Wednesday, 3 August 2016

Pas azan nggak ada yang datang ke masjid. Pas diajak bakar-bakar, datang semua, inilah Indonesia

Pas azan nggak ada yang datang ke masjid. Pas diajak bakar-bakar, datang semua, inilah Indonesia
Sejumlah vihara dibakar di Kota Tanjungbalai, Sumatera Selatan.

Oleh : Harry Siswoyo, Syaefullah, Putra Nasution (Medan)

Warga Tanjungbalai menyaksikan vihara yang dijarah massa, Minggu (31/7/2016) (ANTARA FOTO/Anton)


"Pas azan nggak ada yang datang ke masjid. Pas diajak bakar-bakar, datang semua, inilah Indonesia," tulis seorang netizen mengkritisi kericuhan di Kota Tanjungbalai, Sumatera Utara, Jumat malam, 29 Juli 2016.

Ya, bak sumbu dinamit yang dipantik api, delapan vihara dibakar dan dijarah oleh sekelompok orang di Kota Tanjungbalai pada Jumat malam itu. Kuat dugaan yang menjadi penyebab, yakni kekesalan massa atas keluhan seorang warga tetangga masjid mengenai kerasnya volume suara di masjid Al Maksum Tanjung Balai.

Baca Selanjutnya >>

Tuesday, 2 August 2016

Merebut Pasar Ojek Online

Merebut Pasar Ojek Online
Pasang strategi layanan yang tidak dimiliki kompetitor.
Merebut Pasar Ojek Online
Pengemudi wanita mencoba aplikasi saat peluncuran ojek online  (VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar)
 
 
Bagaikan jamur di musim hujan. Ungkapan ini cocok untuk menggambarkan kondisi bisnis transportasi roda dua atau ojek online di Indonesia.

Bisnis ojek online di Tanah Air ini dipelopori oleh Gojek yang didirikan resmi Februari 2011, dan kemudian meluncurkan aplikasi Gojek pada awal 2015. Hadirnya layanan ojek online itu memudahkan pengguna memesan layanan transportasi itu dan akhirnya booming di kota besar seperti Jakarta.

Potensi dan peluang ojek online kemudian dibaca Grab, perusahaan asal Malaysia merilis aplikasi khusus ojek online, GrabBike beberapa bulan kemudian. Awal masuk Indonesia, Grab merilis layanan pesan taksi atau GrabTaxi.

Baca Selengkapnya >>

3 Kebiasaan Ini Buat Saya Galau, dan 3 Sahabat Muda Ini Juga Ikutan Galau

3 Kebiasaan Ini Buat Saya Galau, dan 3 Sahabat Muda Ini Juga Ikutan Galau
Kebiasaan Baik dan Buruk | Foto Flickr, Greta Eagan


Oleh: Asmara Dewo 
Ada suatu kebiasaan kalau nggak dikerjakan buat kita gelisah. Setiap orang pasti juga melakukannya, hanya saja mungkin nggak disadarinya.
Dan kebiasaan ini ada dua, yaitu kebiasaan baik dan kebiasaan buruk.
Misalnya bagi kamu suka posting status di media sosial. kalau sehariii aja nggak curhat, pasti ada yang kurang, kan? Nggak eksis banget deh.

Kalau Kamu Pacaran, Terus Putus, Siapa yang Rugi Coba?!

Kalau Kamu Pacaran, Terus Putus, Siapa yang Rugi Coba?!
Pacaran (ilustrasi) | Foto Abbilder, Flickr


Jatuh cinta, pasti setiap orang pernah merasakan yang namanya jatuh cinta. Apalagi kalau cintanya terbalas, seakan dunia hanya milik berdua. Kalau keduanya sudah sama-sama suka, kata pacaran pun tak dapat dihindarkan.  

Apa yang terjadi jika salah satu merasa bosan, atau ada orang ketiga? Gelisah, galau, merana menjadi makanan sehari-hari. Kalau sudah begitu, yang rugi siapa? Siapa suruh pacaran? Mereka yang sakit hati kadang tidak terkontrol sampai ada yang bunuh diri, dosa dampaknya. Serem, ya?

Kalau Cinta Kamu Ditolak, Itu Artinya?

Kalau Cinta Kamu Ditolak, Itu Artinya?
Ungkapan cinta dari pria (ilustrasi) | Annti-Jussi Kovalainen, Flickr


Paling sakit itu, saat cinta bertepuk sebelah tangan. Rasanya nggak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Jantung hati remuk sudah.  Pikiran juga kacau balau. Akibatnya sering gagal fokus.

Sakit hati, itu belum sepenuhnya penderitaan. Masih ada lagi, yaitu malu. Wihhh... entah mau diletak mana nih  muka, saat bertemu dengannya  lagi, juga teman-temannya. Pasti deh, gosip itu menyebar luas ke teman-temannya.

Pentingkah Pintar Memasak bagi Wanita?

Pentingkah Pintar Memasak bagi Wanita?
Masakan lezat itu hanya dari seorang istri (Ilustrasi) | Foto Flickr


Wanita adalah makluk spesial yang diciptakan oleh Tuhan dengan segala keunikannya. Makhluk berambut panjang ini memiliki kelembutan dan kasih sayang yang luar biasa. Tak jarang wanita adalah seseorang yang mengandalkan perasaan, sedangkan kaum pria lebih memakai  insting logikanya.

Kalau Cinta Jangan Marah

Kalau Cinta Jangan Marah
Suami pemarah (Ilustrasi) | Foto Flickr


Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna jika dibandingkan dengan makhluk ciptaan lainnya. Di setiap hati anak manusia dianugerahi rasa cinta dan rasa kasih sayang.
Sifat tersebut merupakan hakikat yang dibawa oleh manusia. Saling menyayangi dan mencintai merupakan hak setiap manusia. Dan tanpa kasih sayang pun kita tidak ada di bumi ini, begitulah hakikatnya manusia.

Meneropong Calon Menantu dari Bibit, Bebet, dan Bobot

Meneropong Calon Menantu dari Bibit, Bebet, dan Bobot
Pengantin Wanita Jawa | Foto Micro Cosmic, Flickr


Mencari calon untuk jadi pasangan hidup terkadang bagi seseorang sangat sulit. Terutama bagi Suku Bangsa Jawa yang masih kental dengan budayanya. Orangtua Jawa memilih menantu dilihat dari bibit, bebet, dan bobot   (kamus idiom Jawa - Hariwijaya S.S.).
Bibit merupakan keturunan, bebet adalah kekayaan, sedangkan bobot adalah kepandaian. Jadi ketiga tersebut menjadi tolak ukur memilah-milih menantu. Begitu juga bagi sang anak, untuk memilih pasangannya menjadi pasangan hidupnya.