Sunday, 26 August 2012

Cek Kerusakan Software HP

IC Flash atau Flash Memory merupakan media untuk menyimpan data program MCU (Micro Controlled Unit) dan data program DSP (Digital Signal Processor) sebagai OS (Operating System) atau Software pada ponsel yang biasa disebut Firmware, sehingga Flash Memory menjadi berperan penting dalam baik tidaknya suatu system ponsel. Language pack atau pilihan bahasa (pada Ponsel Nokia disebut PPM) tersimpan juga didalam Flash Memory. Data-data yang tersimpan bukan hanya data operating system saja, juga terdapat data content pack atau User Area Data yang biasa digunakan untuk menyimpan data atau program oleh pengguna ponsel, diantaranya: Phone Book, SMS, Game, Aplikasi, Wallpaper, Nada Dering, Foto, Movie, Dll.

Flash Memory saat ini sudah terdapat data-data EEPROM yang telah diemulasikan didalam IC Flash. Data tersebut digunakan untuk penyimpanan data-data penting yang sudah di set oleh pabrik ponsel itu sendiri, data-data yang terdapat pada EEPROM diantaranya: Parameter signal, IMEI (International Mobile Equipment Identifier), SIM Lock, Security Code, ESN (Electronic Serial Number), MIN (Mobile Identification Code), SID (Sistem Identification Code), dll. Data program ini pada Ponsel Nokia disebut dengan PM (Permanent Memory).

Secara umum dalam perbaikan Software Ponsel terdapat 4 kategori tindakan, yaitu:

1.Set To Factory Default / Master Reset

Cara perbaikan ini adalah dengan cara mengembalikan semua pengaturan Ponsel menjadi kepengaturan  awal seperti Ponsel baru keluar dari pabrik. Metode perbaikan ini tidak melewati proses Flashing akan  tetapi hanya melakukan Reset pada semua pengaturan Ponsel. Proses ini akan mengakibatkan data-data  user akan hilang, sebaiknya lakukan backup data terlebih dahulu.
Metode perbaikan tersebut dapat menyelesaikan permasalahan:

· Ponsel meminta kode pengaman (Phone Lock)
· Data user pada IC Flash terlalu penuh
· Kesalahan pengaturan
Prosedur:

· Ponsel kondisi hidup, tidak ada masalah disaat booting
· Disaaat dihubungkan ke Flasher Box, status ponsel “Local Mode” (tertampil di LCD)
1.Format User Area

Pada dasarnya didalam IC Flash Ponsel bukan hanya tersimpan Sistem Operasi saja. Data-data  pengguna Ponsel seperti: Data Galery (Photo, Ringtones, Image), phone book, SMS, Game, Aplikasi,  dll. Semua data ini tersimpan didalam IC Flash juga, jika data-data tersebut corupt atau bermasalah maka akan mempengaruhi pada kenerja Ponsel, apa lagi bila telah terinfeksi Virus, sehingga kinerja Ponsel menjadi berat bahkan Hank. Dengan melakukan Format User Area, Ponsel dapat menjadi segar kembali akan tetapi resikonya semua data-data User tersebut akan hilang.

Metode perbaikan tersebut dapat menyelesaikan permasalahan:

· Blank / kegagalan booting
· Terinfeksi Virus
· Application Crashes
· Data user terlalu penuh
· Restart
Prosedur:

· Disaaat dihubungkan ke Flasher Box, status ponsel “Local Mode” (tertampil di LCD)
1.Flash

Kerusakan software ponsel diperlukan pemrograman ulang untuk memperbaikinya, apapun gejala kerusakannya mungkin saja bisa diakibatkan karena kerusakan operating sistem ponsel yang bermasalah. Cara perbaikan ini adalah dengan cara menghapus semua data Firmware yang tersimpan didalam IC Flash Ponsel, lalu dituliskan kembali menggunakan Firmware yang baru dan sesuai dengan ponsel tersebut. Proses hapus dan menulis ini dinamakan Flashing atau biasa disebut “Flash”
.
Ponsel yang tidak mempunyai pilihan bahasa Indonesia dapat dirubah menjadi bahasa Indonesia, caranya tidak dengan menambahkan bahasanya akan tetapi dengan cara Flashing, yaitu menghapus semua Firmware yang tersimpan didalam Ponsel lalu menuliskan kembali dengan Firmware yang telah ada bahasa Indonesianya.
 
