Hari Jumat adalah hari yang dimuliakan oleh Allah. Bahkan Sayyidina Ali menyebut bahwa hari Jumat adalah hari raya bagi kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat yang datang di setiap minggu.Seperti pernyataan Ali bin Abi Thalib (Karomallohu Wajhah) berkata: “Sesungguhnya Allah swt memilih Jum’at, lalu menjadikan harinya sebagai hari raya, dan memilih malamnya menjadi malam hari raya. Di antara keutamaannya adalah, orang yang momohon hajatnya kepada Allah Azza wa Jalla pada hari Jum’at Allah mengabulkanny. Suatu bangsa yang pantas menerima azab lalu mereka memohon pada malam dan hari Jum’at Allah menyelamatkan mereka darinya, tidak ada sesuatu pun yang Allah tentukan dan utamakan kecuali Ia menentukannya pada malam Jum’at. Karena itu, malam Jum’at adalah malam yang paling utama, dan harinya adalah hari yang paling utama.”
Selain itu Rasulullah menyebut bahwa hari Jumat adalah “sayyidul ayyam” atau penghulu dari hari. Hal tersebut terbukti pada sabda-sabda Nabi Muhammad SAW yang sangat mengistimewakan hari Jumat disbanding hari-hari lainnya. Keistimewaan-keistimewaan itu tersurat dan tersirat dalam hadis yang menjelaskan keutamaan-keutamaan hari jumat dan malam jumat. Salah satu hadis tersebut berbunyi yang maknanya, Rasulullah saw bersabda: “Sesungguhnya hari Jum’at adalah penghulu semua hari, di dalamnya Allah azza wa jalla melipatgandakan kebaikan, menghapus keburukan, mengangkat derajat, mengijabah doa, menghilangkan duka, dan menunaikan hajat-hajat yang besar. Hari Jum’at adalah hari Allah menambah orang-orang yang dibebaskan dari neraka. Tidak ada seorang pun manusia yang memohon perlindungan di dalamnya dan ia mengenal hak-Nya dan yang diharamkan-Nya, kecuali Allah berhak membebaskan dan menyelamatkan ia dari neraka. Jika ia mati pada hari Jum’at atau malamnya, ia mati syahid dan membangkitkan dari kuburnya dalam keadaan aman; tidak ada seorang pun yang meremehkan apa yang diharamkan oleh Allah dan menyia-nyiakan hak-Nya, kecuali Allah berhak mencampakkannya ke dalam neraka Jahannam kecuali ia bertaubat.”
Karena keutamaannya itulah, Dijelaskan pula bahwa segala amal yang dilakukan umat manusia baik amal saleh maupun amal kemaksiatan balasannya dilipatgandakan. Hal tersebut tergambar dalam pernyataan Imam Ja’far “Malam Jum’at dan harinya mempunyai hak, maka janganlah kamu sia-siakan kemuliaannya (mengurangi ibadah) dan mendekatkan diri kepada Allah dengan amal-amal shaleh, dan tinggalkan semua yang haram. Karena di dalamnya Allah swt melipatgandakan kebaikan, menghapus kejelekan, dan mengangkat derajat. Hari Jum’at sama dengan malamnya. Jika kamu mampu, hidupkan malam dan siangnya dengan doa dan shalat. Karena di dalamnya Allah mengutus para Malaikat ke langit dunia untuk melipatgandakan kebaikan dan menghapus keburukan, sesungguhnya Allah Maha Luas ampunan-Nya dan Maha Mulia.”
Keutamaan hari Jumat tidak hanya dinikmati oleh segenap umat manusia, mahluk lain selain manusia, yaitu binatang-binatang yang ada di bumi pun turut merasakannya. Seprti yang diterangkan oleh Imam Ja’far: “Jika datang malam Jum’at semua binatang laut dan binatang darat mengangkat kepalanya seraya memanggil dengan bahasanya masing-masing: Wahai Tuhan kami, jangan siksa kami karena dosa-dosa anak cucu Adam.”
Sesungguhnya pula, kemuliaan hari jumat juga dinanti-nanti oleh ahli neraka karena di setiap malam jumat Allah memberi kebahagiaan pada penghuni neraka dengan menyelematkannya dari api neraka. Nabi saw bersabda: “Sesungguhnya malam Jum’at dan harinya adalah 24 jam milik Allah Azza wa Jalla. Setiap jamnya ada enam ratus ribu orang yang diselamatkan dari api neraka.”
Berkaitan dengan keutamaan malam dan hari Jumat tersebut yang paling utama kita lakukan adalah memperbanyak amal saleh dan memohon ampun atas segala dosa yang kita perbuat. Berbuat amal salah pada malam jumat dan hari Jumat akan dilipatgandakan pahalanya, sebaliknya berbuat dosa atau kemaksiatan pada malam jumat Allah juga akan melipatgandakan siksanya. Memohon ampun dan meninggalkan kemaksiatan pada malam jumat akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Imam Ja’far Ash-Shadiq (as) berkata: “ Jauhilah maksiat pada malam Jum’at, karena pada malam itu keburukan dilipatgandakan dan kebaikan dilipatgandakan. Baransiapa yang meninggalkan maksiat kepada Allah pada malam Jum’at Allah mengampuni semua dosa yang lalu, dan barangsiapa yang menampakkan kemaksiatan kepada Allah pada malam Jum’at Allah menyiksanya dengan semua amal yang ia lakukan sepanjang umurnya dan melipatgandakan siksa padanya akibat maksiat itu.”
0 komentar: