-hari. Bisa jadi ini adalah salah satu penyakit yang mendera banyak orang selain demam dan sakit kepala.

Tanda-Tanda

Ada beberapa tanda-tanda yang umumnya dialami oleh penderita maag. Berikut ini adalah beberapa gejala di antaranya.
  1. Merasakan sakit dan tidak nyaman pada perut.
  2. Bersendawa, perut kembung, mual, muntah, merasa penuh, atau merasa terbakar di perut bagian atas.
  3. Maag dapat muncul secara tiba-tiba dalam waktu yang singkat (akut), waktu yang lama (kronis), atau karena kondisi khusus, seperti adanya penyakit lain. Salah satu contoh maag akut adalah rasa tidak nyaman ketika mengonsumsi alkohol, kopi, atau makanan serta minuman lain yang memicu produksi asam lambung.

Penyebab

Ada banyak hal yang menyebabkan terjadinya maag, di antaranya adalah sebagai berikut:
  1. Ketidakcocokan terhadap satu jenis obat seperti asetosal (dikenal dengan aspirin), ibuprofen, atau suplemen kalium yang bisa mengakibatkan gangguan pada lambung.
  2. Terlambat makan sehingga asam yang dihasilkan oleh lambung mengikis dinding lambung dan akhirnya timbullah sakit maag.
  3. Terlalu banyak meminum kopi atau alkohol.
  4. Stres.
  5. Adanya infeksi bakteri Helicobacter pylori sebagai penyebab maag kronis.

Pencegahan

Maag merupakan penyakit yang bisa dicegah. Berikut ini adalah beberapa tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah datangnya maag:
  1. Jauhkan kebiasaan menunda waktu makan. Jika tidak menaati jadwal makan, hal tersebut akan mengakibatkan produksi asam lambung meningkat sehingga akan menimbulkan gangguan pada lambung.
  2. Mengurangi konsumsi jenis makanan yang asam dan pedas karena dapat memicu asam lambung.
  3. Jika sudah terkena penyakit maag, ketika terlambat makan sebaiknya jangan terlalu banyak mengonsumsi makanan karena akan membuat perut menjadi tambah sakit.
  4. Terkadang aktivitas yang padat acapkali menyebabkan waktu makan terlambat atau tak sempat. Agar maag tidak kambuh, sebaiknya membawa bekal dari rumah agar tidak kambuh alias tidak bertambah parah.
  5. Hindari stres.
  6. Berpikir positif terhadap banyak hal yang terjadi dalam hidup ini.

Melahirkan

Melahirkan
Melahirkan atau persalinan adalah aktivitas seorang ibu setelah menyelesaikan masa tugasnya mengandung bayi selama sembilan bulan dalam perutnya.

Dengan kata lain, melahirkan adalah proses atau upaya mengeluarkan bayi dari rahim ibu baik melalui persalinan normal maupun persalinan dengan operasi.

Ada beberapa pemeriksaan rutin yang harus dilakukan oleh seorang calon ibu sebelum proses melahirkan. Pemeriksaan tersebut di antaranya yaitu:
  1. pemeriksaan berat badan dan tekanan darah.
  2. pemeriksaan denyut nadi dan laju pernapasan.
  3. pemeriksaan darah dan air seni (urine).
  4. pemeriksaan perut untuk memperkirakan besar, posisi, dan letak janin.
  5. pemeriksaan denyut jantung janin.
  6. pemeriksaan letak dan posisi janin karena ini akan memengaruhi kecepatan dan keamanan persalinan. Posisi terbaik untuk proses melahirkan yang aman adalah kepala berada di bagian bawah pada lubang panggul. Proses melahirkan juga akan lebih mudah jika kepala dan wajah janin berada dalam posisi menghadap punggung ibu.
  7. pemeriksaan dalam untuk mengetahui besarnya pembukaan vagina dan keutuhan selaput ketuban.