Metode perbaikan tersebut dapat menyelesaikan permasalahan:
  • Upgrade
  • Mati total
  • Restart
  • Blank / kegagalan booting
  • Blink white screen
  • Hank
  • Kegagalan fungsi bluetooth
  • Contact service

Prosedur:
1ST Boot OK
Semua IC Flash terditeksi dengan baik
1.Full Flash ( + EEPROM Area)

Seringkali permasalahan Software seperti: Contact Service, Blank Nokia, Hank, White Screen, dll yang  tidak dapat ditangani dengan cara Flashing biasa seperti Flashing Firmware (MCU & PPM), karena Kinerja Software Ponsel bukan hanya MCU dan PPM saja, ada beberapa sektor yang akan mendukung kinerja Ponsel diantaranya PM (Permanent Memory). PM terprogram pada EEPROM Ponsel (Electrically Erasable Programable Read Only Memory), pada Ponsel Nokia saat ini EEPROM sudah di emulasikan didalam IC Flash. Didalam PM ini akan tersimpan data-data informasi Ponsel yang telah diprogram oleh vendor pembuat seperti: parameter signal, IMEI (International Mobile Equipment Identifier), Security Code, ESN (Elektronik Serial Number), MIN (Mobile Identification Code), SID (Sistem Identification Code), dll
 
Ada cara-cara khusus dalam perbaikan area EEPROM Ponsel Nokia, sebelum melakukan Flashing MCU dan PPM perlu melakukan Custom Errase terlebih dahulu, Custom Errase digunakan untuk menghapus data IC Flash pada alamat-alamat tertentu atau menghapus keseluruhan data IC Flash.
Melalui Custom Errase ini kita dapat menghapus Area EEPROM Ponsel (PM). Setelah proses Erasing PM selesai Selanjutnya Flash MCU dan PPMnya. Selanjutnya kita tulis kembali EEPROMnya menggunakan File PM yang sesuai dengan type Ponselnya. Bila anda tidak mempunyai File PM Ponsel tersebut, anda dapat mem-backup dari Ponsel yang normal dengan cara “Read PM” dari Ponsel yang sama Typenya. Sampai langkah ini Ponsel tidak akan Normal bahkan Ponsel akan menolak SIMCard, tidak akan mendapatkan signal karena status jaringan terkunci, atau Contact Service. Hal ini diakibatkan karena Ponsel dalam status terkunci, maka Ponsel yang telah dituliskan Pmnya perlu disesuaikan dengan Ponselnya dan melakukan Proses Unlock, maka anda perlu melakukan Unlock.

Prosedur:
  • 1ST Boot OK
  • Semua IC Flash terditeksi dengan baik
  • Sebelum melakukan Errase, diharuskan untuk membackup: RPL / Certificate dan PM secara Full.
  •  
Permasalahan security Nokia BB5
  • Penyebab kerusakan pada Security Nokia BB5 dapat disebabkan oleh beberapa faktor 
  • faktor kesengajaan, biasanya terjadi akibat ponsel yang telah dilakukan Full errase yang mengakibatkan area sekuriti terhapus.Dikabatkan karena write PM/ pemrograman ulang pada area eeprom ( Write PM Full) 
  • Jaringan dan SIM lock (SP Lock) yang dikunci oleh vendor seperti: Vodafone, T-Mobile, dll. Biasanya ponsel seperti ini yang datang dari luar negri dengan keadaan terkunci pada suatu jaringan.
  • Diakibatkan karena prosedur Unlock yang tidak sempurna 
  • Penggantian RAP atau NOR Flash.
Masalah yang dapat ditimbulkan dari beberapa faktor diatas, ditambah faktor2 lain (kerusakan Hardware), hasilnya akan sama. Seperti: “Contact service”, “Phone Restricted”, “SIM Not Valid”, “Contact Retailer”, Watchdog effect (3 menit mati), permasalahan tersebut diakibatkan karena security yang rusak.

Apapun gejala kerusakan yang diakibatkan karena Security yang bermasalah, diantaranya: IMEI, harus bagus tidak boleh rusak, IMEI (International Mobile Equipment Identity) tersimpan pada NOR Flash. Bila rusak maka security bermasalah.

 Bagaimana cara mengetahui rusak tidaknya IMEI? 
  • Yaitu dengan cara Info pada flasher box atau dengan menekan tombol *#06#. Ciri IMEI yang bagus, akan sesuai dengan IMEI di Back Casing, sedangkan yang rusak akan menampilkan nomor IMEI “12345610654321”. IMEI : 357062-00-416456-1 (tergantung nomor imei hpnya) ->Imei Valid (Normal) jika IMEI : 12345610654321? -> Imei rusak
SIM Lock Data, harus normal. Baik tidaknya SIM Lock data dapat diketahui dengan cara melihat proses info. Pada proses Info akan membaca IMEI dan SIMLOCK data. Biasanya bila SIMLock yang normal akan menampilkan provider (Finland, Vodafone,dll) itu menandakan bahwa SIMLOCK normal. Data SIM Lock tersimpan pada data PM di Sector 308. Yang jelek biasanya konfig keynya FFFFFF dan providernya “unknown provider”.

Autorisasi SX4, Sekuriti Otorisasi SX4 ialah sekuriti yang digunakan untuk melakukan perubahan pada area PM yang terproteksi, setelah autorisasi terhadap smartcard SX4 harus diakhiri dengan write PM pada Field 1 dan 309. Syaratnya SX4/otorisasi SX4 dapat berhasil, apabila SIMLock data dan IMEI bagus (Valid), bila salah satunya rusak maka proses SX4 tidak akan berhasil. Cara menentukan apakah Otorisasi SX4 ini perlu dilakukan atau tidak (dengan catatan simlock data dan imei harus valid) yaitu dengan cara melakukan “self test dengan flasher box”

Misalkan kita mendapatkan kasus “Contact service” atau “Contact Retailer”, ketika di Info, IMEI bagus, SIMLOCK bagus tapi ponsel masih bermasalah. Kita dapat mengetahuinya melalui Selftest, kita lihat dimana permasalahannya melalui hasil pembacaan self test, bila “ST_SECURITY_TEST Failed” berarti permasalahan pada SX4, kita tinggal SX4 lalu melakukan write PM yang mengandung field 1 dan 309 saja. Apabila Anda melakukan Write Full PM, jangan disertakan dengan Field 308, sebab akan menimpah kembali SIMLocknya, terkecuali bila menggunakan file PM dari hasil Backup dari ponsel tersebut.

Kunci menganalisa kerusakan security dapat diketahui melalui 2 cara: Read Info dan Self test.

Fasilitas Info dan Selftest telah tersedia disetiap Flasher Box Nokia yang ada dipasaran, terkecuali UFS Tornado yang belum terpasang HWK. Melalui fasilitas Ini kita bisa mendapatkan banyak informasi didalamnya, sehingga akan memudahkan untuk menentukan langkah pengerjaannya.

Melalui fasilitas “Info” kita dapat mengetahui IMEI dan status SIM Lock Ponsel. Sedangkan fasilitas “Self Test” lebih banyak lagi informasi yang dapat kita ketahui, walaupun pada analisis Software yang selalu kita perhatikan hanya dua poin saja, yaitu ST_SIM_LOCK_TEST dan ST_SECURITY_TEST, sedangkan yang lainnya untuk menentukan kerusakan pada bagian Hardwarenya.

Syarat Ponsel dapat di Info dan Self test, terlebih dahulu Ponsel harus bisa “Local Mode” disaat kabel FBUS sedang terhubung ke Ponsel.

TANYA JAWAB

Langkah apa yang harus dilakukan apabila mendapatkan permasalahan IMEI yang rusak
(12345610654321?)
  • Apabila sebelum kerusakan security terjadi, kita telah melakukan Backup RPL atau Certificate, yang perlu kita lakukan hanya menuliskan atau memasukan kembali file RPL atau Certificate tersebut.Tetapi bila kita tidak mempunyai file RPL Backupnya, maka kita harus melakukan kalkulasi ASK to RPL.

Apabila IMEI ponsel tersebut tidak bermasalah akan tetapi pada SIM Lock atau SP Areanya
corupt/rusak, langkah apa yang perlu dilakukan?
  • Apabila Anda mempunyai file PM hasil Backup, Anda tinggal menuliskannya kembali dengan cara write PM dengan menyertakan Field 308.
  • Apabila kita tidak mempunyai file PM hasil Backup, kita dapat melakukan Repair SL Zone menggunakan Software khusus seperti: BB5 King, BB5 Prince, BB5 Sultan, dll.