Tanda-Tanda Melahirkan

Berikut ini adalah urutan yang paling umum dari peristiwa persalinan.
  1. Kontraksi yang teratur.
  2. Keluarnya lendir bercampur darah dari dalam kemaluan.
  3. Pecahnya kantung ketuban.

Tahapan Melahirkan


Tahapan melahirkan umumnya dibagai menjadi tiga tahap.

Tahap 1.
Dimulai dari kontraksi sampai terjadinya pembukaan lengkap yaitu sekitar 1o cm, karena itu sering ada pertanyaan terhadap ibu yang akan melahirkan, “Sudah bukaan berapa?” Itu bermakna pembukaan per sentimeter vagina untuk mengeluarkan kepala bayi.

Pada fase awal atau dikenal juga sebagai fase laten, hal yang dirasakan oleh ibu adalah sebagai berikut:
  • Kontraksi semakin kuat dan teratur.
  • Sakit yang dirasakan masih normal dan belum terlalu hebat.
  • Serviks menipis dan membuka sampai sekitar 4 cm.
  • Jika ini merupakan kehamilan pertama, fase ini bisa berlangsung selama 8,5 jam sedangkan pada kehamilan selanjutnya "hanya" berlangsung selama 5 jam.
Fase selanjutnya disebut dengan fase aktif, berikut ini adalah hal yang terjadi ketika fase aktif berlangsung.
  • Serviks membuka terus hingga 10 cm.
  • Bagian terendah bayi, pada umumnya kepala terlebih dahulu, mulai turun ke dalam panggul ibu.
  • Ibu mulai merasakan keinginan yang kuat untuk mengedan. d. Untuk kehamilan pertama, fase ini bisa berlangsung sekitar 5 jam sedangkan untuk kehamilan selanjutnya biasanya berlangsung selama 2 jam.

Tahap 2.
Pada tahap ini terjadi pembukaan lengkap bayi sampai bayi keluar dari rahim ibu. Proses ini biasanya berlangsung selama 60 menit pada kehamilan pertama dan 15-30 menit pada kehamilan berikutnya. Namun tak jarang ada ibu yang melalui proses ini dalam waktu yang lebih lama.

Tahap 3.
Tahapan ini dimulai sejak kelahiran bayi sampai pengeluaran plasenta (ari-ari). Proses ini biasanya hanya terjadi selama beberapa menit.

Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika melahirkan
  1. Selama tahap 1 berlangsung, ibu sebaiknya tidak mengedan. Jika ibu mengedan sebelum pembukaan benar-benar lengkap, maka dikhawatirkan tenaga yang dibutuhkan saat melahirkan akan terkuras dan serviks bisa saja robek.
  2. Denyut jantung ibu dan bayi sebaiknya diperiksa setiap 15 menit. Jika denyut jantung bayi tidak normal (terlalu cepat atau terlalu lambat), maka proses melahirkan secara normal perlu dipertimbangkan kembali. Untuk mengurangi risiko saat melahirkan, sebaiknya bayi dilahirkan melalui operasi Caesar. Selain itu, bisa juga melakukan tindakan tambahan terhadap ibu, misalnya ibu diminta untuk berbaring miring ke sebelah kiri, jumlah cairan infus ditambah, atau melakukan pemberian oksigen melalui selang hidung.
  3. Selama tahap 2, pemeriksaan denyut jantung bayi dilakukan lebih sering, yaitu setiap 3 menit sekali. Saat ibu merasakan adanya kontraksi, ibu harus mengedan sehingga bayi bisa terdorong ke arah vagina. Selain itu, dengan mengedan lubang vagina akan melebar sehingga bayi bisa lebih mudah keluar.
  4. Untuk memperlancar proses persalinan, ibu sebaiknya dibaringkan dengan posisi setengah duduk. Dengan demikian, gaya gravitasi bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Tekanan dari janin bisa membantu peregangan pada jalan lahir secara bertahap sehingga proses melahirkan bisa lebih lancar dan risiko robeknya serviks bisa diperkecil. Selain itu, posisi setengah duduk ini bisa mengurangi tegangan pada bagian punggung dan panggul ibu.
  5. Hindari posisi berbaring telentang saat melahirkan karena meskipun lebih nyaman, melahirkan dalam posisi seperti ini justru akan memakan waktu yang lebih lama dan memerlukan bantuan yang lebih.
  6. Mengedan saat melahirkan tentu membutuhkan tenaga yang cukup besar. Oleh karena itu, ibu bisa mencoba beristirahat di sela-sela waktu kontraksi.
  7. Kalau lubang vagina tidak cukup meregang, janin akan kesulitan untuk melewatinya, sehingga ada kemungkinan terjadi robekan. Jika ini terjadi maka perlu dilakukan episiotomi (pemotongan dinding vagina dan perineum). Jika episiotomi dilakukan, proses melahirkan akan menjadi lebih mudah dan robekan yang tidak teratur bisa dicegah.
  8. Jika bayi telah lahir, tekan perut ibu dengan lembut untuk merangsang kontraksi pada rahim. Plasenta biasanya akan lepas dan keluar dari rahim pada kontraksi pertama atau kedua. Jika semua bagian plasenta telah keluar, ibu akan diberi suntikan oksitosin dan perut ibu akan dipijat teratur untuk merangsang kontraksi rahim. Ini berguna agar perdarahan lebih lanjut bisa dicegah.
  9. Luka robek akibat episiotomi selanjutnya akan dijahit dan diawali dengan pembiusan lokal terlebih dahulu. Jumlah jahitan bisa beragam, tapi pada umumnya sekitar 2-10 jahitan.
  10. Setelah proses melahirkan selesai dan luka telah dijahit, ibu akan dibawa ke ruang pemulihan jika proses melahirkan dilakukan di rumah sakit atau rumah bersalin. Bayi akan dibiarkan bersama ibu jika ia tidak memerlukan perawatan khusus. Dengan demikian, bayi bisa menyusu pada ibunya dan sang ibu bisa mulai belajar merawat anaknya sendiri.
  11. Pada 4 jam pertama setelah melahirkan, ada kemungkinan terjadi komplikasi pada ibu, terutama perdarahan. Oleh karena itu, ibu dan bayinya perlu diawasi secara ketat.

Jika Tanggal Persalinan Sudah Terlewat
  1. Kehamilan biasanya berlangsung selama 38 sampai 42 minggu. Jika sudah melewati tanggal persalinan yang sudah dihitung sebelumnya, maka itu adalah kehamilan postmatur.
  2. Jika tanggal tersebut telah lewat satu minggu atau lebih, harus segera pergi ke dokter. Dokter biasanya akan melakukan pemeriksaan terhadap bayi. Denyut jantung bayi diperiksa dengan menggunakan alat pemantau janin elektronik sebanyak 1-2 kali/minggu.
  3. Dokter juga akan melakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk melihat cairan ketuban dan gerakan bayi. Jika merasakan pergerakan bayi berkurang, harus segera menghubungi dokter. Selain itu dokter juga biasanya melakukan pemeriksaan dalam untuk melihat ada tidaknya perubahan pada serviks.
  4. Jika tanggal persalinan telah lewat dari dua minggu, biasanya dilakukan induksi persalinan. Hal tersebut dilakukan untuk menghindari komplikasi seperti gawat janin atau bayi yang dilahirkan terlalu besar. Gawat janin terjadi jika bayi mengalami kekurangan oksigen dan denyut jantungnya menurun karena stres akibat persalinan tidak dapat diatasi.
  5. Induksi persalinan dilakukan jika tidak kunjung melahirkan. Penundaan induksi dilakukan jika serviks menutup. Induksi dilakukan dengan menggunakan obat penginduksi atau oksitosin yang menyebabkan terjadinya kontraksi rahim. Oksitosin diberikan melalui infus dan baru mulai bekerja dalam waktu satu hingga dua jam kemudian. Selain dengan menggunakan obat, induksi persalinan juga dapat dilakukan dengan memecahkan selaput ketuban.