Bagaimana bila SIM Locknya kosong / :
  • SL Conf : 0000000000000000
  • SL Stat : 0000000000000000
  • SL Count: 00 00
  • Provider: not found
Jawaban:
Kita sudah tidak bisa lagi mengakali untuk permasalahan ini, mau tidak mau kita perlu melakukan
ASK to RPL.

Bagaimana jika kita mempunyai file RPL atau Certificate hasil Backup dari Ponsel tersebut, akan tetapi
tidak mempunyai file PM dari hasil Backup dari Ponselnya?
  • File RPL atau Certificate hasil dari Backup, hanya dapat memperbaiki IMEI saja. RPL tersebut tidak dapat mengembalikan SP area atau SIM Lock data.

Bagaimana jika kita memiliki file PM hasil Backup tetapi tidak mempunyai backup RPL/Certificate?
  • Dengan menuliskan atau mengembalikan PM, kita hanya bisa mengembalikan SIM Lock data, tidak dapat mengembalikan IMEI.


Seperti apa file RPL hasil Kalkulasi ASK to RPL?
  • File RPL ini yang kita ambil dari server, data ini mengandung IMEI dan SIM Lock data, file RPL ini terdiri dari NPC (Nokia Public Certificate) yang berisikan data security yang sangat lengkap, diantaranya: Public ID, IMEI, Product Code, Bluetooth ID, dll.
  • Dengan melakukan ASK to RPL melalui server Nokia, kerusakan security ponsel yang berat sekalipun dapat diselesaikan dengan baik, karena file RPL ini dapat menangani SIM Lock yang hilang (tidak ada) dan IMEI yang rusak.


Proses "kalkulasi" Ask to Rpl ini sebenarnya adalah proses fetching (pengambilan data) dari server milik Nokia berdasarkan RAP Public ID yang kita kirimkan pada file ask ketika proses read ask pada flasher box. Data-data yang diambil dari server Nokia ini dikumpulkan dalam 1 file dengan ekstensi rpl. Jadi banyak data-data dalam file rpl yang diambil dari server Nokia ini, akan tetapi yang perlu kita ketahui antara lain file rpl hasil fetching itu berisi data Imei dan Simlock Data sesuai dengan RAP Public ID yang kita kirimkan di file ask.
Contoh:
Kita kirim file ask yang berisi RAP Public: 083000049DA94F57E6294AD98C967F5258BC5786
Maka nantinya di server Nokia akan dicari IMEI dan Simlock data (dan juga data-data lainnya) untuk
Public ID 083000049DA94F57E6294AD98C967F5258BC5786 dan mengirimkannya dalam file rpl
Jadi proses Ask to Rpl Nokia BB5 ini digunakan untuk mendapatkan file Rpl yang akan digunakan untuk memperbaiki Imei dan atau Simlock Data yang corrupt / rusak / kosong.


Apakah kita dapat melakukan kalkulasi ASK to RPL langsung ke Server Nokia?
  • Kita tidak dapat secara langsung mengirimkan file ask dan meminta file Rpl ke server Nokia.Untungnya ada pihak-pihak 3rd party yang menjembatani antara kita dengan server Nokia. 3rd Party tersebut antara lain :
:MXLogger ,GT Server BPhreaks ,Universal Box  ,RPL24.com ,Dll
proses Ask to Rpl ini tidaklah gratis, para 3rd party biasanya menerapkan sistem credit untuk proses
ini. Jadi nantinya kita membeli credit terlebih dahulu, baru dapat menggunakan jasa Ask to Rpl 3rd
Party tersebut. Jumlah dan harga bervariatif untuk setiap 3rd partynya.

Bagaimana bila kita telah melakukan Write RPL tetapi security Ponsel masih bermasalah?
  • Ponsel Nokia BB5 memerlukan penulisan PM Field (1) dan (308). Untuk melakukan hal ini adalah dengan cara melakukan SX4/PMMAuth, sebelum melakukan penulisan PM. Tetapi  selama kita melakukan SX4 ponsel harus dalam keadaan local mode, dan jangan di lepas dari  box flasher sebelum operasi tersebut selesai. 
  • Ada beberapa permasalahan yang dapat diselesaikan dengan cara downgrade terlebih dahulu lalu write RPL, SX4, dan Write PM, kemudian flash lagi dengan versi diatasnya.
Bagaimana kita mendapatkan area PM field 1 dan field 308?
  • Apabila kita menggunakan Software yang tidak memiliki fasilitas SX4 (misalkan UFS HWK/Micro), kita dapat menggunakan file PM hasil dari Backup dari ponsel yang lain (dengan  type yang sama) dengan catatan membackup dari Ponsel yang masih normal. Kemudian  hilangkan area 308, dengan cara membuka file pm menggunakan NotePad (software pada Windows), kemudian save lalu masukan (write PM) ke ponsel tersebut. Jika kita tidak menghilangkan area 308, SIM Lock ponsel akan tertutup kembali atau security ponsel akan kembali rusak. Atau kita dapat menyertakan Field 1 dan 308 saja, lalu lakukan seperti langkah diatas. (disini  kita hanya menyertakan Field 1 dan 308 saja tanpa Field yang lainnya)
Apa yang dimaksud SX4 atau PMM Auth?
  • SX4 card adalah sebuah smartcard dari Nokia yang biasanya diberikan kepada teknisi resmi level-level tertentu Nokia. Smart Card ini digunakan dengan FPS10, PPS8 untuk Calculate RPL dan memberikan Pasword Authorisasi pada Ponsel, dengan cara membuka area PM dan menuliskan PM Field 1 dan 309.

Fungsi SX4 card ini sendiri salah satunya adalah untuk otorisasi SX4 / otorisasi PMM. Dikarenakan harga smartcard SX4 ini yang harganya sangat mahal dan mungkin barangnya juga susah didapat, maka banyak flasher box yang mengemulasikan smartcard SX4 ini di server mereka dan mengimplementasikan fitur SX4 Auth / PMM Auth pada software flasher box mereka sehingga ketika user menggunakan SX4 Auth / PMM Auth pada software flasher box tersebut, maka software tersebeut akan mengakses smartcard yang telah di emulasikan pada server mereka. Oleh karena itu, pada proses SX4 Auth / PMM Auth memerlukan koneksi internet. Flasher box yang mempunyai fitur SX4 Auth / PMM Auth antara lain: JAF, UB, MXKey, MT-Box, sangat disayangkan HWK tidak mempunyai fasilitar SX4.

Mengapa kita harus melakukan SX4?
  • SX4 berfungsi untuk merubah atau menuliskan kembali PM area tertentu. SX4 mengkalkulasi password untuk ponsel. Karena nokia memproteksi area PM tersebut pada field (1) dan (309). Jika kita  membutuhkan untuk penulisan field tersebut kita harus melakukan SX4.
Bagaimana jika Ponsel masih tetap Contact Service, Contact Retailer padahal area security sudah
tidak bermasalah?
  • Kerusakan bisa saja diakibatkan karena Hardwarenya justru yang bermasalah, seringkali permasalahan Hardware diakibatkan karena ASICs Energy Menegement (RETU, TAHVO). kerusakan  dari RAP juga dapat mengakibatkan Contact Service
  • Data jaringan ( Band Lock ) yang bermasalah dapat memungkinkan ponsel tersebut Contact Service.Sebagai contoh kita memiliki ponsel 5200 yang Contact Service, kita Read Certificate dengan menggunakan software UFS atau Universal Box, check pada “CCC_ DATA_X” dan “HWC_DATA_X” data tersebut adalah data yang menyimpan Band Lock atau hold jaringan pada ponsel. Untuk data RPL CCC_DATA_X dan HWC_DATA_X tersebut anda dapat mengambil dari ponsel lain yang satu type namun dalam keadaan normal, dan masukan pada ponsel contact service tersebut maka ponsel tersebut akan normal kembali, jika permasalahan contact service tersebut memang disebabkan dari bandlock.

Kondisi seperti apakah bila kita memang perlu untuk melakukan proses ASK to RPL?
  • Imei Corrupt / Rusak (tidak mempunyai file Backup RPL) 
  • Simlock Data kosong / config key=0000000000 
  • Repair Simlock Data berhasil tetapi HP masih tetap watchdog (mati setelah kurang lebih 3 menit)
Dapatkah kita melakukan Write RPL menggunakan kabel USB, bukan FBUS?
  • Tentu saja tidak bisa, karena untuk melakukan hal tersebut Ponsel harus dalam keadaan Flash Mode atau Local Mode.

0 komentar: